Harga emas bergerak stabil di tengah sentimen global yang masih dipengaruhi oleh arah kebijakan Federal Reserve. Harapan pemangkasan suku bunga AS menjadi pendorong utama, dengan investor terus memburu emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi. Harga Emas pada saat Analisa ini di rilis berada pada level $ 3.378 Sumber: Newsmaker.id
Harga emas terus mendekati level $3.650 per ons dan bersiap mencatat kenaikan mingguan keempat. Hal ini dipicu oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga AS, seiring arus masuk ke dana ETF berbasis emas yang semakin meningkat. Perak juga ikut terkerek, mencapai $42 per ons-level tertinggi sejak 2011. Pasar sentimen didukung oleh data inflasi konsumen AS bulan Agustus yang sesuai perkiraan, memberi ruang bagi The Fed untuk menurunkan biaya pinjaman setelah data pasar tenaga kerja sebelumnya menunjukkan pelemahan. Para pelaku pasar kini memperkirakan setidaknya satu kali...
Perak $41/oz tetap tinggi usai data AS (CPI jinak, klaim jobless naik) mempertebal peluang rate cut The Fed 25 bps pekan depan”melemahkan Dolar dan menopang logam mulia. Latar permintaan industri (terutama PV/elektrifikasi) menjaga bias positif.Secara teknikal, area $41 jadi penopang awal; tembus $42 membuka ruang ke $42,5. Gagal bertahan bisa koreksi ke $40,5“$40,0 sebelum minat beli muncul lagi.(ads)Harga perak pada saat penulisan adalah $41.431/Toz.(ads)DISCLAIMERCatatan: Artikel ini hanya untuk tujuan analisis dan bukan referensi definitif. Harap pertimbangkan perkembangan...
Harga emas terpantau melemah pada perdagangan Kamis (11/9 setelah sempat mencetak rekor baru awal pekan ini. Tekanan jual muncul seiring penguatan dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi, yang mengurangi daya tarik logam mulia sebagai aset lindung nilai. Investor cenderung melakukan aksi ambil untung menjelang rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat, yang dapat menjadi penentu arah kebijakan suku bunga The Fed. Meski terkoreksi, prospek emas jangka menengah masih relatif positif, terutama bila bank sentral AS memberi sinyal pemangkasan suku bunga lebih agresif pada pertemuan...
Harga minyak Brent melemah pada perdagangan Kamis (11/9), turun menuju kisaran $66 per barel setelah reli yang berlangsung tiga hari berakhir. Tekanan jual muncul seiring investor menimbang prospek permintaan energi global di tengah ketidakpastian ekonomi, termasuk data inflasi Amerika Serikat yang segera dirilis dan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa. Kekhawatiran akan perlambatan konsumsi dari Tiongkok, salah satu importir terbesar, turut menambah sentimen negatif di pasar. Selain faktor permintaan, pasar juga mencermati perkembangan geopolitik dan kebijakan produksi OPEC+. Walaupun...
Emas terkonsolidasi mendekati rekor, turun tipis ke kisaran $3,62.000“$3,64.000/oz setelah lonjakan sebelumnya yang dipicu oleh angka IHP AS yang lebih lemah dari perkiraan. Pasar sekarang menunggu IHK AS (malam ini WIB) untuk menentukan besarnya penurunan suku bunga The Fed minggu depan”baseline 25 bps dianggap paling mungkin. Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendukung emas karena menurunkan biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Secara fundamental, narasi bullish tetap didukung oleh aksi beli bank sentral, ketidakpastian geopolitik, dan arus masuk ETF....