Indeks dolar turun sekitar 0,7% menjadi 100,1 pada hari Senin(19/5), semakin menurun dari level tertinggi satu bulan yang dicapai minggu lalu, karena meningkatnya kekhawatiran atas prospek fiskal AS memicu peralihan dari aset berdenominasi dolar. Pada hari Jumat, Moody's menurunkan peringkat kredit AS dari Aaa menjadi Aa1, dengan alasan meningkatnya utang pemerintah dan defisit anggaran yang melebar.

Kekhawatiran fiskal semakin diperburuk oleh persetujuan undang-undang pemotongan pajak Presiden Trump oleh komite kongres utama pada hari Minggu. RUU tersebut mencakup ratusan miliar dolar dalam pemotongan pajak baru tanpa pengurangan pengeluaran yang sesuai.

Meskipun dikritik, pemerintahan Trump berpendapat pemotongan pajak akan memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan, dan pada akhirnya membantu mempersempit defisit.

Di sisi kebijakan moneter, pasar terus memperkirakan dua pemotongan suku bunga oleh Fed tahun ini, dengan pengurangan yang diantisipasi pada bulan September dan Desember. Dolar melemah secara luas, dengan penurunan paling tajam tercatat terhadap euro dan pound Inggris.  (zif)

Sumber: Trading Economics