
Pasangan mata uang EUR/USD mengawali pekan ini dengan nada sedikit melemah di sesi Asia, diperdagangkan di sekitar 1,1730, turun kurang dari 0,10% dalam sehari. Meski terkoreksi, euro masih berada dekat level tertinggi sejak awal Oktober yang disentuh pada Kamis lalu, jadi tekanan jual sejauh ini masih terbatas.
Dolar AS (USD) terlihat menguat pelan setelah sebelumnya tertekan ke level terendah lebih dari dua bulan. Kenaikan ini lebih mirip rebound teknikal ketimbang perubahan tren besar, karena ekspektasi pasar masih condong ke The Fed yang dovish. Bank sentral AS baru saja memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini, dan meski memberi sinyal lebih berhati-hati ke depan, pelaku pasar tetap memperkirakan peluang dua kali pemotongan lagi tahun depan, seiring tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja.
Faktor politik ikut menahan penguatan dolar. Presiden AS Donald Trump menyebut sudah mempersempit kandidat pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed, dan menginginkan sosok yang akan mendorong suku bunga lebih rendah. Nama penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, disebut sebagai kandidat kuat. Ekspektasi terhadap "Fed yang dekat dengan Trump" dan condong ke bunga lebih rendah membuat pelaku pasar ragu untuk agresif membeli dolar.
Di sisi lain, euro mendapat dukungan dari pandangan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan sudah selesai memangkas suku bunga. Namun, trader memilih menahan diri menjelang rapat penting ECB pada Kamis. Pasar menunggu sinyal apakah ECB akan benar-benar menegaskan jeda pemotongan atau justru memberi nada yang lebih hati-hati terhadap prospek ekonomi Eropa.
Selain itu, laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang sempat tertunda dan akan dirilis pada hari Selasa juga menjadi fokus utama. Data tenaga kerja ini bisa mengubah ekspektasi pasar terhadap jalur suku bunga The Fed dan menggerakkan EUR/USD lebih tajam. Untuk sementara, pasangan ini masih bergerak dalam rentang sempit, dengan euro ditopang ekspektasi ECB yang "stop cut", sementara dolar hanya berhasil bangkit pelan di tengah bayang-bayang Fed yang tetap dovish dan tekanan politik dari Trump.(asd)
Sumber: Newsmkaer.id
Both the STOXX 50 and STOXX 600 hovered around the flatline on Friday, as investors adopted a cautious stance ahead of further developments in trade talks between US President Trump and Chinese Presid...
European equity markets are set to open cautiously on Friday (17/1) as investors prepare for the inauguration of Donald Trump as US President on January 20, amid concerns over potential tariffs that c...
EUR/USD surged closer to 1.0400 during the European session on Thursday as the US Dollar (USD) strength took a breather after Wednesday's sharp rally. The US Dollar Index (DXY), which tracks the gree...
Brent crude oil futures hovered around $61.1 per barrel on Monday, near the lowest level in almost two months amid persistent concerns about oversupply, while investors monitor developments surrounding a new round of Ukraine peace...
The S&P 500 and the Dow Jones added 0.1% and 0.2%, respectively, while the Nasdaq fell 0.2% as a tech-led tumble erased early gains and left markets awaiting clearer macro direction. Heavyweights tied to the AI theme, including Broadcom...
European stocks finished the session firmly higher, with the Euro STOXX 50 rising 0.7% and the STOXX Europe 600 gaining 0.8%, extending a rebound from Friday's tech-led selloff as investors looked past near-term volatility. Gains were broad-based,...
Asian markets opened lower in the last full trading week of 2025, fueled by concerns about the prospects for tech company profits and growing AI...
Pasangan mata uang EUR/USD mengawali pekan ini dengan nada sedikit melemah di sesi Asia, diperdagangkan di sekitar 1,1730, turun kurang dari 0,10%...
New York Federal Reserve President John Williams said on Monday the U.S. central bank's interest rate cut last week leaves it in a good position to...
Stocks rose Monday led by a broad array of names as traders bet data set for release this week will point to tame inflation and strong economic...