
Harga perak naik seiring meningkatnya sentimen risiko di pasar setelah muncul tanda-tanda bahwa penutupan pemerintah AS akan segera berakhir. Harapan tersebut mendorong dolar AS melemah tipis dan meningkatkan minat terhadap logam mulia, termasuk perak, yang sering diuntungkan ketika ketidakpastian politik mulai mereda. Namun, kenaikan perak masih tertahan oleh prospek suku bunga The Fed yang tetap tinggi dalam waktu dekat. Investor kini menunggu kejelasan arah kebijakan moneter AS setelah data ekonomi tertunda akibat shutdown. Jika dolar kembali menguat atau imbal hasil obligasi naik,...
Pada hari Rabu (15 Oktober), selama sesi Asia, harga emas diperdagangkan di kisaran $4.166, didorong oleh ekspektasi penurunan imbal hasil obligasi AS menyusul sinyal Jerome Powell untuk memangkas suku bunga sebesar 25 bps bulan ini. Hal ini meningkatkan minat terhadap aset seperti emas dan menurunkan imbal hasil AS, sementara ketegangan AS-Tiongkok mempertahankan permintaan aset safe haven.Untuk emas, dukungan struktural tetap kuat: pembelian oleh bank sentral, arus masuk ETF, dan kebutuhan untuk melakukan lindung nilai terhadap ketidakpastian kebijakan dan defisit fiskal. Lebih lanjut,...
Seiring dengan ekspektasi bahwa Powell mungkin akan memberi sinyal bahwa bank sentral AS akan tetap waspada atau berhati-hati dalam pelonggaran kebijakan suku bungaPada saat penulisan, Harga Emas berada di $4,134 Sumber: Newsmaker.id
Minyak Melemah Jelang Sesi Eropa!Harga minyak bergerak turun ke sekitar $62,89 menjelang sesi Eropa pada Selasa, tertekan oleh kekhawatiran kelebihan pasokan dan prospek permintaan yang lemah. Optimisme meredanya ketegangan dagang AS“Tiongkok sempat menahan penurunan, namun sinyal kenaikan produksi dari OPEC+ dan pertumbuhan ekonomi global yang lambat membuat pasar tetap berhati-hati. Investor kini menantikan arahan baru dari data ekonomi AS dan kebijakan The Fed untuk menentukan arah selanjutnya. Harga minyak Brent saat artikel ini ditulis adalah $62.88 Disclaimer:Artikel ini bersifat...
Harga perak melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada Selasa(14/10), menembus USD 52,50 per ons didorong oleh aksi short squeeze yang memicu lonjakan permintaan di pasar London. Ketatnya pasokan dan tingginya biaya pinjaman logam (lease rates) memperkuat tekanan pasar, sehingga trader bergegas menutup posisi short mereka. Lonjakan ini terjadi di tengah meningkatnya permintaan industri untuk perak, terutama dari sektor elektronik dan energi terbarukan, serta minat investor sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian global. Namun, beberapa analis memperingatkan...
Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi baru yang didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset aman di tengah kekhawatiran global. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali memanas setelah ancaman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump, sementara ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga lebih lanjut memperkuat daya tarik emas sebagai melindungi nilai. Pada saat penulisan, Harga Emas berada pada level $4.069 Sumber: newsmaker.id