
Dolar Australia (AUD) naik ke sekitar $0,656 pada Selasa(28/10), level tertinggi dalam hampir tiga minggu. Kenaikan ini terutama karena dolar AS (greenback) sedang melemah. Pelaku pasar di AS menunggu keputusan The Fed hari Rabu, dan banyak yang sudah memasang ekspektasi bahwa suku bunga acuan akan dipotong 25 bps. Sentimen positif soal kemungkinan kesepakatan dagang AS-Tiongkok juga bikin permintaan aset safe haven seperti dolar AS agak turun, jadi ruang gerak AUD makin longgar.
Dari sisi domestik Australia, pasar sekarang menunggu dua data penting: inflasi kuartal III yang akan keluar Rabu, dan CPI bulanan September. Angka-angka ini akan sangat menentukan pandangan soal arah suku bunga ke depan. Kalau inflasi masih panas, RBA bisa saja tahan suku bunga tinggi lebih lama. Kalau inflasi mulai jinak, peluang longgar nanti jadi lebih besar.
Menariknya, peluang pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Australia turun tajam. Saat ini pasar cuma menghitung kemungkinan sekitar 15%, jauh turun dari sekitar 60% sebelumnya. Kenapa turun? Gubernur RBA Michele Bullock menegaskan bahwa pasar tenaga kerja Australia masih "sedikit ketat," meskipun angka pengangguran naik lebih tinggi dari proyeksi RBA. Artinya, RBA belum merasa harus cepat-cepat potong bunga. Jadi, untuk saat ini, AUD di $0,656 didorong lebih banyak oleh lemahnya dolar AS - bukan karena RBA jadi dovish. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Dolar Australia menguat terhadap dolar AS pada Rabu(15/10), menutup kerugian sesi sebelumnya. Dorongannya datang dari komentar Asisten Gubernur RBA Sarah Hunter: data terbaru terlihat sedikit lebih ku...
Mata uang dolar Australia (AUD) menguat ke kisaran 0,6530 terhadap dolar AS (USD) pada sesi Asia Senin ini, setelah sempat turun lebih dari 1% di perdagangan sebelumnya. Penguatan ini terjadi di tenga...
Dolar Australia menguat ke sekitar $0,657 pada Jumat(10/10), bangkit dari posisi terendah hampir dua minggu. Kenaikan ini datang setelah Gubernur RBA Michele Bullock menyampaikan nada hati-hati: infla...
Rabu, 8/10/25 - Dolar Australia melemah ke sekitar US$0,656, memperpanjang penurunan seiring penguatan dolar AS yang berlanjut. Permintaan safe haven ke greenback meningkat karena shutdown pemerintah ...
Dolar Australia (AUD) menguat terhadap Dolar AS (USD) pagi ini setelah data inflasi terbaru dari TD Securities-Melbourne Institute (TD-MI) menunjukkan lonjakan harga konsumen yang lebih tinggi dari pe...
The dollar weakened on Tuesday ahead of a series of central bank meetings that are likely to lead to interest rate cuts in the US and as investors continued to monitor President Donald Trump's visit to Asia, hoping for a trade deal with China. The...
Brent terus melemah pada Selasa(28/10) karena dua tekanan utama jalan bareng: suplai global kelihatan longgar sementara risiko geopolitik agak reda. Dari sisi suplai, pasar lagi khawatir bakal terjadi surplus besar karena produksi tinggi dari...
Jepang dan Amerika Serikat sepakat untuk menjalin kerja sama di bidang reaktor tenaga nuklir generasi baru dan tanah jarang, seiring Tokyo berupaya kembali ke pasar ekspor teknologi nuklirnya dan keduanya berupaya mengurangi dominasi Tiongkok atas...
Saham-saham Eropa lanjut menguat pada Senin, 27 Oktober 2025, karena pasar makin pede setelah AS dan Tiongkok bilang mereka sudah punya kerangka...
Federal Reserve policymakers are widely expected to reduce U.S. short-term borrowing costs this week by a quarter of a percentage point for the...
Para negosiator utama AS dan Tiongkok mengatakan mereka mencapai konsensus terkait sengketa-sengketa utama, membuka jalan bagi Presiden Donald Trump...
Kesepakatan dagang AS-Tiongkok yang hampir tercapai memicu reli lintas aset, mengangkat saham, minyak, dan tembaga, serta mata uang yang terekspos...