Presiden Donald Trump mengumumkan pada hari Selasa bahwa Scott Bessent telah menolak tawaran untuk menjadi Ketua Federal Reserve, seraya memuji "kedua Kevin"”Kevin Warsh dan Kevin Hassett”sebagai kandidat yang "sangat baik" untuk posisi tersebut.
Berbicara di CNBC, Trump mengulangi kritiknya bahwa Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell, "terlambat untuk memangkas suku bunga" dan menyebutkan bahwa ia memiliki "dua orang lain selain kedua Kevin tersebut" untuk posisi tersebut.
Presiden memperingatkan bahwa ia akan mengenakan tarif 35% untuk barang-barang Uni Eropa jika blok tersebut "tidak memenuhi kewajiban" menyusul kesepakatan perdagangan baru-baru ini dengan Uni Eropa dan Jepang.
Trump juga mengungkapkan rencana untuk mengumumkan tingkat tarif pada produk farmasi dan chip semikonduktor "dalam minggu depan." Ia mengindikasikan tarif farmasi akan dimulai dari yang kecil tetapi "pada akhirnya dapat mencapai 250%," secara khusus menyebutkan bahwa "Swiss menghasilkan banyak uang dari sektor farmasi."
Mengenai perdagangan internasional, Trump menyebut India sebagai "negara dengan tarif tertinggi" yang "belum menjadi mitra dagang yang baik" dan menyatakan bahwa ia "akan menaikkan tarif India secara substansial dalam 24 jam ke depan."
Mengenai Tiongkok, Trump menyatakan optimismenya, dengan mengatakan "kita hampir mencapai kesepakatan dengan Tiongkok" dan "Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan yang baik dengan Tiongkok." Ia mencatat bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping "meminta pertemuan" dan bahwa ia akan bertemu dengan Xi "jika kita mencapai kesepakatan."
Presiden juga mengklaim bahwa "statistik ketenagakerjaan sangat politis" dan mengulangi tuduhan bahwa statistik ketenagakerjaan "dimanipulasi."(Cay)
Sumber: Investing.com
India sedang berupaya keras untuk mengatasi dampak ekonomi dari ancaman tarif Presiden Donald Trump, yang telah membuat para pejabat di New Delhi merasa terkejut, kecewa, dan tidak yakin bagaimana har...
Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa AS dan Tiongkok "sangat dekat" untuk memperpanjang gencatan senjata perdagangan mereka, yang telah mengekang eskalasi tarif dan melonggarkan pem...
Indeks PMI Jasa AS versi ISM secara tak terduga turun ke 50,1 pada Juli 2025 dari 50,8 di Juni, di bawah ekspektasi pasar sebesar 51,5. Angka ini menunjukkan sektor jasa nyaris stagnan, dengan faktor ...
Presiden AS Donald Trump kembali mengancam pada hari Senin untuk menaikkan tarif barang-barang dari India terkait pembelian minyak Rusia. Sementara itu, New Delhi menyebut serangan Trump "tidak berala...
India membela impor minyaknya dari Rusia pada hari Senin, menyebut kritik AS dan Uni Eropa "tidak beralasan dan tidak masuk akal" menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif terh...
Saham-saham di AS sebagian besar menguat pada hari Rabu (6/8), dengan indeks S&P 500 naik 0,1%, Nasdaq bertambah 0,2%, dan Dow Jones bergerak mendekati posisi datar. Para trader masih fokus pada laporan laba perusahaan dan perkembangan...
Harga minyak naik pada Rabu(6/8) pagi, untuk pertama kalinya dalam lima sesi terakhir, setelah sebuah laporan menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan di tengah tingginya permintaan musim panas. Minyak mentah...
Dolar AS diperdagangkan lebih rendah pada hari Rabu(6/8), terbebani oleh kombinasi kekhawatiran baru terkait stagflasi akibat data ekonomi makro AS yang lemah serta sikap hati-hati investor yang menanti siapa calon Ketua The Fed yang akan ditunjuk...
Pasar saham Eropa dibuka positif minggu ini, dengan Euro Stoxx 50 naik 0,6% dan Stoxx 600 yang lebih luas naik 0,2%. Rebound ini menyusul aksi jual...
Saham Eropa melanjutkan penguatan untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Selasa (05/6), dengan STOXX 50 dan STOXX 600 naik 0,4%. Investor terus...
Uni Eropa (UE) akan menangguhkan dua paket tarif balasan terhadap bea masuk Amerika Serikat selama enam bulan, menyusul kesepakatan dengan Presiden...
Para penasihat ekonomi Gedung Putih pada hari Minggu membela pemecatan kepala Biro Statistik Tenaga Kerja oleh Presiden Donald Trump, menepis kritik...