
Harga minyak menguat pada hari Senin, memulihkan sebagian kerugian pekan lalu, setelah kelompok produsen OPEC+ memilih kenaikan produksi moderat dan investor memperhitungkan kemungkinan sanksi lebih lanjut terhadap minyak mentah Rusia.
OPEC+ mengisyaratkan rencana untuk meningkatkan produksi lebih lanjut mulai Oktober, tetapi jumlahnya lebih rendah dari yang diantisipasi beberapa analis. Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa para anggota sedang mempertimbangkan kenaikan lagi.
"Pasar telah bertindak terlalu cepat terkait kenaikan produksi OPEC+ ini," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank. "Hari ini kita melihat reaksi klasik jual rumor, beli fakta."
Minyak mentah Brent naik 48 sen, atau 0,73%, menjadi $65,98 per barel pada pukul 12:53 siang EDT (1654 GMT), sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 39 sen, atau 0,63% menjadi $62,26 per barel.
Kedua harga acuan telah naik lebih dari $1 pada awal sesi Senin. Harga turun lebih dari 2% pada hari Jumat karena laporan ketenagakerjaan AS yang lemah meredupkan prospek permintaan energi. Harga keduanya turun lebih dari 3% minggu lalu.
OPEC+, yang mencakup Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) plus Rusia dan sekutu lainnya, sepakat pada hari Minggu untuk lebih meningkatkan produksi minyak mulai Oktober.
Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, memangkas harga jual resmi minyak mentah Arab Light yang dijualnya ke Asia sehari setelah produsen OPEC+ menyetujui kenaikan produksi.
"Riyadh dan sekutunya mengisyaratkan perubahan yang menentukan: mempertahankan pangsa pasar sekarang lebih penting daripada mempertahankan harga," kata kepala ekonom Rystad Energy, Claudio Galimberti, dalam sebuah catatan pada hari Senin.
Dengan membiarkan pasokan kembali ke pasar yang bergerak menuju surplus, OPEC+ bermain menyerang, bukan bertahan. "Para pedagang telah diberi peringatan," tambahnya.
OPEC+ telah meningkatkan produksi sejak April setelah bertahun-tahun melakukan pemangkasan produksi yang bertujuan untuk mendukung pasar minyak. Keputusan terbaru ini muncul meskipun kemungkinan akan terjadi kelebihan pasokan minyak di bulan-bulan musim dingin di Belahan Bumi Utara.
Delapan anggota OPEC+ akan meningkatkan produksi mulai Oktober sebesar 137.000 barel per hari. Namun, angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan peningkatan sekitar 555.000 barel per hari untuk bulan September dan Agustus serta 411.000 barel per hari pada bulan Juli dan Juni.
Dampak dari peningkatan terbaru ini diperkirakan relatif rendah, karena beberapa anggota telah memproduksi secara berlebihan. Jadi, tingkat produksi yang lebih tinggi kemungkinan akan mencakup barel yang sudah ada di pasar, kata para analis.
OPEC pada hari Senin merilis jadwal kompensasi dari enam anggotanya yang mencakup periode dari bulan lalu hingga Juni tahun depan untuk mengkompensasi produksi yang melebihi target mereka.
Jadwal tersebut menunjukkan bahwa secara total para anggota perlu melakukan pemangkasan produksi bulanan mulai dari 190.000 barel per hari hingga 829.000 barel per hari untuk memenuhi target produksi.(Cay)
Sumber: Investing.com
Harga minyak turun pada hari Jumat(24/10) karena skeptisisme merayap ke pasar mengenai komitmen pemerintahan Trump terhadap sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia terkait perang di Ukrai...
Harga minyak sedikit berubah pada hari Jumat, stabil setelah lonjakan hari sebelumnya dan tetap berada di jalur kenaikan mingguan karena sanksi baru AS terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia te...
Harga minyak menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Juni setelah AS menjatuhkan sanksi pada produsen utama Rusia, Rosneft dan Lukoil, yang berpotensi mengganggu pasokan dan mengalihkan permintaan ke ...
Harga minyak melonjak sekitar 5% ke level tertinggi dalam dua minggu pada hari Kamis(23/10) setelah AS menjatuhkan sanksi kepada pemasok utama Rusia Rosneft (ROSN.MM), dan Lukoil (LKOH.MM), terkait pe...
Harga minyak melonjak setelah AS mengumumkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan minyak terbesar Rusia, yang mengancam pasokan dari salah satu negara produsen minyak terbesar dunia. Harga minyak We...
Tiga indeks utama AS ditutup pada rekor tertinggi baru setelah laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve akhir tahun ini dan mendorong investor beralih ke aset berisiko. S&P...
Harga minyak turun pada hari Jumat(24/10) karena skeptisisme merayap ke pasar mengenai komitmen pemerintahan Trump terhadap sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia terkait perang di Ukraina. Harga minyak mentah Brent berjangka ditutup...
Harga emas memangkas kerugian pada hari Jumat (24/10) setelah data inflasi AS yang sedikit lebih rendah dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga minggu depan, tetapi logam mulia tersebut masih...
Setelah pertemuan akhir Oktober (28“29 Okt 2025), kalender FOMC masih mencantumkan 9“10 Des 2025. Artinya, secara teknis The Fed masih bisa...
Pasar Asia-Pasifik menguat pada hari Jumat(24/10), setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping...
Saham AS rebound dengan tiga indeks utama ditutup mendekati rekor tertinggi pada hari Kamis(23/10), dengan S&P 500 naik 0,6%, Dow Jones naik...
Saham-saham Eropa berakhir di wilayah positif pada hari Kamis karena investor mencermati laporan pendapatan untuk mendapatkan petunjuk tentang...