
Poundsterling (GBP) melonjak mendekati 1,2320 terhadap Dolar AS (USD) pada Sesi Amerika Utara hari Senin. Pasangan GBP/USD menguat karena Dolar AS anjlok segera setelah laporan dari Wall Street Journal (WSJ) menunjukkan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif pada hari pertama Presiden Donald Trump di Gedung Putih. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, anjlok hingga mendekati 108,30
Menurut WSJ, memo presiden tersebut mengarahkan lembaga federal untuk mempelajari kebijakan perdagangan dan mengevaluasi hubungan perdagangan AS dengan Tiongkok dan negara-negara tetangga benua Amerika”tetapi tidak memberlakukan tarif baru pada hari pertamanya menjabat. Pelaku pasar khawatir bahwa Trump akan siap dengan dokumen tarif yang akan menyatakan persentase kenaikan biaya ekspor untuk setiap negara. Selain itu, memo tersebut hanya menyoroti Tiongkok, Kanada, dan Meksiko.
Namun, prospek yang lebih luas untuk Dolar AS tetap kuat karena investor memperkirakan Trump akan mengumumkan kenaikan tarif, cepat atau lambat. Kebijakan ekonominya, termasuk pajak yang lebih rendah, akan pro-pertumbuhan dan inflasi bagi ekonomi Amerika Serikat (AS).
Kalender ekonomi AS tidak banyak menawarkan hal baru minggu ini kecuali data Indeks Manajer Pembelian (PMI) awal S&P Global untuk Januari, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. Hingga saat itu, Greenback akan dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap prospek kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) untuk sepanjang tahun.
Menurut alat CME FedWatch, para pedagang memperkirakan lebih dari satu pemotongan suku bunga 25 bps tahun ini, melihat yang pertama dalam pertemuan bulan Juni.(Cay) Newsmaker23
Sumber: fxstreet
GBP/USD turun lagi untuk sesi kedua dan sekarang diperdagangkan di sekitar 1,3250 pada sesi Asia Rabu(29/10) pagi. Pound melemah setelah data British Retail Consortium (BRC) nunjukin harga pangan di I...
Nilai tukar Poundsterling (GBP) terhadap Dolar AS (USD) terus melemah selama lima hari berturut-turut dan kini diperdagangkan di sekitar 1,3340 pada sesi Asia, Kamis(23/10) pagi. Tekanan terhadap Poun...
Poundsterling Inggris melemah ke kisaran $1,34, level terendah dalam seminggu, setelah data menunjukkan pemerintah Inggris meminjam £7,2 miliar lebih banyak dari perkiraan pada paruh pertama tahun fi...
Poundsterling Inggris (GBP) menguat tajam terhadap Dolar AS (USD) pada hari Rabu, dengan GBP/USD naik ke level tertinggi satu minggu, mencapai level terkuatnya sejak 24 September, karena Greenback mas...
GBP/USD sedikit menguat pada hari Selasa, merayap ke area 1,3450 dan memasuki sesi bullish ketiga berturut-turut. Angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris Raya (UK) melampaui ekspektasi, ...
Indeks saham unggulan Nikkei 225 Jepang kembali menguat ke level tertinggi baru berkat laporan laba bersih yang positif dari produsen peralatan chip Advantest dan rencana investasi baru Jepang-AS yang mendorong penguatan saham-saham...
GBP/USD turun lagi untuk sesi kedua dan sekarang diperdagangkan di sekitar 1,3250 pada sesi Asia Rabu(29/10) pagi. Pound melemah setelah data British Retail Consortium (BRC) nunjukin harga pangan di Inggris turun paling cepat dalam hampir lima...
Yen Jepang menguat menembus level 152 per dolar AS pada Rabu(29/10), lanjutan penguatan dua hari beruntun. Pelaku pasar lagi pasang posisi menjelang keputusan Bank of Japan (BOJ) minggu ini. BOJ diperkirakan belum akan ubah suku bunga sekarang,...
Pasar saham Asia dibuka menguat pada hari Rabu (29 Oktober), didorong oleh sentimen positif dari Wall Street. Investor yakin bahwa tren kecerdasan...
Saham-saham Eropa lanjut menguat pada Senin, 27 Oktober 2025, karena pasar makin pede setelah AS dan Tiongkok bilang mereka sudah punya kerangka...
Sesi Eropa Selasa, 28 Oktober 2025 dibuka dengan nada lebih hati-hati. Setelah reli beruntun dan rekor baru di STOXX 600 awal pekan ini, pasar...
Federal Reserve policymakers are widely expected to reduce U.S. short-term borrowing costs this week by a quarter of a percentage point for the...