
Dolar Australia (AUD) masih tertekan terhadap Dolar AS (USD) pada hari Jumat, mengembalikan sebagian besar penguatan sebelumnya meskipun Greenback melemah secara luas menyusul data Nonfarm Payrolls (NFP) yang mengecewakan. AUD/USD awalnya melonjak hampir 70 pip setelah data ketenagakerjaan AS secara mengejutkan turun, tetapi momentum tersebut dengan cepat memudar karena pasar mengalihkan fokus ke meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA) pada pertemuan mendatang pada 12 Agustus. Prospek dovish membuat Dolar Australia tertahan di dekat level terendah multi-minggu.
Pada saat penulisan, pasangan AUD/USD sedikit melemah, berkisar di sekitar 0,6446 selama jam perdagangan Amerika, meskipun masih naik tipis 0,30% pada hari itu. Pasangan ini tetap berada di jalur untuk mencatat penurunan mingguan terbesarnya sejak Maret. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak pergerakan Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, telah melemah dari level tertinggi dua bulan di 100,26 yang dicapai pada hari Jumat dan saat ini diperdagangkan mendekati 99,13, seiring meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September menyusul melemahnya data pasar tenaga kerja AS.
Laporan NFP bulan Juli menunjukkan bahwa ekonomi AS hanya menambah 73.000 lapangan kerja, jauh di bawah perkiraan 110.000, menandai angka terlemah tahun ini. Kekecewaan ini semakin diperparah dengan revisi bulan-bulan sebelumnya yang tajam, dengan data penggajian bulan Mei dan Juni yang dipangkas sebanyak 258.000 lapangan kerja. Tingkat Pengangguran naik tipis menjadi 4,2%, sesuai dengan ekspektasi, sementara pertumbuhan upah tetap stabil di 0,3% MoM dan 3,9% YoY. Data tersebut menandakan pasar tenaga kerja yang melemah dan mendorong penyesuaian cepat ekspektasi suku bunga. Menurut CME FedWatch Tool, pasar kini memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 82% pada pertemuan kebijakan Federal Reserve bulan September, naik tajam dari 37% sebelum laporan tersebut dirilis.
Data yang dirilis sebelumnya pada hari Jumat oleh Biro Statistik Australia menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) naik sebesar 3,4% YoY pada kuartal kedua, turun dari 3,7% pada kuartal pertama. Secara triwulanan, IHP meningkat sebesar 0,7%, melambat dari kenaikan 0,9% yang tercatat pada kuartal sebelumnya.
Data Indeks Harga Konsumen (IHK) pada kuartal kedua menunjukkan inflasi tahunan melambat menjadi 2,1%, sementara rata-rata terpangkas yang disukai oleh Bank Sentral Australia (RBA) berada di angka 2,7% ” berada dalam kisaran target RBA sebesar 2“3%. Menanggapi rilis tersebut, Deputi Gubernur RBA Andrew Hauser mengatakan bahwa angka-angka tersebut "sangat sesuai dengan yang kami perkirakan," yang menunjukkan bahwa data tersebut sejalan dengan prospek bank sentral untuk melanjutkan disinflasi. Data inflasi yang lebih rendah memperkuat argumen untuk kemungkinan penurunan suku bunga pada rapat kebijakan RBA mendatang pada 12 Agustus.
Data inflasi yang lebih rendah, dikombinasikan dengan meredanya tekanan harga produsen, memperkuat ekspektasi bahwa RBA akan memangkas suku bunga pada rapat kebijakan mendatang pada 12 Agustus.(Cay)
sumber: Fxstreet
Dolar Australia (AUD) bergerak stabil terhadap Dolar AS (USD) pada Kamis(20/11) setelah keputusan suku bunga Bank Rakyat Tiongkok (PBoC). Bank sentral Tiongkok kembali menahan Suku Bunga Dasar Pinjama...
Dolar Australia turun ke kisaran $0,652 pada Senin(17/11) setelah dolar AS menguat tajam. Penguatan Greenback terjadi karena sejumlah pejabat The Fed mulai meragukan perlunya pemotongan suku bunga pad...
Dolar Australia stabil di sekitar $0,651 pada Kamis(6/11), menahan kenaikan belakangan ini setelah surplus perdagangan September melebar tajam ke AUD 3,94 miliar (vs revisi Agustus AUD 1,11 miliar), m...
Dolar Australia melemah ke kisaran $0,647, mencatatkan level terendah dalam sebelas minggu terakhir. Penurunan ini berlanjut seiring dengan meningkatnya sentimen risk-off di pasar global, yang membaya...
Dolar Australia (AUD) menguat terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa, memperpanjang tren penguatannya untuk sesi kelima berturut-turut karena Greenback terus tertekan menjelang keputusan suku bunga ...
Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan Jumat, dengan indeks Nikkei 225 turun 2,30%. Sektor kertas & pulp, transportasi, serta komunikasi jadi penekan utama indeks. Meski indeks turun cukup dalam, suasana pasar sebenarnya tidak...
Harga perak dunia hari ini (21/11) masih bertahan di area sekitar $50-51 per troy ons, sedikit melemah dibanding hari sebelumnya tapi masih jauh di atas level awal tahun. Secara fundamental, pergerakan perak lagi "ketarik dua arah": di satu sisi,...
Yen Jepang bergerak stabil di dekat 157 per dolar pada hari Jumat(21/11), setelah sebelumnya terus melemah. Mata uang ini mulai "ngerem" setelah Menteri Keuangan Satsuki Katayama memberi sinyal bahwa pemerintah bisa melakukan intervensi jika...
Bursa Eropa dibuka melemah pada hari Selasa(18/11) karena pasar global melemah akibat kekhawatiran baru atas saham-saham terkait AI.
Stoxx 600...
Klaim pengangguran awal di Amerika Serikat mencapai 232 ribu untuk pekan yang berakhir pada 18 Oktober, berdasarkan data dari situs web Departemen...
Federal Reserve yang terpecah belah memangkas suku bunga bulan lalu, meskipun banyak pembuat kebijakan memperingatkan bahwa menurunkan biaya...
Saham AS ditutup menguat pada sesi Rabu yang volatil, membalikkan sebagian aksi jual tajam dari empat sesi sebelumnya karena pasar mencerna rilis...