Harga perak stabil pada Rabu(06/8) seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan. Selain sebagai logam mulia, perak juga mendapat dorongan dari sektor industri, terutama di tengah pemulihan aktivitas manufaktur global dan permintaan dari sektor energi terbarukan. Pelemahan dolar AS turut memperkuat posisi perak sebagai alternatif lindung nilai, sementara investor mulai kembali masuk ke pasar logam mulia menyusul volatilitas pasar saham dan ketidakpastian arah kebijakan perdagangan global yang dipicu...
Harga perak (XAG/USD) tetap menguat untuk sesi kedua berturut-turut, mempertahankan posisinya mendekati level tertinggi sejak Februari 2012. Harga logam abu-abu tersebut diperdagangkan sekitar $36,16 per troy ounce disaat memasuki sesi Eropa pada hari Jumat. Harga logam mulia, termasuk Perak, melonjak karena permintaan aset safe haven meningkat di tengah data ekonomi yang lemah dari Amerika Serikat (AS), yang memicu ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed). Klaim Pengangguran Awal Mingguan hari Kamis naik menjadi 247.000, di atas ekspektasi 235.000.
Harga emas memangkas kenaikannya menjelang pada saat memasuki sesi Eropa hari Jumat (6/6). Pergerakan ini terjadi karena banyak dari investor lebih memilih untuk menunggu rilis data penting dari Amerika nanti malam sebagai acuan kebijakan ekonomi kedepannya. Data penggajian nonpertanian yang akan dirilis pada hari Jumat diperkirakan akan lebih rendah untuk bulan Mei, terutama setelah serangkaian data pasar tenaga kerja yang lemah sepanjang minggu. Tren perekrutan AS terhambat oleh meningkatnya ketidakpastian atas kebijakan ekonomi di bawah Trump, terutama agenda tarifnya.
Harga emas menguat di sesi perdagangan pagi Asia hari Jumat (6/6), di dukung oleh pertemuan Trump dan Xi via telpon dan data ekonomi AS yang di rilis hari Kamis mengindikasikan pelemahan berkelanjutan dalam data pasar tenaga kerja AS serta meredanya ketegangan perang dagang. Presiden Trump mengatakan pembicaraannya dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping produktif dan kedua belah pihak sepakat untuk segera bertemu. Sementara investor tetap bersikap hati-hati jelang rilis laporan penggajian nonpertanian AS Jumat malam ini (6/6).
Harga emas turun pada hari Kamis (05/6), didukung oleh meredanya ketegangan geopolitik, sinyal bank sentral yang dovish, dan pelemahan berkelanjutan dalam data pasar tenaga kerja AS, faktor-faktor yang terus mendorong permintaan untuk aset safe haven. Panggilan telepon antara Presiden Xi dan Trump terjadi beberapa jam sebelum kunjungan Kanselir Jerman Friedrich Merz yang dijadwalkan ke Gedung Putih, di mana ia diharapkan untuk menekan Trump agar melonggarkan tarif ekspor Eropa di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global. Sumber: Newsmaker.id
Harga perak melonjak ke $35,60 per ons pada hari Kamis(5/6), mencapai level tertinggi sejak Februari 2012, karena data ekonomi AS yang lemah dan prospek Federal Reserve yang dovish memicu permintaan safe haven menjelang laporan penggajian nonpertanian hari Jumat. Di luar fundamental ekonomi, ketegangan geopolitik dan perdagangan menambah keresahan pasar. AS telah menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%, memicu kekhawatiran akan ketegangan perdagangan baru dengan mitra utama. Sumber: Newsmaker.id