Thursday, 06 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Minyak Menguat Usai Serangan Fasilitas Energi Rusia
Monday, 15 September 2025 23:25 WIB | OIL |Minyak WTIbrent oil

Harga minyak naik pada hari Senin(15/9) karena investor menilai dampak serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia dan desakan Presiden AS Donald Trump terhadap negara-negara NATO untuk menghentikan pembelian minyak Rusia.

Harga minyak mentah Brent naik 41 sen, atau 0,61%, menjadi $67,40 per barel pada pukul 11.43 EDT (15.43 GMT) sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di level $63,25 per barel, naik 56 sen atau 0,89%.

Serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia dan meningkatnya tekanan dari Trump terhadap pembeli minyak mentah Rusia telah mendorong harga minyak pada hari Senin, kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

"Di balik layar, terdapat banyak kekhawatiran seputar minyak berat dan pasokan solar yang ketat, yang membuat pasar tetap terdukung," tambah Flynn. Ukraina melancarkan serangan besar-besaran dengan setidaknya 361 pesawat nirawak yang menargetkan Rusia semalam, memicu kebakaran singkat di kilang minyak Kirishi yang luas di barat laut Rusia, kata pejabat Rusia pada hari Minggu.

Kedua kontrak minyak mentah naik lebih dari 1% minggu lalu karena Ukraina meningkatkan serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia, termasuk terminal ekspor minyak terbesar, Primorsk. Primorsk memiliki kapasitas untuk memuat sekitar 1 juta barel minyak mentah per hari, sementara kilang Kirishi memproses sekitar 355.000 barel per hari minyak mentah Rusia, setara dengan 6,4% dari total negara itu.

Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa AS siap untuk menjatuhkan sanksi energi baru terhadap Rusia, tetapi hanya jika semua negara NATO berhenti membeli minyak Rusia dan menerapkan langkah-langkah serupa.

Minyak juga mendapat sedikit dukungan dari permintaan kilang yang kuat di Tiongkok bulan lalu dan penurunan persediaan minyak mentah AS, sementara data ekonomi yang lebih lemah dari Tiongkok membebani harga, kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Investor sedang menunggu keputusan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada pertemuan 16-17 September, di mana bank tersebut diperkirakan akan melonggarkan kebijakan moneter. Biaya pinjaman yang lebih rendah dapat mendorong permintaan bahan bakar.

"Pasar mulai memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih agresif, yang akan memberikan tekanan terhadap dolar AS dan mendorong harga minyak," kata Flynn dari Price Futures Group. Dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya pada hari Senin, yang dapat mendorong permintaan minyak mentah karena dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.(alg)

Sumber: Reuters

RELATED NEWS
Harga Minyak Stabil, Investor Cermati Data Dan Stok AS...
Wednesday, 5 November 2025 16:50 WIB

Harga minyak sedikit berubah pada hari Rabu(5/11) karena investor mencerna data ekonomi yang lebih lemah dari negara-negara pengimpor minyak utama dan persediaan AS yang menunjukkan permintaan bahan b...

Minyak Terkoreksi, Lonjakan Stok AS Jadi Sorotan...
Wednesday, 5 November 2025 07:17 WIB

Minyak turun untuk hari kedua setelah laporan industri menunjukkan peningkatan terbesar dalam persediaan AS dalam lebih dari tiga bulan. West Texas Intermediate bertahan di atas $60, sementara Brent ...

Minyak Merosot, Sentimen Negatif Dari Kelebihan Pasokan...
Tuesday, 4 November 2025 16:45 WIB

Harga minyak anjlok lebih dari 1% pada hari Selasa karena keputusan OPEC+ untuk menghentikan sementara kenaikan produksi pada kuartal pertama tahun depan, ditambah dengan data manufaktur yang lemah da...

Minyak Merosot, Pasar Cemas Kelebihan Pasokan...
Tuesday, 4 November 2025 06:59 WIB

Harga minyak turun setelah empat hari berturut-turut menguat karena pasar menimbang keputusan OPEC+ untuk menghentikan kenaikan produksi awal tahun depan dan pandangan yang berbeda tentang pasokan. H...

Harga Minyak Stabil Meski OPEC+ Hentikan Peningkatan Produksi...
Monday, 3 November 2025 18:37 WIB

Harga minyak sedikit berubah meskipun ada berita bahwa OPEC+ berencana untuk mengakhiri peningkatan pasokannya, dengan pasar terbebani oleh kekhawatiran akan kelebihan pasokan minyak dan data pabrik y...

LATEST NEWS
Perak Turun, Sentimen Penghindaran Risiko

Perak diperdagangkan di atas $47,5 per ons pada hari Rabu, mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut karena sentimen penghindaran risiko global mendorong permintaan aset safe haven. Ekuitas global dan aset berisiko lainnya turun tajam di tengah...

Emas Naik Terbatas Karena Penguatan Dolar

Emas (XAU/USD) bertahan stabil dalam kisaran yang familiar pada hari Rabu karena sentimen risk-off yang ringan di pasar global menopang permintaan untuk logam safe haven ini. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan di sekitar $3.975, pulih...

Dolar menguat seiring rebound data penggajian swasta AS di bulan Oktober

Dolar AS menguat tipis pada hari Rabu, melanjutkan penguatannya dari pekan lalu di tengah keraguan mengenai prospek pemangkasan suku bunga The Fed berikutnya tahun ini dan data penggajian swasta yang meredakan kekhawatiran atas kondisi pasar tenaga...

POPULAR NEWS
Setelah Rekor Wall Street, Saham Asia Malah Merosot, Kenapa?
Tuesday, 4 November 2025 07:25 WIB

Saham Asia dibuka lebih rendah pada hari Selasa(4/11), berbalik arah dari kenaikan Wall Street yang dipicu oleh kesepakatan besar Amazon dengan...

PMI Manufaktur ISM AS Turun ke 48,7 pada Oktober vs. 49,5
Monday, 3 November 2025 22:13 WIB

Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) terus mengalami kontraksi pada bulan Oktober, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI)...

Awal November: Saham Eropa Menguat Tipis
Monday, 3 November 2025 16:23 WIB

Saham Eropa dibuka sedikit menguat di bulan November, dengan STOXX 50 dan STOXX 600 menguat 0,2%, setelah penutupan Oktober mendekati rekor...

Pasar Asia Terseret Penurunan Saham AI
Wednesday, 5 November 2025 07:22 WIB

Pasar Asia-Pasifik mengalami penurunan pada hari Rabu, mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street, yang dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap...