
Dolar AS menguat tipis dan obligasi pemerintah AS memangkas penguatan sebelumnya setelah data tenaga kerja AS yang mengecewakan ternyata belum cukup lemah untuk mendorong pasar yakin The Fed akan segera memangkas suku bunga lagi. Dolar menguat terhadap mata uang G10, paling besar terhadap yen, sementara imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik ke sekitar 4,17%.
Di pasar komoditas, pergerakannya jauh lebih "keras". Harga minyak naik sekitar 1,3% setelah Presiden Donald Trump memerintahkan blokade kapal tanker yang masuk dan keluar Venezuela, memicu kekhawatiran pasokan dari anggota OPEC itu. Pada saat yang sama, perak menembus rekor di atas $66/oz, emas kembali naik mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, dan platinum melonjak ke level tertinggi sejak 2008.
Data tenaga kerja AS menunjukkan pasar kerja mendingin, tapi tidak melemah cepat. Lapangan kerja non-pertanian naik 64.000 pada November setelah Oktober turun 105.000, sementara tingkat pengangguran naik ke 4,6%, tertinggi sejak 2021. Karena hasilnya campuran, pasar menahan diri untuk menaikkan taruhan pemangkasan suku bunga jangka dekat”peluang penurunan suku bunga Januari diperkirakan hanya sekitar 20%. Fokus berikutnya kini ke data inflasi Kamis yang bisa mengubah narasi.
Di saham, sentimen membaik seiring berjalannya sesi, dibantu rebound saham China dan penguatan indeks berjangka AS serta Eropa. Sektor teknologi juga ikut pulih setelah dua hari tertekan, sementara debut produsen chip China MetaX sempat melonjak tajam. Dengan kondisi ini, investor melihat kontras yang makin jelas: ekuitas bergerak hati-hati, tapi komoditas-terutama logam mulia-kembali jadi "magnet" karena kombinasi geopolitik dan ekspektasi suku bunga. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Indeks Dolar AS (DXY) bergerak di zona negatif dan turun tipis ke sekitar 98,25 pada awal sesi Eropa hari Selasa(16/12). Pelemahan ini terjadi karena pelaku pasar memilih "wait and see" menjelang rili...
Dolar AS melemah di awal sesi Asia Selasa, turun mendekati level terendah dua bulan karena pasar menunggu rilis setumpuk data ekonomi”terutama laporan tenaga kerja AS bulan November yang sempat tert...
Pasar terfokus pada data makro AS dan komunikasi Federal Reserve (Fed), dengan data NFP November diperkirakan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lemah dan tingkat pengangguran yang lebih ting...
Dolar AS masih bergerak lesu setelah tekanan kuat pasca keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 bps. Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di area bawah dan cenderung melemah secara mingguan, karena pelaku...
Dolar AS stabil pada hari Jumat(12/12) tetapi masih diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan ketiga berturut-turut, terpengaruh oleh prospek pemotongan suku bunga tahun depan, sementara poundste...
Hang Seng naik 233 poin, atau 0,9%, untuk ditutup pada 25.469 pada hari Rabu(17/12), mengakhiri dua sesi berturut-turut penurunan tajam karena kenaikan menyebar di semua sektor. Indeks tersebut pulih dari level terendah hampir empat minggu,...
Harga minyak Brent yang kini bergerak di sekitar US$59,80 per barel mendapat dorongan naik setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan blokade total kapal tanker minyak Venezuela yang terkena sanksi. Kebijakan ini meningkatkan ketegangan...
Saham-saham Eropa secara umum dibuka lebih tinggi pada hari Rabu(17/12) karena investor bersiap untuk keputusan bank sentral. Tindakan bank sentral akan dipantau secara ketat oleh pelaku pasar Eropa minggu ini, dengan Bank Sentral Eropa (ECB)...
Presiden Federal Reserve New York, John Williams, mengatakan pada hari Senin bahwa pemotongan suku bunga bank sentral AS pekan lalu menempatkannya...
Saham-saham AS naik pada hari Senin (15/12) dipimpin oleh berbagai nama karena para pedagang berspekulasi data yang akan dirilis pekan ini akan...
Bursa Asia dibuka melemah di pekan perdagangan penuh terakhir 2025, dipicu kekhawatiran soal prospek laba perusahaan teknologi dan belanja AI yang...
Pasangan mata uang EUR/USD mengawali pekan ini dengan nada sedikit melemah di sesi Asia, diperdagangkan di sekitar 1,1730, turun kurang dari 0,10%...