
Indeks dolar AS bergerak naik-turun di dekat level terendah dua bulan di sekitar 98,3 pada hari Jumat(12/12) dan tampaknya akan mencatat penurunan untuk minggu ketiga berturut-turut. Pelemahan ini muncul setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sesuai perkiraan, tapi dengan nada yang tidak se-agresif yang diharapkan pasar. Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal bahwa kenaikan suku bunga tambahan hampir pasti tidak akan terjadi, dan proyeksi resmi hanya menunjukkan satu kali pemangkasan tahun depan.
The Fed juga mengumumkan rencana membeli surat utang Treasury jangka pendek untuk menjaga likuiditas pasar tetap lancar. Langkah ini menekan imbal hasil obligasi AS agar tetap rendah dan otomatis menambah tekanan pada dolar. Di saat yang sama, data menunjukkan klaim pengangguran awal naik paling tajam dalam hampir empat setengah tahun, memperkuat pandangan bahwa suku bunga ke depan akan cenderung lebih "lunak" dan jauh dari nada hawkish.
Sementara itu, beberapa ekonomi besar lain seperti Australia, Kanada, dan kawasan Eropa justru mengalami penyesuaian harga dan ekspektasi kebijakan yang lebih agresif. Perbedaan arah dan kecepatan kebijakan ini membuat dolar AS kalah menarik dibanding mata uang lain. Akibatnya, dolar diperkirakan akan melemah terhadap sebagian besar mata uang utama minggu ini, dengan penurunan paling tajam diproyeksikan terjadi terhadap euro. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Dolar AS masih bergerak lesu setelah tekanan kuat pasca keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 bps. Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di area bawah dan cenderung melemah secara mingguan, karena pelaku...
Dolar AS stabil pada hari Jumat(12/12) tetapi masih diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan ketiga berturut-turut, terpengaruh oleh prospek pemotongan suku bunga tahun depan, sementara poundste...
Dolar AS mendapat dukungan pada hari Kamis(11/12) dari suasana penghindaran risiko yang luas di pasar, tetapi gagal memulihkan kerugian semalam terhadap mata uang lainnya seperti euro, yen, dan pounds...
Dolar AS melemah terhadap hampir semua mata uang utama seperti euro, franc Swiss, dan yen Jepang pada hari Rabu. Penyebabnya: The Fed memangkas suku bunga seperti yang sudah banyak diperkirakan pasar,...
Indeks Dolar Bloomberg bergerak datar setelah sebelumnya naik tipis sekitar 0,1%. Penguatan kecil itu muncul usai data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lowongan kerja (job openings) bulan Oktobe...
Pasangan mata uang EUR/USD mengawali pekan ini dengan nada sedikit melemah di sesi Asia, diperdagangkan di sekitar 1,1730, turun kurang dari 0,10% dalam sehari. Meski terkoreksi, euro masih berada dekat level tertinggi sejak awal Oktober yang...
Harga perak hari ini cenderung stabil di kisaran US$62/ons setelah pekan kemarin sempat liar: sempat cetak rekor, lalu kena aksi ambil untung. Di data harga spot, XAG/USD bergerak di sekitar US$62 dengan rentang harian yang sempit, nunjukin pasar...
Bursa Jepang dibuka melemah setelah sentimen saham teknologi, terutama semikonduktor, memburuk. Pemicunya datang dari kabar Broadcom yang memberi prospek penjualan mengecewakan, ditambah laporan bahwa Oracle menunda penyelesaian beberapa pusat...
Saham AS ditutup turun tajam pada hari Jumat karena penurunan tajam saham-saham teknologi terbesar yang dipimpin Broadcom memicu rotasi ke...
Indeks acuan Eropa turun pada hari Jumat (12/12), mundur dari ambang rekor tertinggi karena aksi jual saham teknologi AS membebani indeks...
Indeks STOXX 50 naik 0,5% dan STOXX 600 menguat 0,3% pada perdagangan Jumat (12/12), mencatat kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut. Pergerakan...
Bursa Asia dibuka melemah di pekan perdagangan penuh terakhir 2025, dipicu kekhawatiran soal prospek laba perusahaan teknologi dan belanja AI yang...