Sunday, 14 September 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Dolar Tetap Perkasa di Tengah Badai Tarif Baru Trump
Monday, 14 July 2025 19:57 WIB | US DOLLAR |DOLLAR

Dolar AS (USD) mengawali pekan ini dengan bias positif, mempertahankan penguatan pekan lalu seiring para pedagang merespons kembalinya ketegangan perdagangan. Namun, Greenback diperdagangkan sedikit melemah hari ini karena investor bersikap hati-hati. Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menarik perhatian dengan menambahkan Uni Eropa (UE) dan Meksiko ke dalam daftar target tarifnya yang terus bertambah.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, bertahan di dekat level tertinggi dua minggu. Saat artikel ini ditulis, indeks tersebut berkonsolidasi tepat di bawah level 98,00, diperdagangkan di kisaran 97,80 selama sesi perdagangan Eropa.

Meskipun momentum kenaikan pekan lalu sebagian besar masih terjaga, DXY kesulitan menembus titik pertemuan level-level resistance utama. Para investor kini mengalihkan perhatian mereka pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Juni, yang dijadwalkan rilis pada hari Selasa, yang dapat memberikan arah baru bagi Dolar AS dan membentuk kembali ekspektasi seputar langkah kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) selanjutnya.

Selama akhir pekan, Presiden Trump, dengan gaya khasnya, kembali memicu ketegangan perdagangan dengan mengeluarkan surat peringatan kepada Uni Eropa dan Meksiko, mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif baru yang luas mulai 1 Agustus.

Dalam suratnya kepada Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Trump menyatakan bahwa AS akan menerapkan tarif 30% untuk semua barang Uni Eropa kecuali blok tersebut menawarkan "akses pasar terbuka yang lengkap bagi Amerika Serikat." Ia mengkritik Uni Eropa atas "defisit perdagangan jangka panjang, besar, dan persisten," menyebut hubungan tersebut "jauh dari timbal balik." Ia memperingatkan bahwa jika Uni Eropa membalas, "berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya akan ditambahkan ke tarif 30% yang kami kenakan."

Dalam surat terpisah kepada Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, Trump mengaitkan ancaman tarif dengan perdagangan fentanil, menuduh Meksiko tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan kartel-kartel tersebut. "Meksiko masih belum menghentikan kartel-kartel yang mencoba mengubah seluruh Amerika Utara menjadi arena perdagangan narkoba," tulisnya. Tarif serupa sebesar 30% untuk impor Meksiko juga akan berlaku bulan depan kecuali Meksiko mengambil tindakan yang lebih tegas.

Meskipun kedua surat tersebut bernada agresif, Trump tetap membuka kemungkinan penyesuaian di masa mendatang, dengan mengatakan bahwa tarif "dapat dimodifikasi, naik atau turun, tergantung pada hubungan kami dengan negara Anda." (alg)

Sumber: FXstreet

RELATED NEWS
Dolar AS menguat karena pergerakan posisi, tetapi prospeknya tetap bearish...
Saturday, 13 September 2025 02:08 WIB

Dolar AS menguat pada hari Jumat, sehari setelah melemah akibat lonjakan klaim pengangguran AS dan inflasi yang moderat, karena investor memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga minggu ...

Klaim Pengangguran Lonjak, Dolar di Ujung Tanduk...
Friday, 12 September 2025 09:05 WIB

Dolar AS melemah pada Jumat setelah lonjakan klaim pengangguran dan kenaikan inflasi yang moderat membuat pasar semakin yakin The Fed akan memangkas suku bunga pekan depan”dan mungkin berlanjut sete...

Dolar Sideways, Risiko CPI di Depan...
Thursday, 11 September 2025 08:24 WIB

Dolar AS stabil di awal sesi Asia setelah data PPI turun 0,1% pada Agustus, memperkuat harapan The Fed memangkas suku bunga pekan depan. Dollar Index naik tipis ke 97,822, menandai kenaikan tiga hari ...

Geopolitik Memanas, Dolar Menguat Jelang Rilis Inflasi AS...
Wednesday, 10 September 2025 15:56 WIB

Dolar AS bertahan stabil pada hari Rabu(10/9) menjelang data inflasi AS minggu ini yang dapat membantu membentuk prospek kebijakan Federal Reserve, sementara kondisi geopolitik yang menegangkan menopa...

Pasar Waspada, Dolar Bergerak Sideways...
Wednesday, 10 September 2025 09:35 WIB

Indeks dolar bertahan di sekitar level 97,8 pada Rabu(10/9) setelah menguat di sesi sebelumnya, seiring para investor menunggu rilis data inflasi penting yang dapat memengaruhi arah kebijakan Federal ...

LATEST NEWS
EUR/USD Stabil Seiring Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga

EUR/USD tetap stabil selama sesi Amerika Utara pada hari Jumat, bersiap untuk mengakhiri pekan ini dengan kenaikan moderat lebih dari 0,18% karena para pedagang bersiap untuk keputusan kebijakan moneter minggu depan oleh Federal Reserve (Fed). Pada...

Bessent Temui Rieder di Tengah Pencarian Ketua Fed Baru

Menteri Keuangan AS Scott Bessent bertemu dengan eksekutif BlackRock Inc Rick Rieder di New York pada hari Jumat, sementara pemerintahan Trump melanjutkan pencarian ketua baru untuk Federal Reserve, kata seorang sumber yang mengetahui masalah...

Harga Minyak Turun,Terbebani Oleh Kekhawatiran Permintaan AS

Harga minyak naik pada hari Jumat setelah serangan pesawat nirawak Ukraina menghentikan sementara pemuatan dari pelabuhan terbesar di Rusia barat, tetapi kenaikannya dibatasi oleh kekhawatiran tentang permintaan AS. Harga minyak mentah berjangka...

POPULAR NEWS
The Fed memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga
Friday, 12 September 2025 01:38 WIB

Dana Moneter Internasional pada hari Kamis mengatakan bahwa Federal Reserve memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga karena melemahnya pasar...

Inflasi Terkendali, CPI AS Tetap di 2,9% Sesuai Ekspektasi
Thursday, 11 September 2025 19:44 WIB

Inflasi tahunan di Amerika Serikat (AS), yang diukur berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), naik menjadi 2,9% pada bulan Agustus dari...

Kepercayaan Konsumen AS Kian Lesu di September
Friday, 12 September 2025 19:39 WIB

Universitas Michigan (UoM) diperkirakan akan merilis angka awal Indeks Keyakinan Konsumen bulanannya untuk bulan September pada hari Jumat. Survei...

Wall Street Kembali Catat Kenaikan
Saturday, 13 September 2025 03:37 WIB

Nasdaq Composite mencatat pekan penutupan tertinggi yang sempurna pada hari Jumat karena investor menyadari tanda-tanda melemahnya lapangan kerja...