
Ketegangan geopolitik di Amerika Latin kembali meningkat, terutama terkait Venezuela dan tekanan kebijakan Amerika Serikat. Situasi ini mendorong negara-negara BRICS untuk mengambil langkah hati-hati namun strategis, dengan fokus utama menjaga stabilitas kawasan dan melindungi kepentingan ekonomi jangka panjang. Alih-alih konfrontasi terbuka, BRICS memilih jalur diplomasi dan kerja sama regional.
Brasil, sebagai anggota BRICS sekaligus kekuatan utama di Amerika Latin, berperan penting dalam mendorong dialog dan menahan eskalasi konflik. Sementara itu, China dan Rusia memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara kawasan, terutama di sektor energi dan infrastruktur. Langkah ini bertujuan memastikan pasokan komoditas tetap aman di tengah tekanan geopolitik.
Di sisi finansial, BRICS memanfaatkan ketegangan ini untuk mempercepat agenda de-dolarisasi. Transaksi energi dan perdagangan mulai lebih banyak menggunakan mata uang lokal atau yuan, mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Strategi ini memberi perlindungan tambahan bagi negara berkembang dari risiko sanksi dan fluktuasi kebijakan moneter AS.
Dampak ke Pasar Global
Ketegangan Amerika Latin yang dibarengi langkah BRICS berpotensi:
Mendukung harga emas, karena meningkatnya ketidakpastian global
Menekan dolar AS secara bertahap, terutama jika de-dolarisasi meluas
Menambah volatilitas pasar energi, khususnya minyak
Bagi ekonomi global, langkah BRICS ini mempercepat pergeseran kekuatan ekonomi menuju dunia multipolar, meski dalam jangka pendek pasar masih akan bergerak hati-hati.(Cay)
Sumber: Newsmaker.id
Kremlin mengatakan pada hari Senin bahwa Ukraina harus menarik pasukannya dari bagian Donbas yang masih dikuasainya jika menginginkan perdamaian, dan jika Kyiv tidak mencapai kesepakatan maka mereka a...
Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak setelah serangkaian eskalasi militer yang melibatkan serangan udara dan balasan rudal. Presiden Iran Masoud Pezeshkian secara formal menyatakan negar...
Ketegangan antara China dan Taiwan kembali menjadi sorotan utama pasar global seiring meningkatnya aktivitas militer dan tekanan diplomatik di kawasan Asia-Pasifik. Situasi ini memicu kekhawatiran aka...
Fenomena window dressing diperkirakan kembali mewarnai pergerakan pasar keuangan sepanjang 2025, terutama menjelang penutupan setiap kuartal. Strategi ini umumnya dilakukan oleh manajer investasi untu...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyerukan pertemuan dengan Donald Trump untuk membahas isu-isu paling sensitif dalam kesepakatan perdamaian masa depan dengan Rusia, seperti kontrol wilayah, sete...
Harga emas kembali menguat setelah sempat tertekan pada sesi sebelumnya. Kenaikan ini terjadi karena investor kembali memburu aset aman di tengah ketidakpastian global yang belum mereda. Sikap pasar yang berhati-hati menjelang rilis risalah Federal...
Ketegangan geopolitik di Amerika Latin kembali meningkat, terutama terkait Venezuela dan tekanan kebijakan Amerika Serikat. Situasi ini mendorong negara-negara BRICS untuk mengambil langkah hati-hati namun strategis, dengan fokus utama menjaga...
Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan digelar besok pagi menjadi perhatian utama pasar keuangan global. Investor menunggu petunjuk baru dari bank sentral Amerika Serikat terkait arah suku bunga dan kondisi ekonomi ke depan. Meski...
Saham global bertahan di dekat level rekor, sementara perak sempat mencetak puncak baru sebelum memecahkan penutupan di tengah perdagangan liburan...
Presiden Donald Trump mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin untuk membahas upaya menghentikan perang di...
Presiden Donald Trump mengatakan AS menyerang sebuah fasilitas di dalam Venezuela, yang akan menjadi peningkatan signifikan dalam kampanyenya...
Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak setelah serangkaian eskalasi militer yang melibatkan serangan udara dan balasan rudal. Presiden...