Wednesday, 22 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Dolar AS Melemah Setelah Pidato Powell di Jackson Hole
Saturday, 23 August 2025 05:04 WIB | US DOLLAR |DOLLAR

Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (USD) melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada perdagangan Jumat, setelah pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, di forum tahunan Jackson Hole. Nada dovish yang disampaikan Powell semakin memperkuat keyakinan pasar bahwa bank sentral akan segera melonggarkan kebijakan moneter, dengan peluang pemangkasan suku bunga pada September mendatang kini mendekati 90%.

Powell Beri Isyarat Pelonggaran

Dalam pidatonya, Powell mengakui bahwa pasar tenaga kerja AS saat ini menunjukkan tanda-tanda pelemahan yang cukup signifikan. Ia menggambarkan kondisi tersebut sebagai "keseimbangan aneh" karena penurunan terjadi baik di sisi pasokan maupun permintaan tenaga kerja. Walaupun inflasi masih berada di atas target 2%, Powell menilai perlambatan di sektor ketenagakerjaan memberikan ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga tanpa menimbulkan risiko inflasi yang lebih tinggi.

Nada dovish ini langsung diterjemahkan pasar sebagai sinyal kuat bahwa Fed akan mengambil langkah pelonggaran moneter lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan FOMC bulan September naik tajam dari 74% menjadi hampir 90% setelah pidato tersebut.

Pasar Bereaksi Positif

Reaksi pasar keuangan global berlangsung cepat. Imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka 10 tahun turun signifikan, sementara indeks dolar (DXY) terkoreksi setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam 10 hari terakhir. Pelemahan dolar langsung memberi dorongan pada harga emas, yang kembali menguat di atas level $3.329 per ons, serta mendorong mata uang utama lain seperti euro, yen, dan franc Swiss.

Pasar saham juga mencatatkan lonjakan. Indeks S&P 500 menguat sekitar 1,6%, sementara indeks Russell 2000 yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil melonjak hingga 3,6%. Sektor perumahan, yang sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga, bahkan naik sekitar 4,5%.

Tekanan Struktural pada Dolar

Selain faktor pidato Powell, pelemahan dolar juga dipicu oleh kondisi struktural. Beberapa analis mencatat bahwa penurunan suku bunga di AS diperkirakan akan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan bank sentral utama lain seperti ECB (Eropa) dan BoJ (Jepang). Ketidakseimbangan kebijakan ini membuat investor global cenderung mengurangi eksposur dolar dalam portofolio mereka.

Bank of America dalam laporannya menambahkan, meningkatnya praktik currency hedging oleh investor asing juga menekan permintaan dolar. Banyak lembaga keuangan global yang mulai mengalihkan sebagian aset berdenominasi dolar ke instrumen emas dan obligasi negara lain, untuk melindungi diri dari risiko pelemahan lebih lanjut.

Tantangan The Fed ke Depan

Meski pasar menyambut positif arah kebijakan Fed yang lebih longgar, tantangan besar masih menanti. Inflasi AS tetap bertahan di atas target 2%, sebagian karena dampak kenaikan tarif impor yang diberlakukan pemerintahan Trump. Hal ini bisa membatasi ruang The Fed untuk menurunkan suku bunga secara agresif.

Selain itu, tekanan politik terhadap bank sentral semakin meningkat. Kritik terbuka Presiden Trump terhadap The Fed dan ancaman untuk memecat salah satu gubernurnya memunculkan pertanyaan mengenai independensi lembaga tersebut. Ketidakpastian politik ini menjadi salah satu faktor tambahan yang berpotensi mengguncang pasar keuangan global.

