
Dolar AS melemah terhadap hampir semua mata uang utama seperti euro, franc Swiss, dan yen Jepang pada hari Rabu. Penyebabnya: The Fed memangkas suku bunga seperti yang sudah banyak diperkirakan pasar, tapi sekaligus memberi sinyal bahwa mereka kemungkinan akan berhenti dulu menurunkan bunga pada pertemuan berikutnya di bulan Januari. Artinya, bank sentral AS ingin "istirahat sejenak" dan melihat dulu data ekonomi berikutnya sebelum melanjutkan pelonggaran kebijakan.
Tekanan pada dolar makin besar setelah Ketua The Fed Jerome Powell bicara di konferensi pers. Ia menegaskan bahwa langkah selanjutnya The Fed kemungkinan besar bukan kenaikan suku bunga, dan skenario kenaikan bunga sama sekali bukan "rencana dasar" di proyeksi resmi mereka. The Fed baru saja memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (0,25%) ke kisaran 3,50%“3,75%. Namun keputusan ini tidak bulat: dua pejabat (Austan Goolsbee - Fed Chicago dan Jeffrey Schmid - Fed Kansas City) ingin bunga tetap, sementara Stephen Miran justru mendorong pemotongan yang lebih agresif, yaitu 0,50%. Perbedaan pandangan ini menunjukkan betapa rumitnya kondisi ekonomi AS saat ini.
Dalam proyeksi terbarunya, The Fed hanya memperkirakan satu kali lagi pemotongan 0,25% pada tahun 2026, sama seperti proyeksi bulan September. Jadi secara resmi, Fed ingin memberi pesan: kami tidak akan jor-joran menurunkan bunga. Namun, pasar punya pandangan berbeda. Kontrak berjangka suku bunga (Fed funds futures) justru masih memperkirakan dua kali pemotongan hingga 2026, yang akan membawa suku bunga ke sekitar 3,0%. Di sisi lain, bahasa resmi dalam pernyataan FOMC yang menyebut bahwa mereka akan "mencermati data yang masuk" biasanya dibaca pasar sebagai kode bahwa Fed siap jeda dulu, tapi tetap terbuka untuk pelonggaran lanjutan jika ekonomi melemah.
Reaksinya di pasar valuta asing cukup cepat. Setelah pengumuman Fed, dolar langsung melemah: turun sekitar 0,8% terhadap franc Swiss ke level 0,8000, dan melemah 0,6% terhadap yen Jepang ke sekitar 155,92. Euro menguat ke sekitar $1,1691 (naik 0,6%), sementara indeks dolar (DXY) yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama turun sekitar 0,6% ke 98,66. Analis seperti Uto Shinohara menjelaskan, reaksi tajam ini menunjukkan ada kesenjangan antara data dan narasi: di satu sisi data masih campuran, tapi narasi The Fed bergeser ke arah lebih khawatir pada pasar tenaga kerja dan inflasi yang dipengaruhi tarif, sehingga dolar jadi kurang menarik.
Pasar suku bunga kini memperkirakan sekitar 78% peluang bahwa The Fed tidak akan memotong bunga lagi pada pertemuan Januari, naik dari sekitar 70% sebelum pengumuman. Namun komentar analis seperti Michael Rosen menyoroti detail penting: pernyataan The Fed menekankan kelemahan pasar tenaga kerja sebagai alasan utama pemotongan 25 bps kali ini. Itu yang dibaca pasar sebagai sinyal bahwa pintu pelonggaran tambahan masih terbuka, walaupun proyeksi resmi baru menunjukkan satu kali pemotongan ke depan. Kombinasi rate cut, kekhawatiran terhadap tenaga kerja, dan sikap yang tidak se-hawkish dulu inilah yang membuat dolar tertekan-dan jadi bahan "drama baru" bagi pelaku pasar forex dan aset berisiko. (az)
Sumber: Reuters
Dolar AS masih bergerak lesu setelah tekanan kuat pasca keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 bps. Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di area bawah dan cenderung melemah secara mingguan, karena pelaku...
Dolar AS stabil pada hari Jumat(12/12) tetapi masih diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan ketiga berturut-turut, terpengaruh oleh prospek pemotongan suku bunga tahun depan, sementara poundste...
Indeks dolar AS bergerak naik-turun di dekat level terendah dua bulan di sekitar 98,3 pada hari Jumat(12/12) dan tampaknya akan mencatat penurunan untuk minggu ketiga berturut-turut. Pelemahan ini mun...
Dolar AS mendapat dukungan pada hari Kamis(11/12) dari suasana penghindaran risiko yang luas di pasar, tetapi gagal memulihkan kerugian semalam terhadap mata uang lainnya seperti euro, yen, dan pounds...
Indeks Dolar Bloomberg bergerak datar setelah sebelumnya naik tipis sekitar 0,1%. Penguatan kecil itu muncul usai data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lowongan kerja (job openings) bulan Oktobe...
Dolar AS masih bergerak lesu setelah tekanan kuat pasca keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 bps. Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di area bawah dan cenderung melemah secara mingguan, karena pelaku pasar menilai kebijakan The Fed sekarang lebih...
Emas (XAU/USD) naik sedikit pada hari Jumat karena para pedagang tampaknya mengambil keuntungan menjelang akhir pekan, namun tetap mempertahankan kenaikan lebih dari 0,51% setelah mencapai level tertinggi tujuh minggu di $4.353 karena para pedagang...
Saham AS ditutup turun tajam pada hari Jumat karena penurunan tajam saham-saham teknologi terbesar yang dipimpin Broadcom memicu rotasi ke saham-saham siklikal dan defensif. S&P 500 turun 1% dan Dow Jones turun 0,4% setelah menyentuh rekor...
Federal Reserve pada hari Rabu mengatakan bahwa mereka akan mulai membeli obligasi pemerintah jangka pendek untuk membantu mengelola tingkat...
Bank Sentral AS (Federal Reserve) diperkirakan akan memangkas suku bunga pada hari Rabu karena para pembuat kebijakan bergulat dengan kesenjangan...
Biaya kompensasi untuk pekerja sipil di Amerika Serikat meningkat 0,8% pada kuartal ketiga tahun 2025, melambat dari kenaikan 0,9% pada periode...
Pasar Asia-Pasifik dibuka menguat pada Kamis(11/12) pagi setelah Federal Reserve melakukan pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini. The Fed...