
Harga emas terpantau stabil pada sesi perdagangan pagi di Asia. Logam mulia ini mendapat dukungan dari prospek penurunan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed), yang biasanya membuat emas lebih menarik karena tidak memberikan imbal hasil bunga.
Analis pasar Global Macro di FOREX.com, Fawad Razaqzada, menyebut bahwa kondisi suku bunga di AS membuka peluang perubahan kebijakan. Menurutnya, dengan suku bunga utama tahunan AS berada di kisaran 2,7%, peluang pemangkasan suku bunga Fed bisa terjadi lebih awal, bahkan pada tahun 2026.
Ia juga menilai prospek jangka pendek emas masih cukup positif. Harga emas saat ini disebut semakin dekat dengan rekor tertinggi yang tercapai pada Oktober lalu, dan jaraknya kini tidak terlalu jauh.
Sementara itu, harga emas spot tercatat relatif tidak banyak bergerak. Pada perdagangan terakhir, emas diperdagangkan di level $4.333,75 per ons, mencerminkan sikap pasar yang masih menunggu arah kebijakan suku bunga selanjutnya. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Emas (XAU/USD) menghapus kenaikan sebelumnya pada hari Kamis setelah logam mulia ini mencapai $4.374 dan mendekati level tertinggi sepanjang masa di $4.381 setelah rilis laporan inflasi AS yang lebih ...
Harga emas sempat mengalami penurunan sesaat setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (CPI). Reaksi awal pasar dipicu oleh kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi dapat membuat Federal Reserve tetap ...
Harga emas diperdagangkan mendekati rekor karena investor menilai data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Platinum memperpanjang reli yang sangat cepat yang membuatnya melonjak mendekati $2....
Harga emas turun karena investor fokus pada meningkatnya ketegangan geopolitik di Venezuela dan menunggu data inflasi AS yang akan datang yang dapat membentuk langkah kebijakan Fed selanjutnya. Kontr...
Harga emas masih bertahan di level tinggi dan bergerak stabil di dekat rekor tertingginya. Emas batangan diperdagangkan di kisaran USD 4.340 per ons, hanya sekitar USD 40 di bawah rekor sepanjang masa...
Indeks Dolar AS (DXY) melanjutkan kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut dan bergerak di sekitar 98,60 pada perdagangan Eropa Jumat(19/12). Pelaku pasar kini menunggu rilis Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan untuk Desember, yang bisa...
Harga Brent masih tertekan dan mengarah ke penurunan mingguan kedua, karena pasar lebih fokus pada risiko oversupply ketimbang potensi gangguan pasokan. Brent bergerak di bawah $60/barel (turun sekitar >2% dalam sepekan), sementara WTI bertahan...
Indeks Nikkei 225 ditutup menguat pada Jumat, 19 Desember 2025, naik sekitar +1,16% ke area 49.568. Penguatan ini menarik perhatian karena terjadi di tengah kabar kenaikan suku bunga Bank of Japan (BOJ), yang biasanya bisa menekan pasar...
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Rabu bahwa Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, mengingat prospek saat ini,...
Saham AS sedikit turun pada hari Selasa (16/12) karena para pedagang mengkaji penundaan rilis laporan ketenagakerjaan November.
S&P 500 turun...
Jumlah Pekerja Non-Pertanian (NFP) di Amerika Serikat (AS) naik 64.000 pada November, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari...
Saham-saham Eropa ditutup lebih rendah pada hari Selasa, dengan STOXX 50 turun 0,5% dan STOXX 600 yang lebih luas merosot 0,4%, karena optimisme...