Kesimpulan

Pelemahan dolar AS hari ini terutama disebabkan oleh kombinasi faktor fundamental: sinyal dovish dari Jerome Powell di Jackson Hole, meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September, penurunan imbal hasil obligasi, serta perubahan struktural dalam aliran modal global. Walaupun tren jangka pendek menunjukkan tekanan terhadap dolar, arah selanjutnya sangat bergantung pada data ekonomi AS berikutnya terutama inflasi dan tenaga kerja serta seberapa jauh The Fed berani melonggarkan kebijakan moneter di tengah tekanan politik dan risiko geopolitik global.(CP)

Sumber: Newsmaker.id

RELATED NEWS
Dolar AS Menguat Seiring Meredanya Kekhawatiran Perbankan...
Tuesday, 21 October 2025 17:09 WIB

Dolar AS sedikit menguat pada hari Selasa, setelah sebelumnya mengalami kerugian akibat sektor perbankan. Prospek perundingan perdagangan antara AS dan Tiongkok yang akan datang membantu meredakan beb...

Dolar AS menguat tipis menjelang rilis IHK...
Monday, 20 October 2025 17:37 WIB

Dolar AS menguat tipis pada hari Senin, rebound setelah melemah pekan lalu, meskipun sentimen pasar tetap waspada menjelang data inflasi utama dan di tengah kekhawatiran atas kesehatan sektor perbanka...

Dolar & Yield AS Turun: Bank Regional Bikin Waswas...
Friday, 17 October 2025 12:21 WIB

Dolar AS dan imbal hasil Treasury kompak turun setelah Zions Bancorp dan Western Alliance mengaku jadi korban fraud pada pinjaman ke dana yang berinvestasi di hipotek komersial bermasalah. Bloomberg D...

Dolar Melemah Akibat Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga...
Thursday, 16 October 2025 19:10 WIB

Dolar AS melemah pada hari Kamis karena meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve tahun ini, sementara tanda-tanda kesepakatan politik Prancis membantu euro. Pa...

Dolar Melemah Setelah Pidato Powell...
Wednesday, 15 October 2025 18:58 WIB

Mata uang AS melemah setelah pidato Jerome Powell pada hari Selasa, di mana Ketua Federal Reserve tersebut membuka peluang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut dengan mengatakan bahwa pasar tenaga ...

LATEST NEWS
Dow Jones Tembus Rekor Baru

Saham AS ditutup menguat untuk sesi ketiga berturut-turut karena awal yang kuat dari laporan keuangan mengalahkan ketidakpastian perdagangan AS-Tiongkok yang masih ada. Dow Jones naik 240 poin ke rekor tertinggi, sementara S&P 500 dan Nasdaq...

Optimisme Pasokan Ketat Angkat Harga Minyak

Harga minyak menguat pada hari Selasa(21/10), memantul dari level terendah lima bulan di sesi sebelumnya, karena investor menilai kembali ekspektasi akan kemungkinan kelebihan pasokan dan mencari kejelasan mengenai sengketa perdagangan antara AS...

Setelah Pesta Rekor, Emas Anjlok Terbesar Sejak 2020

Harga emas berada di jalur penurunan harian tertajam dalam lima tahun pada hari Selasa(21/10), karena investor melakukan aksi ambil untung setelah ekspektasi penurunan suku bunga AS dan permintaan aset safe haven yang berkelanjutan mendorong logam...

POPULAR NEWS
Bessent dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Akan Bertemu
Monday, 20 October 2025 15:21 WIB

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Jumat bahwa ia berharap dapat bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng di...

Shutdown AS Diprediksi Usai Pekan Ini
Monday, 20 October 2025 23:26 WIB

Penutupan pemerintah federal AS selama 20 hari kemungkinan akan berakhir minggu ini, kata penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett pada hari...

Pasar Asia Menguat, Semua Mata Tertuju ke Data Ekonomi China
Monday, 20 October 2025 07:28 WIB

Pasar saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Senin (20/10), seiring investor menantikan rilis data ekonomi penting dari China. Para analis...

Trump Dorong Kesepakatan Adil dengan Xi
Tuesday, 21 October 2025 07:19 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia berharap dapat mencapai "kesepakatan perdagangan yang adil" dengan Presiden Tiongkok Xi...