Saturday, 08 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Dolar Tetap Perkasa di Tengah Badai Tarif Baru Trump
Monday, 14 July 2025 19:57 WIB | US DOLLAR |DOLLAR

Dolar AS (USD) mengawali pekan ini dengan bias positif, mempertahankan penguatan pekan lalu seiring para pedagang merespons kembalinya ketegangan perdagangan. Namun, Greenback diperdagangkan sedikit melemah hari ini karena investor bersikap hati-hati. Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menarik perhatian dengan menambahkan Uni Eropa (UE) dan Meksiko ke dalam daftar target tarifnya yang terus bertambah.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, bertahan di dekat level tertinggi dua minggu. Saat artikel ini ditulis, indeks tersebut berkonsolidasi tepat di bawah level 98,00, diperdagangkan di kisaran 97,80 selama sesi perdagangan Eropa.

Meskipun momentum kenaikan pekan lalu sebagian besar masih terjaga, DXY kesulitan menembus titik pertemuan level-level resistance utama. Para investor kini mengalihkan perhatian mereka pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Juni, yang dijadwalkan rilis pada hari Selasa, yang dapat memberikan arah baru bagi Dolar AS dan membentuk kembali ekspektasi seputar langkah kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) selanjutnya.

Selama akhir pekan, Presiden Trump, dengan gaya khasnya, kembali memicu ketegangan perdagangan dengan mengeluarkan surat peringatan kepada Uni Eropa dan Meksiko, mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif baru yang luas mulai 1 Agustus.

Dalam suratnya kepada Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Trump menyatakan bahwa AS akan menerapkan tarif 30% untuk semua barang Uni Eropa kecuali blok tersebut menawarkan "akses pasar terbuka yang lengkap bagi Amerika Serikat." Ia mengkritik Uni Eropa atas "defisit perdagangan jangka panjang, besar, dan persisten," menyebut hubungan tersebut "jauh dari timbal balik." Ia memperingatkan bahwa jika Uni Eropa membalas, "berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya akan ditambahkan ke tarif 30% yang kami kenakan."

Dalam surat terpisah kepada Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, Trump mengaitkan ancaman tarif dengan perdagangan fentanil, menuduh Meksiko tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan kartel-kartel tersebut. "Meksiko masih belum menghentikan kartel-kartel yang mencoba mengubah seluruh Amerika Utara menjadi arena perdagangan narkoba," tulisnya. Tarif serupa sebesar 30% untuk impor Meksiko juga akan berlaku bulan depan kecuali Meksiko mengambil tindakan yang lebih tegas.

Meskipun kedua surat tersebut bernada agresif, Trump tetap membuka kemungkinan penyesuaian di masa mendatang, dengan mengatakan bahwa tarif "dapat dimodifikasi, naik atau turun, tergantung pada hubungan kami dengan negara Anda." (alg)

Sumber: FXstreet

RELATED NEWS
Dolar turun dipicu data tenaga kerja AS yang mengecewakan....
Friday, 7 November 2025 23:37 WIB

Harga dolar turun lantaran data tenaga kerja AS yang mengecewakan pelaporan pemutusan hubungan kerja (PHK) di AS mencapai lebih dari 150.000 pada Oktober, tertinggi dalam lebih dari 20 tahun. Faktor ...

USD Rebound di Awal Eropa...
Friday, 7 November 2025 16:33 WIB

Dolar AS memangkas kerugian pada hari Jumat (7/11) karena investor waspada terhadap risiko ditengah aksi jual yang kembali di Wall Street, karena kekhawatiran akan gelembung AI masih ada. Indeks USD, ...

Dolar menguat seiring rebound data penggajian swasta AS di bulan Oktober...
Wednesday, 5 November 2025 23:12 WIB

Dolar AS menguat tipis pada hari Rabu, melanjutkan penguatannya dari pekan lalu di tengah keraguan mengenai prospek pemangkasan suku bunga The Fed berikutnya tahun ini dan data penggajian swasta yang ...

Dolar Menguat, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Meningkat...
Tuesday, 4 November 2025 17:34 WIB

Dolar AS bertahan di dekat level tertinggi tiga bulan pada hari Selasa(4/11) karena Federal Reserve yang terpecah mendorong para pedagang untuk mengurangi taruhan mereka pada penurunan suku bunga, sem...

Dolar AS Mencapai Puncak Tiga Bulan, Uji Rekor Terbaru...
Monday, 3 November 2025 17:14 WIB

Dolar AS bertahan di dekat level tertinggi tiga bulan pada hari Senin(3/11) menjelang data ekonomi minggu ini yang hanya akan memberikan petunjuk samar tentang kesehatan ekonomi AS dan dapat memperkua...

LATEST NEWS
Minyak mentah pulih di tengah harapan atas pertemuan AS-Hongaria

Harga minyak mentah pulih dari penurunan di siang hari pada hari Jumat di tengah harapan Hongaria dapat menggunakan minyak mentah Rusia karena Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Gedung Putih. Harga...

Saham AS Pulih dari Kerugian Sebelum Penutupan

Saham AS rebound dari kerugian awal dan ditutup sebagian besar menguat pada hari Jumat di tengah harapan bahwa anggota Kongres membuat kemajuan dalam mengakhiri penutupan pemerintah. S&P 500 dan Dow Jones ditutup 0,3% lebih tinggi, sementara...

Saham Eropa Melemah Setelah Pekan Volatilitas

Saham Eropa melemah pada hari Jumat karena investor mencerna lebih banyak laporan keuangan kuartalan, tetapi kerugian mingguan tak terelakkan, dengan kekhawatiran mengenai valuasi yang terlalu tinggi terlihat jelas. Indeks DAX di Jerman turun 0,8%...

POPULAR NEWS
PMI Jasa ISM AS Diperkirakan Sedikit Menguat pada Oktober
Wednesday, 5 November 2025 18:51 WIB

Institute for Supply Management (ISM) dijadwalkan merilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa untuk bulan Oktober pada hari Rabu. Laporan tersebut,...

PMI Jasa ISM AS Tertinggi Sejak Februari
Wednesday, 5 November 2025 22:12 WIB

PMI Jasa ISM naik menjadi 52,4 pada Oktober 2025 dari 50 pada September, melampaui perkiraan 50,8, menunjukkan ekspansi terkuat di sektor jasa sejak...

Saham Eropa Melemah, Saham Teknologi Pimpin Penurunan
Wednesday, 5 November 2025 15:41 WIB

Saham-saham Eropa dibuka di wilayah negatif pada hari Rabu(5/11), mencerminkan penurunan global karena meningkatnya kekhawatiran atas valuasi...

Wall Street Bangkit, Asia Gaspol
Thursday, 6 November 2025 07:51 WIB

Bursa Asia dibuka menguat mengikuti rebound Wall Street. Nikkei dan Kospi melonjak sekitar 1% saat pembukaan, sementara kontrak berjangka saham AS...