
Indeks dolar melemah untuk hari ketiga berturut-turut pada Kamis(27/11), seiring pasar makin yakin Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember, menjelang libur Thanksgiving di AS. Indeks Spot Dolar Bloomberg turun sekitar 0,1% dan masih berada di jalur penurunan mingguan ketiga dalam empat minggu. Laporan Beige Book The Fed semalam menunjukkan aktivitas ekonomi AS "hampir tidak berubah", sementara belanja konsumen justru melemah, kecuali di segmen pembeli berpenghasilan tinggi. Beige Book juga mencatat ketenagakerjaan sedikit menurun dan kenaikan harga hanya moderat, sehingga peluang pemangkasan suku bunga bulan Desember kini mendekati 80%.
Di sisi mata uang berisiko, dolar Selandia Baru dan dolar Australia menjadi bintang utama. NZD/USD naik hingga 0,6% ke sekitar 0,5732 dan berhasil menembus rata-rata pergerakan 50 hari, melanjutkan reli yang sudah terbentuk setelah pertemuan RBNZ. Sentimen positif didukung lonjakan kepercayaan bisnis Selandia Baru di November dan nada kebijakan RBNZ yang masih hawkish. Analis Westpac, Kaitlyn Buhariwalla, menyebut pelemahan dolar AS mulai mencerminkan gambaran ekonomi yang melemah secara bertahap dan risiko yang lebih besar berasal dari pasar tenaga kerja yang mulai rapuh serta ancaman terhadap independensi The Fed.
Pergerakan imbal hasil obligasi AS juga terus menekan dolar. Spread yield tenor 2 tahun dan 10 tahun masih bergerak ke arah yang tidak menguntungkan bagi dolar AS, sehingga pandangan bearish jangka menengah terhadap greenback belum berubah. Di sisi lain, USD/JPY bergerak stabil di sekitar 156,09 setelah sempat turun hingga 155,73. Pasangan ini sempat tertekan oleh aksi jual saat fixing Tokyo dan komentar awal anggota dewan BoJ Asahi Noguchi yang bernada hawkish, sebelum kemudian ia menyeimbangkan nada dengan mengingatkan risiko menaikkan suku bunga terlalu cepat terhadap target inflasi bank sentral.
Dolar Australia juga memanfaatkan kelemahan greenback, dengan AUD/USD sempat naik 0,3% ke 0,6536, meski penguatan tertahan oleh aliran beli yang lebih besar ke kiwi. Di Eropa, euro dan pound ikut menguat tipis; EUR/USD naik sekitar 0,2% ke 1,1613, sementara GBP/USD menguat 0,1% ke 1,3250. Di pasar obligasi, kontrak berjangka Treasury AS tenor 10 tahun naik tipis, menandakan yield yang cenderung menurun dan semakin menekan daya tarik dolar. Kombinasi ekspektasi pemangkasan suku bunga, pelemahan data, dan selera risiko global yang membaik membuat mata uang berisiko kembali menjadi tujuan favorit investor. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Menurut pelaporan terbaru, dolar AS melemah terhadap banyak mata uang utama dunia setelah data ekonomi AS mengecewakan ini memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bung...
Indeks dolar bertahan di bawah level 100 pada perdagangan Rabu, melanjutkan pelemahan sesi sebelumnya. Tekanan datang dari data ekonomi AS yang lembek dan memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed akan...
Dolar AS (USD) masih tertekan di awal sesi perdagangan Amerika pada hari Selasa. Saat berita ini ditulis, Indeks USD turun 0,2% hari ini ke level 99,97. Dengan dibukanya kembali Pemerintah AS setelah...
Indeks Dolar AS (DXY) akhirnya menghentikan reli lima hari beruntunnya dan bergerak di sekitar level 100,20 pada perdagangan Asia hari Senin(24/11). Para pelaku pasar kini menunggu rilis data inflasi ...
Dolar AS malam ini masih bertahan di level tinggi setelah mencatat penguatan tajam sepanjang pekan, meski mulai sedikit terkoreksi di tengah gejolak pasar saham global. Indeks Dolar AS sempat menyentu...
Hang Seng menguat 18 poin, atau 0,1%, dan ditutup pada level 25.946 pada hari Kamis, menandai sesi penguatan keempat berturut-turut di tengah penguatan yang terutama berasal dari sektor keuangan. Sentimen menguat berkat rencana baru Beijing untuk...
Deutsche Bank memperkirakan dolar AS akan melemah sekitar 6% berdasarkan bobot perdagangan pada akhir 2026, menurut laporan baru yang dirilis oleh para ahli strategi valuta asing bank tersebut. Analisis bank menunjukkan bahwa "kejutan Trump"...
Harga emas sedikit melemah di perdagangan Asia pada hari Kamis, sedikit melemah setelah kinerja yang kuat minggu ini karena pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada bulan Desember. Spekulasi mengenai calon...
Saham Eropa ditutup menguat pada hari Senin (22/11), didorong oleh saham-saham yang berfokus pada teknologi seiring membaiknya sentimen risiko di...
Pemerintah AS mencatat defisit yang lebih tinggi sebesar $284 miliar untuk bulan Oktober dalam laporan yang tertunda dan terdampak oleh penutupan...
Saham-saham Eropa pulih pada perdagangan sore dan ditutup dengan sedikit penguatan pada hari Senin(24/11), memangkas kerugian dari pekan sebelumnya...
Presiden Tiongkok Xi Jinping menekan Presiden AS Donald Trump mengenai status pulau Taiwan yang berpemerintahan sendiri dan mendesak mitranya untuk...