Dolar AS relatif stabil pada hari Rabu, setelah aksi jual di beberapa pasar obligasi global pada sesi sebelumnya membebani mata uang utama lainnya dan memungkinkan greenback untuk kembali menguat.
Meningkatnya kekhawatiran atas kondisi keuangan di berbagai negara, mulai dari AS hingga Jepang, turut mendorong kenaikan imbal hasil obligasi berjangka panjang, yang cenderung bergerak berlawanan arah dengan harga.
Kenaikan imbal hasil telah menunjukkan tanda-tanda mereda, dengan obligasi Eropa berjangka panjang mulai stabil, meskipun imbal hasil di negara-negara seperti Jerman dan Prancis masih mendekati level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Imbal hasil obligasi Jepang juga telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya, sebagian besar tidak berubah di level 98,36.
Sementara itu, poundsterling juga relatif stabil di $1,3392, setelah merosot ke level terendah 3,5 minggu di sesi sebelumnya. Euro menguat tipis 0,1% menjadi $1,1656.
Dolar juga sedikit menguat ke 148,65 yen, karena mata uang Jepang tersebut hanya mendapat sedikit dukungan dari data yang menunjukkan pertumbuhan luar biasa dalam aktivitas manufaktur dan jasa di bulan Agustus. Awal pekan ini, dolar mencapai level terkuatnya terhadap yen sejak 1 Agustus.
Para pedagang juga tetap berhati-hati terhadap pasar Asia yang didorong oleh risiko dalam menghadapi gugatan hukum terhadap tarif besar-besaran Presiden AS Donald Trump, yang dapat memaksa Washington untuk mengevaluasi kembali kesepakatan terbaru yang dicapai dengan mitra dagang utama.
"Reli dolar kemarin tidak memiliki katalis yang jelas selain aksi jual obligasi global berjangka panjang," kata analis di ING dalam sebuah catatan kepada klien. "Namun, kami ragu ini akan memberikan dukungan berkelanjutan bagi dolar menjelang rilis data penting dan pelonggaran kebijakan The Fed yang akan segera terjadi."
Para investor mencermati serangkaian indikator ekonomi minggu ini, termasuk publikasi laporan penting penggajian nonpertanian AS untuk bulan Agustus pada hari Jumat. Data tersebut, beserta survei lowongan kerja dan indikator perekrutan sektor swasta, akan menjadi salah satu data terakhir yang tersedia bagi para pejabat Federal Reserve sebelum pertemuan kebijakan mendatang mereka pada 16-17 September.
Para analis mengatakan bahwa Ketua The Fed, Jerome Powell, hampir mengisyaratkan bahwa bank sentral memprioritaskan dukungan terhadap pasar tenaga kerja daripada kekhawatiran inflasi, yang memicu spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan tersebut.(Cay)
Sumber: Fxstreet
Dolar AS menguat tipis pada hari Senin, rebound setelah melemah pekan lalu, meskipun sentimen pasar tetap waspada menjelang data inflasi utama dan di tengah kekhawatiran atas kesehatan sektor perbanka...
Dolar AS dan imbal hasil Treasury kompak turun setelah Zions Bancorp dan Western Alliance mengaku jadi korban fraud pada pinjaman ke dana yang berinvestasi di hipotek komersial bermasalah. Bloomberg D...
Dolar AS melemah pada hari Kamis karena meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve tahun ini, sementara tanda-tanda kesepakatan politik Prancis membantu euro. Pa...
Mata uang AS melemah setelah pidato Jerome Powell pada hari Selasa, di mana Ketua Federal Reserve tersebut membuka peluang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut dengan mengatakan bahwa pasar tenaga ...
Dolar AS berfluktuasi pada hari Selasa, karena investor mencoba memperkirakan durasi gejolak ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Presiden AS Donald Trump tampaknya telah mengendalikan reto...
The Federal Reserve akan mengadakan pertemuan kebijakan minggu depan dengan pandangan ekonomi yang dikaburkan oleh penutupan pemerintah AS yang telah menangguhkan rilis data-data penting, situasi yang kurang ideal bagi para pembuat kebijakan yang...
Harga emas menguat tipis pada hari Senin (20/10) pasca mencetak reli ke rekor tertinggi, yang didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang lebih lanjut serta meningkatnya permintaan aset aman (safe haven) terkait shutdown pemerintahan di...
Harga minyak merosot pada hari Senin, tertekan oleh kekhawatiran kelebihan pasokan global seiring ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan melemahnya permintaan energi. Harga minyak mentah Brent...
Tiga indeks saham utama AS berfluktuasi antara kenaikan dan penurunan tipis pada hari Jumat (17/10), dalam sesi yang berpotensi kembali bergejolak....
Saham-saham di AS menguat pada hari Jumat(17/10) karena investor bereaksi positif terhadap pernyataan Presiden Trump yang meredakan kekhawatiran...
Bursa saham Eropa memangkas kerugian pada hari Jumat, dengan STOXX 50 dan STOXX 600 ditutup melemah 0,8% dan 0,9%, setelah anjlok hingga 1,9% di...
Pasar saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Senin (20/10), seiring investor menantikan rilis data ekonomi penting dari China. Para analis...