rilis data resmi AS tertunda karena pemerintah federal sedang shutdown. Saat anggaran belum disahkan, Antideficiency Act melarang lembaga federal membelanjakan dana”termasuk untuk kegiatan statistik”sehingga publikasi data non-esensial harus dihentikan sementara. Itu sebabnya laporan seperti non-farm payrolls (NFP), klaim pengangguran mingguan, CPI, retail sales, PCE, hingga rilis GDP bisa tertunda.

Shutdown ini dimulai Rabu, 1 Oktober 2025, setelah kebuntuan pendanaan di Washington. Dampaknya langsung: laporan ketenagakerjaan bulanan yang seharusnya terbit Jumat terancam tak dirilis, begitu juga klaim pengangguran mingguan”otoritas sudah mengonfirmasi penundaan jika pendanaan belum pulih.
AP News

Secara teknis, banyak rilis kunci berasal dari lembaga di bawah Departemen Tenaga Kerja (BLS), Departemen Perdagangan (melalui BEA & Census). Dalam kondisi lapse in appropriations, mereka melakukan furlough dan menahan publikasi sampai ada otorisasi dana baru; ini juga tercermin dalam contingency plan resmi DOL.

Apa yang masih jalan? Beberapa statistik yang diterbitkan oleh Federal Reserve (lembaga yang pendanaannya terpisah) masih berlanjut terbatas, tetapi keseluruhan visibilitas data mengecil menyulitkan pembuat kebijakan, pelaku pasar, dan analis untuk menilai kondisi tenaga kerja & inflasi secara akurat sampai pemerintah membuka kembali dan jadwal rilis di-reschedule.(Cay)

Sumber: Newsmaker.id