Wednesday, 17 December 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Isu Damai Ukraina & Data China Menekan Harga Minyak
Tuesday, 16 December 2025 17:17 WIB | OIL |Minyak WTIbrent oil

Harga minyak turun pada hari Selasa(16/12), menambah kerugian sesi sebelumnya, karena prospek kesepakatan damai Rusia-Ukraina tampaknya menguat, meningkatkan ekspektasi potensi pelonggaran sanksi.

Kontrak minyak mentah Brent turun 89 sen, atau sekitar 1,5%, menjadi $59,67 per barel pada pukul 0942 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS diperdagangkan pada $55,90 per barel, turun 92 sen, atau 1,6%. Kedua kontrak tersebut mendekati level terendah sejak Mei tahun ini.

"Brent telah turun pagi ini hingga di bawah $60 per barel untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, karena pasar menilai potensi kesepakatan damai yang mengakibatkan volume minyak Rusia tambahan tersedia dan semakin menambah kelebihan pasokan di pasar," kata analis Rystad, Janiv Shah.

AS menawarkan jaminan keamanan ala NATO untuk Kyiv dan para negosiator Eropa melaporkan kemajuan dalam pembicaraan pada hari Senin untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, memicu optimisme bahwa akhir konflik semakin dekat.

Sementara itu, Rusia mengatakan tidak bersedia membuat konsesi teritorial apa pun dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang Ukraina, kantor berita negara TASS mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov.

"Kemajuan dalam pembicaraan akan diimbangi dengan penurunan harga yang berkelanjutan saat kita memasuki tahun 2026 dengan semua prediksi 'kelebihan pasokan' yang terkait. Brent akan mencapai titik terendah baru tahun ini, tetapi tidak akan turun di bawah $55 per barel sebelum akhir tahun," kata analis PVM Oil Associates, John Evans.

Menambah tekanan, data ekonomi Tiongkok yang lemah yang dirilis pada hari Senin semakin memicu kekhawatiran bahwa permintaan global mungkin tidak cukup kuat untuk menyerap pertumbuhan pasokan baru-baru ini, kata analis pasar IG, Tony Sycamore, dalam sebuah catatan.

Pertumbuhan produksi pabrik Tiongkok melambat ke level terendah 15 bulan, data resmi menunjukkan. Penjualan ritel juga tumbuh pada laju paling lambat sejak Desember 2022, selama pandemi COVID-19.

Kekhawatiran akan kelebihan pasokan sedikit diimbangi oleh penyitaan kapal tanker minyak oleh AS di lepas pantai Venezuela pekan lalu, tetapi para pedagang dan analis mengatakan bahwa kelebihan penyimpanan terapung dan lonjakan pembelian oleh Tiongkok dari Venezuela sebagai antisipasi sanksi juga membatasi dampak pasar dari langkah tersebut.(alg)

Sumber: Reuters.com

RELATED NEWS
Harga minyak turun karena gejolak Rusia-Ukraina dan data ekonomi China yang lemah...
Tuesday, 16 December 2025 23:42 WIB

Harga minyak turun di bawah $60 per barel pada hari Selasa, terendah sejak Mei, karena prospek kesepakatan damai Rusia-Ukraina tampaknya menguat, meningkatkan harapan bahwa sanksi dapat dilonggarkan. ...

OPEC+ Nambah Produksi, Minyak Makin Keok?...
Tuesday, 16 December 2025 07:05 WIB

Harga minyak masih bertahan di dekat level terendah sejak 2021, karena trader lagi menghitung dampak peluang gencatan senjata di Ukraina. Kalau perang mereda, jalan menuju pelonggaran pembatasan impor...

Brent dan WTI Terpengaruh Oleh Dampak Geopolitik dan Faktor Pasokan....
Tuesday, 16 December 2025 05:24 WIB

Harga minyak mentah Brent berjangka berkisar sekitar $61,1 per barel pada hari Senin, mendekati level terendah dalam hampir dua bulan di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut tentang kelebihan paso...

Minyak Stabil, Tapi Tekanan Surplus Masih Nyata...
Monday, 15 December 2025 17:05 WIB

Harga minyak tetap stabil pada hari Senin(15/12) karena investor menyeimbangkan gangguan pasokan yang terkait dengan meningkatnya ketegangan AS-Venezuela dengan kekhawatiran kelebihan pasokan dan damp...

Minyak Bertahan di Level Terendah, Kenapa Belum Jatuh Lagi?...
Monday, 15 December 2025 07:17 WIB

Harga minyak masih stabil di dekat level terendah hampir dua bulan, karena pasar lebih khawatir soal kelebihan pasokan dibandingkan dampak ketegangan geopolitik. Brent bertahan di sekitar US$61/barel ...

LATEST NEWS
Emas Berfluktuasi Usai Data AS, Sesi Wall Street Jadi Penekan

Harga emas sempat menguat setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat yang memicu reaksi awal pasar. Data tersebut mendorong spekulasi bahwa tekanan ekonomi masih ada, sehingga investor sementara beralih ke emas sebagai aset aman. Kenaikan ini...

Harga minyak turun karena gejolak Rusia-Ukraina dan data ekonomi China yang lemah

Harga minyak turun di bawah $60 per barel pada hari Selasa, terendah sejak Mei, karena prospek kesepakatan damai Rusia-Ukraina tampaknya menguat, meningkatkan harapan bahwa sanksi dapat dilonggarkan. Kontrak minyak mentah Brent turun $1,03, atau...

Bessent memperkirakan penurunan inflasi pada paruh pertama tahun 2026

Menteri Keuangan Scott Bessent memperkirakan penurunan inflasi yang signifikan selama enam bulan pertama tahun 2026, menurut pernyataan yang disampaikan Selasa di Fox Business. Bessent mengindikasikan bahwa pengumuman mengenai pemilihan ketua...

POPULAR NEWS
Williams: Kebijakan Fed Udah Pas,Inflasi Diprediksi Melambat di 2026
Monday, 15 December 2025 23:13 WIB

Presiden Federal Reserve New York, John Williams, mengatakan pada hari Senin bahwa pemotongan suku bunga bank sentral AS pekan lalu menempatkannya...

Saham Asia Merah Lagi-Tanda Bubble AI Mulai Retak?
Monday, 15 December 2025 07:30 WIB

Bursa Asia dibuka melemah di pekan perdagangan penuh terakhir 2025, dipicu kekhawatiran soal prospek laba perusahaan teknologi dan belanja AI yang...

Bursa AS Melonjak, Inflasi Dianggap Jinak
Monday, 15 December 2025 21:47 WIB

Saham-saham AS naik pada hari Senin (15/12) dipimpin oleh berbagai nama karena para pedagang berspekulasi data yang akan dirilis pekan ini akan...

Euro Melemah Tipis, Dolar Bangkit Pelan, Tren Berbalik atau Cuma Nafas Sebentar?
Monday, 15 December 2025 08:23 WIB

Pasangan mata uang EUR/USD mengawali pekan ini dengan nada sedikit melemah di sesi Asia, diperdagangkan di sekitar 1,1730, turun kurang dari 0,10%...