Wednesday, 17 December 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Presiden AS Donald Trump tegaskan kembali ancaman tarif lama yang baru
Tuesday, 25 March 2025 00:43 WIB | ECONOMY |Amerika

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara dengan wartawan di Washington, DC pada hari Senin, mengumumkan kembali rencana untuk mengeluarkan tarif tambahan pada mobil, aluminium, dan farmasi "segera". Hal ini menyusul pajak impor sepihak sebesar 25% yang baru-baru ini diberlakukan oleh pemerintahan Trump pada semua baja dan aluminium yang masuk ke AS. Presiden Trump juga memanfaatkan kesempatan untuk membuat ancaman tarif baru, dengan mengumumkan bahwa AS akan mengenakan tarif tambahan sebesar 25% pada semua barang yang masuk ke AS dari negara-negara yang membeli produk Minyak Mentah Venezuela.

Donald Trump yang tidak pernah melewatkan kesempatan untuk membuat pernyataan, juga menyinggung berbagai macam topik lama dan baru. Tim Trump sekali lagi "hampir" menandatangani kesepakatan "tanah jarang" dengan Ukraina; Trump ingin melihat Federal Reserve (Fed) menurunkan suku bunga, bahkan ketika ekonomi AS tersendat dan kekhawatiran inflasi muncul kembali; Trump berharap untuk mengungkap sistem lalu lintas udara baru setelah serangkaian kecelakaan pesawat yang mematikan segera menyusul pemutusan hubungan kerja ribuan pekerja FAA dan pengawas lalu lintas udara di awal masa jabatan Trump.
Menurut Trump dan Menteri Perdagangannya Howard Lutnick, tanggal 2 April tetap menjadi tanggal peluncuran tarif "timbal balik" yang luas pada negara mana pun yang memiliki tarif atas barang-barang AS, dengan pemerintahan Trump siap untuk mendeklarasikan pajak PPN asing sebagai bentuk tarif juga. Presiden Trump juga mencatat selama pidato kelilingnya bahwa perusahaan-perusahaan telah mengembalikan operasi mereka ke dalam perbatasan AS dan bahwa mereka semua telah berinvestasi besar-besaran dalam ekonomi AS. Rincian spesifik tentang perusahaan mana yang memindahkan operasi mereka ke AS dan berapa banyak yang mereka investasikan masih belum jelas.(Cay)

Sumber: Fxstreet

RELATED NEWS
Bessent memperkirakan penurunan inflasi pada paruh pertama tahun 2026...
Tuesday, 16 December 2025 23:12 WIB

Menteri Keuangan Scott Bessent memperkirakan penurunan inflasi yang signifikan selama enam bulan pertama tahun 2026, menurut pernyataan yang disampaikan Selasa di Fox Business. Bessent mengindikasika...

Data Ritel AS Lesu: Sektor Otomotif Jadi Penyebabnya...
Tuesday, 16 December 2025 21:16 WIB

Penjualan ritel AS sedikit berubah pada bulan Oktober karena penurunan di dealer mobil dan penerimaan bensin yang lebih lemah mengimbangi pengeluaran yang lebih kuat di kategori lain. Nilai pembelian...

Data Kerja AS Bikin Bingung: Naik, Tapi Bersamaan Dengan Tingkat Pengangguran...
Tuesday, 16 December 2025 20:59 WIB

Pertumbuhan lapangan kerja di AS tetap lambat pada bulan November dan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam empat tahun, menunjukkan pendinginan berkelanjutan di pasar tenaga kerja setela...

Data Pekerjaan AS Lebih Kuat dari Prediksi...
Tuesday, 16 December 2025 20:39 WIB

Jumlah Pekerja Non-Pertanian (NFP) di Amerika Serikat (AS) naik 64.000 pada November, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Selasa. Angka ini lebih baik dari ekspektasi pasar ...

Bessent: Tunggu Januari, Seleksi Ketua The Fed Belum Kelar...
Tuesday, 16 December 2025 20:08 WIB

Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan ada satu atau dua wawancara lagi minggu ini untuk ketua Federal Reserve berikutnya, dengan kemungkinan pengumuman oleh Presiden Donald Trump sekitar awal Janu...

LATEST NEWS
Yen Bergerak Hati-Hati Menjelang Keputusan BoJ

Yen Jepang sedikit melemah selama sesi Asia pada hari Rabu(17/12), seiring investor memilih berhati-hati menunggu pembaruan kebijakan Bank Sentral Jepang (BoJ). Fokus pasar kini tertuju pada pertemuan BoJ selama dua hari yang akan digelar Jumat...

Brent Oil Tertekan, Pasar Khawatir Pasokan Melimpah

Harga minyak Brent stabil di bawah US$59 per barel setelah beberapa hari mengalami penurunan tajam. Kekhawatiran pasar terhadap kelebihan pasokan global, didorong oleh kembalinya produksi OPEC+ dan produsen lain, membuat harga sulit bangkit meski...

Perak Stagnan, Investor Tunggu Sinyal The Fed

Harga perak bergerak terbatas seiring investor mencermati data ketenagakerjaan AS yang melemah namun belum cukup mendorong ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Sikap Federal Reserve yang masih berhati-hati membuat minat beli terhadap...

POPULAR NEWS
Williams: Kebijakan Fed Udah Pas,Inflasi Diprediksi Melambat di 2026
Monday, 15 December 2025 23:13 WIB

Presiden Federal Reserve New York, John Williams, mengatakan pada hari Senin bahwa pemotongan suku bunga bank sentral AS pekan lalu menempatkannya...

Bursa AS Melonjak, Inflasi Dianggap Jinak
Monday, 15 December 2025 21:47 WIB

Saham-saham AS naik pada hari Senin (15/12) dipimpin oleh berbagai nama karena para pedagang berspekulasi data yang akan dirilis pekan ini akan...

Saham Asia Merah Lagi-Tanda Bubble AI Mulai Retak?
Monday, 15 December 2025 07:30 WIB

Bursa Asia dibuka melemah di pekan perdagangan penuh terakhir 2025, dipicu kekhawatiran soal prospek laba perusahaan teknologi dan belanja AI yang...

Euro Melemah Tipis, Dolar Bangkit Pelan, Tren Berbalik atau Cuma Nafas Sebentar?
Monday, 15 December 2025 08:23 WIB

Pasangan mata uang EUR/USD mengawali pekan ini dengan nada sedikit melemah di sesi Asia, diperdagangkan di sekitar 1,1730, turun kurang dari 0,10%...