Tuesday, 28 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Harga Minyak Turun 2% Setelah Manuver OPEC+
Tuesday, 28 October 2025 16:39 WIB | OIL |Minyak WTIbrent oil

Harga minyak anjlok 2% pada hari Selasa(28/10), menandai penurunan hari ketiga seiring investor menilai dampak sanksi AS terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, serta potensi rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi.

Harga minyak mentah Brent turun $1,29, atau 2%, menjadi $64,33 per barel pada pukul 08.56 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun $1,20, atau 2%, menjadi $60,11. "Para pedagang mempertimbangkan kemajuan dalam perundingan perdagangan AS-Tiongkok dan prospek pasokan yang lebih luas," demikian pernyataan ANZ dalam catatan pagi.

Harga yang lebih rendah terjadi setelah Brent dan WTI pekan lalu mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Juni, sebagai reaksi terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menjatuhkan sanksi terkait Ukraina kepada Rusia untuk pertama kalinya dalam masa jabatan keduanya, yang menargetkan perusahaan minyak Lukoil dan Rosneft. Para investor terus mempertimbangkan seberapa efektif sanksi tersebut terhadap Rusia.

"Pasar minyak masih memperdebatkan apakah sanksi terbaru akan berdampak pada ekspor minyak Rusia atau tidak, dengan pelaku pasar sedikit mengurangi premi risiko pasokan yang terbentuk minggu lalu," kata analis UBS, Giovanni Staunovo. Dampak sanksi terhadap negara-negara pengekspor minyak akan terbatas karena kelebihan kapasitas, kata Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional, Fatih Birol, pada hari Selasa.

Menyusul sanksi AS, produsen minyak terbesar kedua Rusia, Lukoil, mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan menjual aset internasionalnya. Ini adalah tindakan paling berpengaruh sejauh ini yang dilakukan oleh perusahaan Rusia setelah sanksi Barat atas perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.

Sementara itu, kilang-kilang minyak India belum mengajukan pesanan baru untuk pembelian minyak Rusia sejak sanksi diberlakukan, karena mereka menunggu kejelasan dari pemerintah dan pemasok, kata sumber kepada Reuters pada hari Selasa.

OPEC+, yang merupakan gabungan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, cenderung meningkatkan produksi secara moderat pada bulan Desember, ungkap empat sumber yang mengetahui perundingan tersebut kepada Reuters.

Setelah membatasi produksi selama beberapa tahun dalam upaya mendukung pasar minyak, kelompok tersebut mulai membatalkan pemangkasan tersebut pada bulan April. Investor akan mencermati prospek kesepakatan perdagangan antara AS dan Tiongkok, dua konsumen minyak terbesar dunia, dengan Trump dan Presiden Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada hari Kamis di Korea Selatan.

Beijing berharap Washington dapat mencapai kesepakatan di tengah jalan untuk "mempersiapkan interaksi tingkat tinggi" antara kedua negara, ungkap Menteri Luar Negeri Wang Yi kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio melalui panggilan telepon pada hari Senin.(alg)

Sumber: Reuters

RELATED NEWS
Minyak Tenang, Pasokan Meluap...
Tuesday, 28 October 2025 06:57 WIB

Harga minyak stabil setelah penurunan dua hari karena investor mempertimbangkan tanda-tanda kelebihan pasokan dan dampak sanksi Barat terhadap produsen Rusia. Harga West Texas Intermediate diperdagan...

Optimisme AS-Tiongkok Dorong Harga Minyak...
Monday, 27 October 2025 07:09 WIB

Harga minyak menguat seiring kemajuan perdagangan antara AS dan Tiongkok yang mendorong prospek permintaan energi dan mengangkat aset berisiko. Brent naik di atas $66 per barel, setelah reli hampir 8...

Minyak Turun Pasar Ragu Komitmen AS Tegakkan Sanksi Rusia...
Saturday, 25 October 2025 04:17 WIB

Harga minyak turun pada hari Jumat(24/10) karena skeptisisme merayap ke pasar mengenai komitmen pemerintahan Trump terhadap sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia terkait perang di Ukrai...

Harga minyak masih stabil...
Friday, 24 October 2025 16:37 WIB

Harga minyak sedikit berubah pada hari Jumat, stabil setelah lonjakan hari sebelumnya dan tetap berada di jalur kenaikan mingguan karena sanksi baru AS terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia te...

Minyak Melonjak, Sanksi Rusia Kacaukan Pasar...
Friday, 24 October 2025 07:33 WIB

Harga minyak menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Juni setelah AS menjatuhkan sanksi pada produsen utama Rusia, Rosneft dan Lukoil, yang berpotensi mengganggu pasokan dan mengalihkan permintaan ke ...

LATEST NEWS
Emas Lanjut Turun Optimisme AS - Tiongkok Redam Kekhawatiran

Emas (XAU/USD) melanjutkan penurunan pada hari Selasa(28/10) karena investor beralih dari aset safe haven di tengah sentimen risk-on yang kembali muncul. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan di kisaran $3.925, turun hampir 1,3% hari ini,...

Dolar Melemah Jelang Pertemuan Trump - Xi

Dolar melemah pada hari Selasa(28/10) menjelang serangkaian pertemuan bank sentral yang kemungkinan akan mengarah pada penurunan suku bunga di AS dan karena investor terus mencermati kunjungan Presiden Donald Trump ke Asia, berharap tercapainya...

Minyak Brent Turun Risiko Reda, Stok Melimpah

Brent terus melemah pada Selasa(28/10) karena dua tekanan utama jalan bareng: suplai global kelihatan longgar sementara risiko geopolitik agak reda. Dari sisi suplai, pasar lagi khawatir bakal terjadi surplus besar karena produksi tinggi dari...

POPULAR NEWS
Eropa Rally Lagi, Tapi Tahan Nggak?
Monday, 27 October 2025 14:57 WIB

Saham-saham Eropa lanjut menguat pada Senin, 27 Oktober 2025, karena pasar makin pede setelah AS dan Tiongkok bilang mereka sudah punya kerangka...

Fed poised to cut rates this week, with more easing likely on tap
Monday, 27 October 2025 23:10 WIB

Federal Reserve policymakers are widely expected to reduce U.S. short-term borrowing costs this week by a quarter of a percentage point for the...

Trump-Xi Siap Deal Dagang
Monday, 27 October 2025 07:18 WIB

Para negosiator utama AS dan Tiongkok mengatakan mereka mencapai konsensus terkait sengketa-sengketa utama, membuka jalan bagi Presiden Donald Trump...

Sentimen Tenang, Bursa Hijau, Emas Melemah
Monday, 27 October 2025 07:25 WIB

Kesepakatan dagang AS-Tiongkok yang hampir tercapai memicu reli lintas aset, mengangkat saham, minyak, dan tembaga, serta mata uang yang terekspos...