
Harga perak naik seiring meningkatnya sentimen risiko di pasar setelah muncul tanda-tanda bahwa penutupan pemerintah AS akan segera berakhir. Harapan tersebut mendorong dolar AS melemah tipis dan meningkatkan minat terhadap logam mulia, termasuk perak, yang sering diuntungkan ketika ketidakpastian politik mulai mereda. Namun, kenaikan perak masih tertahan oleh prospek suku bunga The Fed yang tetap tinggi dalam waktu dekat. Investor kini menunggu kejelasan arah kebijakan moneter AS setelah data ekonomi tertunda akibat shutdown. Jika dolar kembali menguat atau imbal hasil obligasi naik,...
Harga perak bertahan diatas level $30 per ons pada sesi tengah AS hari Senin karena logam putih tersebut juga mendapat dukungan dari prospek ekonomi yang positif di Tiongkok, konsumen perak terbesar di dunia. Beijing baru-baru ini menjanjikan kebijakan ekonomi makro yang "lebih proaktif" dan suku bunga yang lebih rendah tahun ini untuk merangsang pertumbuhan. Selain itu, data menunjukkan sektor jasa Tiongkok tumbuh pada level tertinggi tujuh bulan pada bulan Desember, yang menandakan konsumsi yang tangguh. Sumber : Newsmaker.id
Harga emas (XAU/USD) menurun ke sekitar $2610an jelang sesi Amerika pada Senin (6/1). Sejak saat itu, harga emas mulai melemah ditengah imbal hasil AS yang tetap tinggi. Reaksi spontan meningkat setelah muncul berita utama bahwa Presiden terpilih Donald Trump mungkin mempertimbangkan untuk mungkin untuk mengenakan tarif universal pada barang impor penting. Harga emas saat berita ini dirilis -0.8% atau berada pada level $2619/ Toz. Sumber: Newsmaker
Harga perak naik di kisaran $30 per ons pada hari Senin(6/1) karena investor dengan hati-hati menunggu data ekonomi utama AS yang dapat memengaruhi prospek kebijakan moneter Federal Reserve. Di antara laporan yang akan datang, pasar terutama berfokus pada laporan pekerjaan bulanan AS yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dapat memberikan wawasan tentang apakah perak akan pulih lebih lanjut. Logam putih tersebut juga mendapat dukungan dari prospek ekonomi yang positif di Tiongkok, konsumen perak terbesar di dunia. Sumber : Newsmaker.id
Harga emas (XAU/USD) kembali turun untuk hari kedua secara beruntun pasca mengalami kenaikan intraday di area $2647-2.648 pada hari Seninnya dan bergerak semakin menjauh dari level tertinggi hampir tiga pekan yang dicapai pada hari Jumat pekan lalu. Sementara sinyal hawkish Federal Reserve (Fed) bahwa mereka akan memperlambat laju penurunan suku bunga pada tahun 2025 tetap mendukung peningkatan imbal hasil obligasi Treasury AS dan ternyata menjadi faktor utama yang mendorong arus keluar dari logam kuning ini. Harga emas ssat berita ini dirilis berada pada $2632/ Toz. Sumber : Newsmaker
Harga perak kembali pulih dari posisi terendah hampir empat bulan, seiring dengan kenaikan harga emas karena ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang sedang berlangsung memicu permintaan logam mulia sebagai aset safe haven.Presiden AS Joe Biden dilaporkan diberi pengarahan tentang rencana darurat untuk menyerang fasilitas nuklir Iran jika Teheran membuat kemajuan signifikan dalam mengembangkan bom nuklir, hanya beberapa minggu sebelum pelantikan Donald Trump.Selain itu, ketidakpastian kebijakan seputar pemerintahan Trump yang akan datang juga mendorong arus masuk ke aset yang lebih aman....