Saturday, 20 December 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Trump Tekan Rusia: Kesepakatan Ukraina atau Tarif 100% Menanti
Tuesday, 15 July 2025 01:43 WIB | ECONOMY |AmerikaRusia

Presiden Donald Trump pada hari Senin mengancam akan mengenakan "tarif sekunder" pada mitra dagang Rusia "sekitar 100%" jika Presiden Vladimir Putin tidak menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri invasinya ke Ukraina dalam 50 hari.

"Kami sangat, sangat tidak puas dengan mereka, dan kami akan menerapkan tarif yang sangat ketat, jika tidak ada kesepakatan dalam 50 hari, tarif sekitar 100%, mereka menyebutnya tarif sekunder," kata Trump dari Gedung Putih saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte.

Presiden mengatakan bahwa ia "kecewa" dengan Putin, karena ia mengira mereka sudah mencapai kesepakatan beberapa bulan yang lalu.

Jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai pada bulan September, kata Trump, "kami akan menerapkan tarif sekunder."

Trump juga mengumumkan pada hari Senin bahwa Amerika Serikat akan mengirimkan "peralatan militer senilai miliaran dolar" yang dibeli dari perusahaan-perusahaan Amerika, dibayar oleh negara-negara Eropa, dan dikirimkan kepada sekutu NATO untuk kemudian dikirim ke Ukraina.

Pengumuman Trump ini, ditambah dengan ancaman tarif sekunder terhadap Rusia, menandai pergeseran dukungan presiden terhadap Ukraina, dan menggarisbawahi rasa frustrasinya yang semakin besar terhadap pemimpin Rusia tersebut.

Tarif sekunder Trump akan mengenakan pungutan kepada negara dan entitas yang membeli ekspor Rusia.

Tarif ini dapat berdampak sangat besar pada negara-negara yang bergantung pada bahan bakar fosil Rusia sebagai bagian dari rencana energi mereka, seperti Tiongkok, India, Brasil, dan Turki.

Ini bukan pertama kalinya Trump mengancam akan mengenakan "tarif sekunder" kepada Rusia atas perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina.

Ini juga bukan pertama kalinya Trump mengeluarkan peringatan semacam itu terhadap musuh.

Pada bulan Maret, Trump mengatakan bahwa negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela akan dikenakan pungutan sebesar 25%, dan pada bulan Mei ia mengancam akan mengenakan pungutan serupa kepada negara-negara yang mengimpor minyak Iran.

"Tarif sekunder" terhadap Venezuela telah menekan Tiongkok dengan sangat keras sebagai importir minyak Venezuela terbesar.

Namun, komentar Trump pada hari Senin meningkatkan ancamannya terhadap Rusia dengan batas waktu di bulan September.

Pada bulan Maret, Trump mengatakan bahwa, "Jika Rusia dan saya tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina... dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada minyak, pada semua minyak yang keluar dari Rusia.

Pada hari Senin, belum jelas produk apa yang akan terdampak oleh ancaman tarif sekunder terbaru Trump.(Cay)

Sumber: CNBC

RELATED NEWS
Tingkat inflasi tahunan Jepang...
Friday, 19 December 2025 06:52 WIB

Tingkat inflasi tahunan Jepang sedikit turun menjadi 2,9% pada November 2025 dari angka tertinggi 3 bulan pada Oktober sebesar 3,0%. Inflasi inti berada di angka 3,0%, mempertahankan laju yang sama se...

Goldman Sachs: Emas Bisa Tembus $4.900 di 2026, Minyak Diprediksi Turun...
Friday, 19 December 2025 04:27 WIB

Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan naik 14% menjadi $4.900 per ons pada Desember 2026 dalam skenario dasarnya, demikian dinyatakan dalam sebuah catatan pada hari Kamis, sambil menyebutkan ris...

BRICS Jadi Alternatif Diplomasi Dunia di Tengah Tekanan Tarif AS...
Thursday, 18 December 2025 23:47 WIB

Kelompok negara BRICS semakin dilirik sebagai alternatif diplomasi dan kerja sama global di tengah meningkatnya kebijakan tarif dan proteksionisme dari Amerika Serikat. Sejumlah negara berkembang meli...

Lonjakan Reda: Klaim Pengangguran AS Menurun...
Thursday, 18 December 2025 20:58 WIB

Permohonan tunjangan pengangguran AS menurun setelah lonjakan pada pekan sebelumnya, yang menggarisbawahi sifat fluktuatif data pada waktu ini setiap tahunnya. Klaim awal menurun sebesar 13.000 menja...

CPI AS Stabil, The Fed Masih Serba Salah...
Thursday, 18 December 2025 20:37 WIB

Inflasi tahunan di Amerika Serikat (AS), yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Konsumen (CPI), turun 2,7% pada bulan November, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Kamis....

LATEST NEWS
Saham AS Ditutup Lebih Tinggi, S&P 500 Naik 0,9%

Saham AS ditutup jauh lebih tinggi pada hari Jumat yang penuh gejolak, dengan S&P 500 naik 0,9%, Nasdaq 100 naik 1,4%, dan Dow Jones bertambah lebih dari 180 poin, memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena saham teknologi berkinerja...

Saham Eropa Naik, Stoxx 600 Mencapai Rekor Baru

Saham-saham Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, dengan STOXX 50 naik 0,6% dan STOXX 600 naik 0,4% ke rekor baru, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga Fed lebih lanjut tahun depan dan memudarnya spekulasi bahwa ECB akan menaikkan...

Di Tengah Penguatan Dolar AS,Emas Berusaha Naik

Emas (XAU/USD) kembali menguat pada hari Jumat, sedikit naik setelah sebelumnya melemah, meskipun Dolar AS (USD) yang tangguh membatasi momentum kenaikan. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan sekitar $4.345, pulih dari titik terendah harian...

POPULAR NEWS
Waller: The Fed Isyaratkan The Fed Akan Santai Soal Cut
Wednesday, 17 December 2025 20:47 WIB

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Rabu bahwa Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, mengingat prospek saat ini,...

BOJ Bersiap Naikkan Suku Bunga, Apa Dampaknya?
Friday, 19 December 2025 08:03 WIB

Bank Sentral Jepang (BOJ) diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada hari Jumat ke level tertinggi dalam tiga dekade, dari 0,5% menjadi 0,75%,...

Bursa Eropa ditutup lebih tinggi setelah pengumuman kebijakan moneter
Friday, 19 December 2025 01:58 WIB

Saham-saham Eropa ditutup positif pada hari Kamis karena para pedagang bersiap untuk keputusan bank sentral hari ini. Indeks pan-Eropa Stoxx 600...

Amerika Semakin Menekan Venezuela
Wednesday, 17 December 2025 23:45 WIB

Amerika Serikat memerintahkan blokade terhadap kapal tanker minyak Venezuela karena pemerintahan Presiden Donald Trump menilai rezim Presiden...