Monday, 08 September 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Afrika Selatan menolak 'diplomasi megafon' saat Trump mendukung pemotongan dana
Saturday, 8 March 2025 04:23 WIB | GLOBAL ECONOMIC |ECONOMICPOLITICS

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa negaranya menghentikan semua pendanaan federal untuk Afrika Selatan, tetapi Afrika Selatan menanggapi dengan mengatakan tidak akan terlibat dalam "diplomasi megafon".

Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk memotong semua bantuan keuangan AS ke Afrika Selatan bulan lalu, dengan alasan ketidaksetujuan terhadap kebijakan tanahnya dan kasus genosida di Mahkamah Internasional terhadap sekutu Washington, Israel.

"Untuk melangkah lebih jauh, setiap Petani (dengan keluarga!) dari Afrika Selatan, yang berusaha melarikan diri dari negara itu demi alasan keamanan, akan diundang ke Amerika Serikat dengan jalur cepat menuju Kewarganegaraan," tulis Trump dalam sebuah posting Truth Social.

Trump mengatakan proses ini akan segera dimulai.

Ketika dimintai komentar tentang pernyataan Trump, Vincent Magwenya, juru bicara Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, mengatakan kepada Reuters bahwa Afrika Selatan "tidak akan mengambil bagian dalam diplomasi megafon yang kontraproduktif."

Magwenya mengatakan negara itu tetap berkomitmen untuk membangun hubungan perdagangan, politik, dan diplomatik bilateral yang saling menguntungkan dengan AS dan hubungan ini harus didasarkan pada rasa saling menghormati dan menghargai kemerdekaan dan kedaulatan Afrika Selatan.
Pemilik tanah kulit putih masih memiliki tiga perempat lahan pertanian hak milik Afrika Selatan. Hal ini berbeda dengan 4% yang dimiliki oleh orang kulit hitam, menurut audit tanah terbaru tahun 2017, yang merupakan 80% dari populasi, dibandingkan dengan sekitar 8% untuk orang kulit putih.

Sebagian dalam upaya untuk memperbaiki ketidakseimbangan ini, Ramaphosa menandatangani undang-undang pada bulan Januari yang memungkinkan negara untuk mengambil alih tanah "demi kepentingan umum", dalam beberapa kasus tanpa memberi kompensasi kepada pemiliknya.
Komitmen bantuan luar negeri AS untuk Afrika Selatan mencapai $323,4 juta pada tahun 2024, menurut data pemerintah AS.(Cay)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
Serangan Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina...
Monday, 8 September 2025 17:12 WIB

Pasukan Rusia menyerang fasilitas pembangkit listrik termal di wilayah Kyiv sebagai bagian dari serangan semalam, kata Kementerian Energi Ukraina pada hari Senin, yang memicu pemadaman listrik lokal d...

Trump Terancam, Diplomasi Energi Beijing - Moskow Kian Erat...
Thursday, 4 September 2025 20:14 WIB

Diplomasi energi berisiko tinggi di Beijing minggu ini menandakan kesediaan Tiongkok untuk menentang upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengisolasi Rusia dan menegaskan dominasi energi AS. Presiden...

Zelenskiy Desak Sekutu Perketat Tekanan Ke Rusia...
Wednesday, 3 September 2025 18:19 WIB

Presiden Volodymyr Zelenskiy akan mendesak tekanan yang lebih kuat terhadap Moskow saat ia bertemu dengan sekutu-sekutunya di Denmark dan Prancis pada hari Rabu setelah pasukan Rusia melancarkan seran...

Geopolitik Bergeser, Xi Jinping Gandeng Rusia & India...
Tuesday, 2 September 2025 19:02 WIB

Presiden Xi Jinping menggunakan perpaduan keramahan dan daya tarik ekonomi minggu ini untuk mengirim pesan yang jelas kepada Donald Trump: Beijing memiliki pengaruh global yang terlalu besar untuk did...

Bessent Bela Pemecatan Gubernur Fed Cook oleh Trump...
Tuesday, 2 September 2025 07:24 WIB

Menteri Keuangan AS Scott Bessent membela keputusan Presiden Donald Trump yang memberhentikan Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook, dengan mengatakan bahwa bank sentral tersebut "telah membuat banyak k...

LATEST NEWS
S&P dan Nasdaq Menguat

Saham-saham AS sebagian besar menguat pada hari Senin (8/9) karena para pedagang bersiap menghadapi pekan yang sibuk dengan data ekonomi menjelang keputusan FOMC pekan depan. S&P 500 naik 0,2% dan Nasdaq menguat 0,6%, sementara Dow Jones...

Kenaikan Produksi Dibatasi, Harga Minyak Terdorong Naik

Harga minyak kembali menguat setelah penurunan pekan lalu setelah OPEC+ sepakat untuk menaikkan produksi dengan tingkat yang moderat, di tengah keraguan tentang berapa banyak anggotanya yang dapat terus meningkatkan produksi. Kenaikan ini menandai...

Emas Tembus Rekor Baru Pasar Yakin Fed Pangkas Suku Bunga

Reli emas berlanjut melampaui level $3.600 untuk pertama kalinya pada hari Senin setelah data ketenagakerjaan AS yang lemah memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS minggu depan. Harga emas spot naik 0,9% menjadi...

POPULAR NEWS
Saham Eropa Kembali Tertekan
Saturday, 6 September 2025 00:38 WIB

Saham Eropa ditutup melemah pada hari Jumat, mengikuti pelemahan ekuitas AS setelah data ketenagakerjaan AS yang pesimistis menimbulkan kekhawatiran...

Saham AS Anjlok Akibat Data Ketenagakerjaan yang Lemah
Saturday, 6 September 2025 03:23 WIB

Saham AS ditutup melemah pada hari Jumat (5/9) setelah data ketenagakerjaan bulan Agustus yang lebih lemah dari perkiraan memicu kekhawatiran...

Putin mengatakan pasukan asing di Ukraina akan menjadi target yang sah
Saturday, 6 September 2025 01:10 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Jumat bahwa ribuan pasukan asing dapat dikerahkan ke negaranya dengan jaminan keamanan...

Pasar Asia Menguat, Fokus Jepang & China
Monday, 8 September 2025 07:32 WIB

Pasar Asia-Pasifik mayoritas diperdagangkan menguat pada Senin(8/9), seiring investor mencerna pengunduran diri Perdana Menteri Jepang Shigeru...