
Harga emas global mencatat penurunan tipis pada sesi perdagangan AS hari ini setelah rilis data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) lebih kuat dari ekspektasi. Data GDP AS kuartal ketiga menunjukkan ekspansi yang solid, yang memicu respons kuat di pasar keuangan dan memberi tekanan pada logam mulia sebagai aset safe‘haven.
Penguatan ekonomi AS cenderung mengurangi ekspektasi pelonggaran moneter The Fed, karena pertumbuhan yang tinggi sering kali menurunkan kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Kekuatan data ini juga mendukung penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury, dua faktor yang biasanya menekan harga emas karena membuat emas yang tidak memberikan bunga menjadi kurang menarik dibandingkan instrumen berbasis bunga.
Selain itu, beberapa pelaku pasar melakukan profit‘taking setelah emas mencatatkan reli tajam beberapa waktu terakhir, sehingga tekanan jual muncul saat dolar menguat. Situasi ini membuat emas sedikit mundur dari level tertinggi yang pernah dicapai belakangan ini.
Para analis mencatat bahwa hubungan antara GDP AS dan harga emas sering kali bersifat negatif dalam kondisi seperti ini: pertumbuhan ekonomi yang kuat cenderung mendukung aset berisiko dan memperkuat dolar, sementara logam mulia seperti emas mengalami tekanan karena daya tarik tradisionalnya sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian menjadi relatif berkurang.
Meski demikian, beberapa investor tetap melihat emas sebagai aset perlindungan jangka panjang di tengah ketidakpastian geopolitik dan inflasi. Namun untuk sesi jangka pendek, momentum bullish emas sedikit mereda setelah rilis data GDP yang mengejutkan kuat dari AS.(mrv)
Sumber : Newsmaker.id
Harga emas mencapai rekor tertinggi pada perdagangan awal Asia pada hari Selasa, memperpanjang kenaikan baru-baru ini karena permintaan aset aman didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik antar...
Harga emas mencatatkan rekor baru pada hari Senin, menguat tajam setelah meningkatnya ketegangan geopolitik dan spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga lebih lanjut pada ta...
Emas (XAU/USD) menguat lebih dari 2% pada hari Senin(22/12), mencapai rekor tertinggi $4.442 di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan terus menurunk...
Emas dan perak melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa, karena meningkatnya ketegangan geopolitik dan taruhan pada penurunan suku bunga AS lebih lanjut menambah momentum pada kinerja tahunan terbai...
Emas (XAU/USD) melonjak ke rekor tertinggi baru pada hari Senin, karena meningkatnya ketegangan geopolitik meningkatkan permintaan aset safe-haven. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan sekitar ...
Pasar Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Selasa, mengurangi kerugian sesi sebelumnya. Indeks pan-Eropa Stoxx 600 ditutup naik 0,3%, mencatat rekor penutupan tertinggi baru, didorong oleh lonjakan saham Novo Nordisk yang terdaftar di...
Perak memperpanjang reli rekornya pada hari Selasa dan mencapai angka kunci $70 per ons, sementara emas memangkas kenaikan setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa karena data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan memicu...
Harga minyak diperkirakan akan mengakhiri kenaikan selama empat hari berturut-turut karena para pedagang mempertimbangkan tindakan keras AS terhadap pengiriman dari Venezuela di tengah permintaan yang lemah. Harga West Texas Intermediate (WTI)...
Presiden Bank Federal Reserve Cleveland, Beth Hammack, mengatakan ia tidak melihat perlunya mengubah suku bunga AS selama beberapa bulan ke depan...
Saham-saham Asia dibuka menguat, mengikuti kenaikan saham AS pada Jumat yang membuat harapan rally akhir tahun makin besar. Banyak investor mulai...
Pasar Eropa bergerak ke wilayah negatif pada hari Senin (22/12) karena sentimen positif minggu lalu memudar.
Indeks pan-Eropa Stoxx 600 untuk...
Baik STOXX 50 maupun STOXX 600 diperdagangkan di sekitar garis datar pada hari Senin, karena investor mengambil sikap hati-hati di tengah kurangnya...