Harga emas naik pada hari Jumat (14/2) dan bersiap untuk kenaikan beruntun mingguan ketujuh karena kekhawatiran atas potensi perang dagang global meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mendorong tarif timbal balik.

Harga emas spot naik 0,3% menjadi $2.936,79 per ons pada pukul 08.28 GMT, sehingga kenaikan mingguan menjadi 2,7%. Emas batangan mencapai rekor tertinggi $2.942,70 pada hari Selasa.

Harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi $2.961,40.

Sementara Nicholas Frappell, kepala pasar institusional global di ABC Refinery mengatakan, Ketidakpastian atas kebijakan pemerintahan Trump tentang perdagangan, tarif, dan kebijakan luar negeri yang lebih luas terus mendukung harga emas batangan,.

Pada hari Kamis, Trump mengarahkan tim ekonominya untuk merumuskan rencana tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak atas impor AS. Pergerakan yang berpotensi inflasi ini dapat mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven, lindung nilai tradisional terhadap kenaikan harga dan ketidakpastian geopolitik.

Sementara itu, laporan PPI AS hari Kamis meredakan beberapa kekhawatiran tentang inflasi di ekonomi terbesar di dunia setelah laporan harga konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan di awal minggu.

Para pedagang memperkirakan bahwa Federal Reserve tidak akan memangkas suku bunga hingga September karena kekhawatiran atas inflasi yang tinggi sementara penurunan klaim pengangguran menandakan pasar tenaga kerja yang tangguh.

Jalan yang paling mudah bagi emas adalah naik, dengan $3.000 per ons dalam fokus, kata Ilya Spivak di situs streaming analisis investasi Tastylive.

Di sisi fisik, permintaan emas melemah di India karena harga rekor membatasi pembelian eceran dan memaksa para dealer untuk menawarkan diskon.

Permintaan Tiongkok juga telah mereda sejak liburan Tahun Baru Imlek.

Pada logam mulia lainnya, perak spot naik 2,5% menjadi $33,18 per ons, platinum naik 1,4% menjadi $1.008,80 dan paladium menguat 0,7% menjadi $1.001,36.

Ketiga logam tersebut berada di jalur kenaikan mingguan.(yds)

Sumber: Reuters