Dolar Australia (AUD) menghapus pelemahannya terhadap dolar AS (USD) pada perdagangan Selasa (2/7), didukung oleh meningkatnya selera risiko pasar setelah muncul laporan bahwa Amerika Serikat mungkin akan melonggarkan target kesepakatan tarif secara menyeluruh dengan negara mitra dagang. Menurut Financial Times, pemerintahan Presiden Donald Trump kini lebih memprioritaskan pendekatan kesepakatan bertahap dengan negara-negara yang paling responsif, jelang tenggat tarif baru pada 9 Juli.
Namun, pasangan AUD/USD tetap menghadapi tantangan dari dalam negeri setelah data PMI manufaktur S&P Global Australia untuk Juni turun menjadi 50,6 dari 51,0 bulan sebelumnya. Angka ini menunjukkan perlambatan produksi yang mencapai titik terendah sejak Februari, seiring melemahnya kondisi pasar dan menumpuknya persediaan di tingkat konsumen. Meski demikian, dukungan datang dari China -- mitra dagang utama Australia -- yang melaporkan PMI manufaktur Caixin naik ke 50,4 dari sebelumnya 48,3, jauh di atas ekspektasi pasar 49,0.
Prospek AUD tetap berpeluang menguat apabila tekanan terhadap dolar AS terus berlanjut. Greenback menghadapi tantangan dari meningkatnya ketidakpastian terkait arah kebijakan moneter Federal Reserve dan kekhawatiran fiskal dalam negeri, terutama terkait RUU pemotongan pajak dan pengeluaran pemerintah yang diperkirakan menambah utang nasional AS hingga $3,3 triliun. Dengan kondisi global yang cenderung penuh kehati-hatian, AUD/USD dapat mempertahankan momentum penguatan moderat jika sentimen risiko tetap positif.
Sumber: FXstreet
Dolar Australia menguat terhadap dolar AS pada Rabu(15/10), menutup kerugian sesi sebelumnya. Dorongannya datang dari komentar Asisten Gubernur RBA Sarah Hunter: data terbaru terlihat sedikit lebih ku...
Mata uang dolar Australia (AUD) menguat ke kisaran 0,6530 terhadap dolar AS (USD) pada sesi Asia Senin ini, setelah sempat turun lebih dari 1% di perdagangan sebelumnya. Penguatan ini terjadi di tenga...
Dolar Australia menguat ke sekitar $0,657 pada Jumat(10/10), bangkit dari posisi terendah hampir dua minggu. Kenaikan ini datang setelah Gubernur RBA Michele Bullock menyampaikan nada hati-hati: infla...
Rabu, 8/10/25 - Dolar Australia melemah ke sekitar US$0,656, memperpanjang penurunan seiring penguatan dolar AS yang berlanjut. Permintaan safe haven ke greenback meningkat karena shutdown pemerintah ...
Dolar Australia (AUD) menguat terhadap Dolar AS (USD) pagi ini setelah data inflasi terbaru dari TD Securities-Melbourne Institute (TD-MI) menunjukkan lonjakan harga konsumen yang lebih tinggi dari pe...
Dolar AS (USD) berkonsolidasi dalam kisaran sempit karena pasar menunggu IHK September dan PMI Oktober, sementara penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung menambah tekanan pada pertumbuhan dan The Fed mengisyaratkan penurunan suku bunga di...
Harga minyak menguat untuk hari kedua pada hari Rabu, naik sekitar 2%, didorong oleh harapan kemajuan kesepakatan perdagangan AS dengan Tiongkok dan India. Harga minyak mentah Brent naik 96 sen, atau 1,6%, menjadi $62,28 per barel pada pukul 09.24...
The Fed akan rapat 28“29 Oktober 2025. Ini rapat penting karena pasar masih menilai peluang pemangkasan suku bunga ada, tapi arahnya bakal sangat dipengaruhi rilis CPI (inflasi AS) September yang dijadwalkan ulang ke Jumat, 24 Oktober akibat...
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Jumat bahwa ia berharap dapat bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng di...
Penutupan pemerintah federal AS selama 20 hari kemungkinan akan berakhir minggu ini, kata penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett pada hari...
The Federal Reserve akan mengadakan pertemuan kebijakan minggu depan dengan pandangan ekonomi yang dikaburkan oleh penutupan pemerintah AS yang...
Pasar saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Senin (20/10), seiring investor menantikan rilis data ekonomi penting dari China. Para analis...