Saturday, 04 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
India Bersiap, Trump Layangkan Ancaman Tarif 24 Jam
Wednesday, 6 August 2025 07:41 WIB | ECONOMY |ECONOMIC

India sedang berupaya keras untuk mengatasi dampak ekonomi dari ancaman tarif Presiden Donald Trump, yang telah membuat para pejabat di New Delhi merasa terkejut, kecewa, dan tidak yakin bagaimana harus menanggapinya.

Bahasa kasar Trump yang menyebut ekonomi India "mati", hambatan tarifnya "menjengkelkan", dan rakyatnya acuh tak acuh terhadap penderitaan rakyat Ukraina, bagaikan tamparan di wajah, menurut seorang pejabat di New Delhi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi tersebut bersifat tertutup. Para pejabat tidak memiliki pola untuk menghadapi serangan publik semacam ini, kata orang tersebut, seraya menambahkan bahwa perkembangan terbaru telah membebani hubungan India dengan AS.

Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan menaikkan tarif 25% untuk ekspor India ke AS "secara substansial selama 24 jam ke depan," dengan alasan hambatan perdagangan yang tinggi di negara Asia tersebut dan pembelian minyak Rusia. India "menyokong mesin perang, dan jika mereka akan melakukannya, saya tidak akan senang," kata Trump kepada CNBC.

Pemerintah India kini bersiap menghadapi tarif yang lebih tinggi dan berusaha membatasi kemungkinan kerugian ekonomi. Perdana Menteri Narendra Modi telah mendesak warga India untuk membeli lebih banyak barang lokal guna mengimbangi penurunan permintaan global. Kementerian Perdagangan dan Industri sedang membahas cara-cara untuk membantu eksportir yang akan paling terpukul, seperti di sektor permata, perhiasan, dan tekstil. Para pejabat mengatakan mereka akan terus mengupayakan perundingan jalur belakang untuk membantu meredakan ketegangan.

India telah menjadi target Trump selama berminggu-minggu karena hubungan ekonominya dengan Rusia. Presiden AS telah memberi Vladimir Putin waktu hingga 8 Agustus untuk mencapai gencatan senjata dengan Ukraina, dan ingin meningkatkan tekanan dengan menargetkan pembelian energi dari negara-negara seperti India dan Tiongkok yang membantu menjaga perekonomian Rusia tetap bertahan.

Pemerintah Modi sejauh ini tetap teguh pada pendiriannya, dengan mengatakan bahwa AS secara tidak masuk akal menargetkannya karena hubungannya dengan Rusia, pemasok minyak dan peralatan militer terbesarnya. Para pejabat telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan menginstruksikan perusahaan penyulingan untuk menghentikan pembelian minyak mentah Rusia. (alg)

Sumber: Bloomberg

RELATED NEWS
Indeks PMI Jasa ISM AS Turun ke 50, di Bawah Perkiraan Pasar...
Friday, 3 October 2025 21:13 WIB

Aktivitas bisnis di sektor jasa Amerika Serikat stagnan pada bulan September, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa dari Institute for Supply Management (ISM) turun ke level 50, dari sebelumnya 5...

Pemungutan Suara Ganda, Shutdown Mungkin Lanjut...
Friday, 3 October 2025 19:16 WIB

Senat AS akan kembali melakukan pemungutan suara pada hari Jumat terkait rencana yang saling bertentangan antara Partai Demokrat dan Republik untuk mengakhiri penutupan pemerintah yang kini memasuki h...

Trump Incar Pemangkasan 'Badan-Badan Demokrat' dalam Penutupan Pemerintah...
Friday, 3 October 2025 03:47 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan bertemu dengan direktur anggarannya, Russell Vought, pada hari Kamis untuk menentukan "Badan-Badan Demokrat" mana yang akan dipangkas, karena ia ingin membe...

Kenapa Data Ekonomi AS "Pending"...
Thursday, 2 October 2025 23:47 WIB

rilis data resmi AS tertunda karena pemerintah federal sedang shutdown. Saat anggaran belum disahkan, Antideficiency Act melarang lembaga federal membelanjakan dana”termasuk untuk kegiatan statistik...

Cook Masih Bertahan, Putusan Menanti...
Thursday, 2 October 2025 19:23 WIB

Mahkamah Agung AS mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mendengarkan argumen pada bulan Januari atas upaya Donald Trump untuk memecat Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook, yang akan tetap menjaba...

LATEST NEWS
Saham Eropa Ditutup di Level Tertinggi Baru

Saham-saham Eropa sebagian besar ditutup menguat, memperpanjang momentum positif minggu ini berkat penguatan saham-saham layanan kesehatan dan merek-merek mewah. Indeks STOXX 50 Zona Euro sedikit menguat ke level 5.651 dan indeks STOXX 600...

Indeks PMI Jasa ISM AS Turun ke 50, di Bawah Perkiraan Pasar

Aktivitas bisnis di sektor jasa Amerika Serikat stagnan pada bulan September, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa dari Institute for Supply Management (ISM) turun ke level 50, dari sebelumnya 52 di bulan Agustus. Angka ini lebih rendah dari...

Saham Wall Street Dibuka Menguat

Indeks-indeks utama di Wall Street dibuka menguat pada hari Jumat (3/10), didorong oleh optimisme pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat. Sentimen positif ini muncul di sesi perdagangan terakhir...

POPULAR NEWS
PMI Manufaktur ISM AS Sedikit Meningkat di Bulan September
Wednesday, 1 October 2025 21:21 WIB

Data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa PMI Manufaktur AS naik tipis menjadi 49,1 pada bulan September, dari 48,7 di bulan...

Asia Bergerak Campuran di Tengah Risiko Shutdown
Wednesday, 1 October 2025 07:33 WIB

Pasar Asia-Pasifik dibuka beragam pada hari Rabu(1/10), menyusul penguatan di Wall Street menjelang potensi penutupan pemerintah AS karena para...

Saham Eropa Tertahan, Sektor Kesehatan Jadi Penopang
Wednesday, 1 October 2025 14:38 WIB

Saham Eropa stagnan pada hari Rabu(1/10), dengan penguatan saham-saham sektor kesehatan yang signifikan mengimbangi penurunan di pasar yang lebih...

Saham Asia Menguat, Chip Memimpin; Pasar Tetap Tenang Menghadapi Penutupan Pemerintah AS
Thursday, 2 October 2025 07:50 WIB

Pasar Asia dibuka menguat, menyusul reli global yang mendorong indeks dunia mencapai rekor baru, meskipun AS memasuki penutupan pemerintah...