Wednesday, 10 September 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Warren memperingatkan Trump pemecatan Ketua Fed Powell dapat mengganggu pasar
Thursday, 27 March 2025 04:42 WIB | ECONOMY |Amerika

Rabu lalu, Senator Elizabeth Warren menyampaikan peringatan keras mengenai potensi Presiden Donald Trump untuk memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Dalam wawancara dengan Bloomberg News pada Rabu, Demokrat Massachusetts itu menyatakan kekhawatiran bahwa interpretasi Trump yang luas atas kewenangannya untuk menyingkirkan pejabat dari lembaga independen dapat menyebabkan ketidakstabilan yang signifikan di pasar AS.

Warren menyoroti bahaya dari tindakan tersebut, dengan menyatakan bahwa jika presiden dapat menyingkirkan pegawai negeri dan pemimpin lembaga independen sesuka hati, hal itu akan mengakibatkan pemusatan kekuasaan. Ia mengkritik pendekatan presiden sebagai bentuk pelanggaran hukum yang merusak perlindungan hukum yang dimaksudkan untuk memastikan independensi lembaga-lembaga ini.

Penentangan senator terhadap pengangkatan kembali Powell oleh Presiden Joe Biden didasarkan pada sikap Powell dalam mengurangi regulasi keuangan. Meskipun menentangnya, Warren menekankan dukungannya terhadap independensi Federal Reserve. Ia juga menyuarakan dukungannya terhadap badan-badan independen lainnya seperti Komisi Perdagangan Federal dan inspektur jenderal, yang semuanya telah menjadi sasaran pengawasan Trump.

Komentar Warren muncul di tengah diskusi yang lebih luas tentang kewenangan presiden atas lembaga independen. Ia berpendapat bahwa tindakan presiden, yang berkaitan dengan pemecatan pejabat dari lembaga tersebut, adalah ilegal. Pernyataan ini menunjukkan adanya potensi konflik antara jangkauan eksekutif dan independensi hukum yang diberikan kepada badan pemerintah tertentu.

Peringatan senator tersebut menggarisbawahi potensi konsekuensi dari tindakan presiden tersebut terhadap lanskap keuangan AS. Sebagai kepala Federal Reserve, posisi Powell sangat penting dalam menetapkan kebijakan moneter, dan gangguan apa pun dalam kepemimpinan dapat berdampak langsung pada stabilitas pasar dan kepercayaan ekonomi.(Cay)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
Revisi Data NFP Tahunan Tunjukkan Pelemahan Ketenagakerjaan AS...
Tuesday, 9 September 2025 21:13 WIB

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Selasa (9/9) bahwa estimasi awal revisi patokan nasional Statistik Ketenagakerjaan Saat Ini (CES) terhadap total ketenagakerjaan Nonpertanian untuk ...

RUU Tarif Trump Bisa Capai $1 Triliun, Debat Memanas di MA...
Tuesday, 9 September 2025 05:05 WIB

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumpulkan puluhan miliar dolar dari "tarif timbal balik" Presiden Donald Trump. Namun, uang tersebut dan lebih banyak lagi kemungkinan akan dikembalikan jika Mahka...

Putin mengatakan pasukan asing di Ukraina akan menjadi target yang sah...
Saturday, 6 September 2025 01:10 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Jumat bahwa ribuan pasukan asing dapat dikerahkan ke negaranya dengan jaminan keamanan pascaperang, tetapi pemimpin Rusia Vladimir Putin menga...

AS Tambah 22.000 Lapangan Kerja di Bulan Agustus...
Friday, 5 September 2025 20:07 WIB

Perekonomian AS menambah lapangan kerja lebih sedikit dari yang diantisipasi pada bulan Agustus, yang kemungkinan memperkuat argumen bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga pada pertemuan kebi...

Trump Tekan Para Pemimpin Eropa Terkait Pembelian Minyak Rusia...
Friday, 5 September 2025 03:44 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada para pemimpin Eropa pada hari Kamis bahwa Eropa harus berhenti membeli minyak Rusia yang menurutnya membantu Moskow mendanai perangnya melawan Ukraina, kata ...

LATEST NEWS
Emas Naik, Investor Lari ke Safe Haven

Harga emas menguat pada perdagangan Asia awal Selasa. Lonjakan emas yang baru-baru ini menembus level $3.600 per ons mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global yang...

Gejolak Global! Harga Minyak Naik Gara-Gara Trump & Konflik Doha

Harga minyak naik untuk sesi ketiga setelah Presiden Donald Trump memberi tahu para pejabat Uni Eropa bahwa ia bersedia mengenakan tarif baru terhadap India dan Tiongkok dalam upaya mendorong Rusia bernegosiasi dengan Ukraina. Namun, ada syaratnya...

Saham AS Ditutup di Rekor Tertingginya

Ketiga indeks utama ditutup pada rekor tertinggi pada hari Selasa (9/9) karena investor mengabaikan kekhawatiran tentang kondisi ekonomi AS. Indeks S&P 500 ditutup naik 0,27% di 6.512,61, sementara Nasdaq Composite naik 0,37% dan mengakhiri...

POPULAR NEWS
Revisi NFP Jadi Sinyal Rate Cut 50 bps?
Tuesday, 9 September 2025 04:05 WIB

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (BLS) akan menerbitkan revisi acuan awal tahun 2025 untuk Data Survei Perusahaan pada hari Selasa, 9...

Serangan Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina
Monday, 8 September 2025 17:12 WIB

Pasukan Rusia menyerang fasilitas pembangkit listrik termal di wilayah Kyiv sebagai bagian dari serangan semalam, kata Kementerian Energi Ukraina...

Wall Street Menguat Jelang Data Inflasi
Tuesday, 9 September 2025 03:36 WIB

Wall Street mengawali pekan ini dengan penguatan pada hari Senin karena investor bersiap menghadapi pekan yang sarat data, termasuk dua laporan...

Saham Eropa ditutup menguat di tengah sorotan terhadap mosi tidak percaya Prancis
Tuesday, 9 September 2025 01:52 WIB

Saham Eropa ditutup menguat pada hari Senin, sementara saham Prancis juga menguat karena investor tetap tenang menjelang mosi tidak percaya yang...