
Harga minyak turun dalam perdagangan Asia pada hari Senin(1/9) setelah mencatat penurunan bulanan untuk Agustus, karena investor mulai mengabaikan risiko gangguan pasokan langsung akibat potensi sanksi sekunder terhadap minyak mentah Rusia, dan lebih fokus pada data manufaktur terbaru dari China sebagai sinyal permintaan.
Harga Minyak Terkini (per 03:01 GMT / 23:01 ET):
Minyak Brent (kontrak Oktober) turun 0,4% ke $67,21 per barel
Minyak WTI turun 0,4% ke $63,78 per barel
Kedua kontrak tersebut turun lebih dari 7% sepanjang Agustus, terseret oleh kekhawatiran kelebihan pasokan akibat peningkatan produksi OPEC+ secara konsisten.
Pasar Abaikan Ancaman Sanksi terhadap Minyak Rusia
Harapan perdamaian Rusia-Ukraina meredup setelah Presiden AS Donald Trump bulan lalu mendorong Presiden Ukraina Zelenskyy dan Presiden Rusia Putin untuk melakukan pertemuan langsung sebelum mempertimbangkan KTT trilateral yang akan diselenggarakan di Washington.
Namun demikian, kekhawatiran akan gangguan pasokan akibat sanksi terhadap pembeli minyak Rusia mulai mereda.
"Harga minyak tetap rendah pekan lalu meskipun ada seruan dari Eropa untuk menjatuhkan sanksi sekunder terhadap pembeli minyak dan gas Rusia. Reaksi pasar yang ringan mungkin menunjukkan bahwa pasar semakin kebal terhadap risiko sanksi," tulis analis ING.
ING juga menambahkan bahwa sanksi baru akan efektif hanya jika didukung AS, dan sejauh ini, AS hanya mengenakan tarif sekunder terhadap India, bukan terhadap pembeli besar lainnya seperti China.
Sebagai tanggapan atas agresivitas India dalam membeli minyak Rusia, tarif AS sebesar 25% tambahan atas impor dari India mulai berlaku minggu lalu, menggandakan total tarif menjadi 50% mulai 27 Agustus.
Fokus Investor: Permintaan Global dan Data China
Investor juga menilai faktor musiman, karena permintaan bahan bakar AS diperkirakan akan menurun seiring berakhirnya musim berkendara musim panas.
Peningkatan produksi OPEC+ dalam beberapa bulan ke depan juga menimbulkan kekhawatiran penumpukan stok, terutama jika pertumbuhan ekonomi global tetap lemah.
Prospek permintaan tetap tidak pasti setelah rilis data ekonomi beragam dari China:
PMI manufaktur resmi China kembali mengalami kontraksi pada Agustus.
Namun, survei RatingDog (swasta) menunjukkan aktivitas pabrik pulih dengan kecepatan tercepat dalam lima bulan terakhir. (azf)
Sumber: Investing.com
Harga minyak menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Juni setelah AS menjatuhkan sanksi pada produsen utama Rusia, Rosneft dan Lukoil, yang berpotensi mengganggu pasokan dan mengalihkan permintaan ke ...
Harga minyak melonjak sekitar 5% ke level tertinggi dalam dua minggu pada hari Kamis(23/10) setelah AS menjatuhkan sanksi kepada pemasok utama Rusia Rosneft (ROSN.MM), dan Lukoil (LKOH.MM), terkait pe...
Harga minyak melonjak setelah AS mengumumkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan minyak terbesar Rusia, yang mengancam pasokan dari salah satu negara produsen minyak terbesar dunia. Harga minyak We...
Harga minyak melonjak setelah AS mengumumkan sanksi terhadap produsen terbesar Rusia, seiring Presiden Donald Trump meningkatkan tekanan kepada mitranya, Vladimir Putin, untuk merundingkan akhir peran...
Harga minyak melanjutkan penguatannya setelah kesepakatan pada hari Rabu(22/10), naik lebih dari $2 per barel setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan sanksi AS lainnya yang menargetkan Ru...
Bursa Hong Kong dibuka hijau. Indeks Hang Seng naik di awal sesi, diikuti penguatan pada indeks teknologi dan saham-saham China daratan. Mood pasar pagi ini jelas positif. Pendorong utamanya sektor teknologi: Alibaba dan Kuaishou paling menonjol,...
Harga minyak menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Juni setelah AS menjatuhkan sanksi pada produsen utama Rusia, Rosneft dan Lukoil, yang berpotensi mengganggu pasokan dan mengalihkan permintaan ke grade alternatif. Brent bergerak di dekat $66...
Saham Jepang naik pada awal perdagangan seiring harapan meredanya tensi dagang AS“China jelang KTT pekan depan. Indeks Nikkei menguat 0,8% ke 49.021,37, menandai sentimen positif di seluruh pasar. Kenaikan dipimpin sektor teknologi dan...
Menurut jajak pendapat Reuters, 115 dari 117 ekonom memperkirakan bahwa Federal Reserve (Fed) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps)...
The Fed akan rapat 28“29 Oktober 2025. Ini rapat penting karena pasar masih menilai peluang pemangkasan suku bunga ada, tapi arahnya bakal sangat...
Pemerintah AS menutup sebagian besar operasinya pada 1 Oktober setelah Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan untuk memperpanjang...
Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengatakan bahwa ia dan Menteri Keuangan Scott Bessent akan menuju Malaysia pada hari Rabu untuk bertemu dengan...