Friday, 15 August 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Minyak Tertekan Menjelang KTT Alaska
Friday, 15 August 2025 18:21 WIB | OIL |brent oil

Harga minyak melemah pada Jumat (15/8) saat pelaku pasar menanti hasil pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diperkirakan sebagian pihak dapat membuka peluang pelonggaran sanksi terhadap Moskow terkait perang di Ukraina.

Kontrak berjangka Brent turun 50 sen atau 0,8% menjadi $66,34 per barel pada pukul 09.23 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 57 sen atau 0,9% menjadi $63,39 per barel.

Dalam pertemuan di Alaska tersebut, gencatan senjata di Ukraina menjadi agenda utama. Trump menyatakan yakin Rusia siap mengakhiri perang, namun ia juga mengancam akan memberlakukan sanksi sekunder pada negara yang membeli minyak Rusia jika pembicaraan damai tidak mengalami kemajuan.

"Pasar sedang menunggu apakah akan ada gencatan senjata atau tidak. Ekspektasi gencatan senjata berarti potensi peningkatan produksi Rusia," kata Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS. "Pertanyaannya adalah, apakah akan ada eskalasi atau de-eskalasi?"

Meski ada kesepakatan, pelonggaran sanksi terhadap Rusia kemungkinan akan memakan waktu karena harus melalui persetujuan Kongres AS, tambah Staunovo.

Sepanjang minggu ini, WTI diperkirakan turun 0,7% sementara Brent naik 0,4%.

Data ekonomi Tiongkok yang lebih lemah juga menambah kekhawatiran permintaan bahan bakar. Data resmi menunjukkan pertumbuhan output pabrik anjlok ke level terendah dalam delapan bulan dan pertumbuhan penjualan ritel melambat ke titik terendah sejak Desember, meskipun throughput kilang minyak meningkat 8,9% secara tahunan pada Juli. Namun, throughput ini lebih rendah dibandingkan Juni yang menjadi level tertinggi sejak September 2023.

Selain itu, ekspor produk minyak Tiongkok bulan lalu juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang mengindikasikan penurunan permintaan domestik.

Prospek surplus pasokan minyak global yang membesar ikut menekan sentimen, apalagi dengan kemungkinan suku bunga AS yang bertahan tinggi lebih lama. Analis Bank of America dalam catatan Kamis (14/8) memperlebar proyeksi surplus pasar minyak akibat meningkatnya pasokan dari OPEC+, yakni organisasi negara pengekspor minyak yang mencakup Rusia dan sekutunya.

Mereka kini memperkirakan rata-rata surplus sebesar 890.000 barel per hari dari Juli 2025 hingga Juni 2026. Proyeksi ini mengikuti perkiraan Badan Energi Internasional (IEA) awal pekan ini yang menyebut pasar minyak tampak "kebanjiran pasokan" setelah kenaikan produksi OPEC+. (azf)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
Minyak Turun, KTT Alaska & Data China Redup...
Friday, 15 August 2025 20:01 WIB

Harga minyak turun pada awal perdagangan Jumat(15/8) menjelang pertemuan puncak antara Amerika Serikat dan Rusia, sementara China merilis data ekonomi yang lemah. Minyak mentah West Texas Intermediate...

Minyak Melemah, Kekhawatiran Permintaan Meningkat...
Friday, 15 August 2025 15:31 WIB

Harga minyak turun pada Jumat(15/8) setelah data ekonomi yang mengkhawatirkan dari AS dan China - dua konsumen minyak terbesar dunia - meningkatkan kekhawatiran terhadap permintaan bahan bakar, sement...

Minyak Stabil, Mata ke KTT Trump Putin...
Friday, 15 August 2025 07:06 WIB

Harga minyak stabil sepanjang hari dan minggu ini, dengan investor fokus pada pertemuan antara presiden AS dan Rusia pada Jumat malam. Harga minyak West Texas Intermediate diperdagangkan mendekati $6...

Harga minyak naik 2%,Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Jadi Penyebab...
Friday, 15 August 2025 03:51 WIB

Harga minyak naik sekitar 2% ke level tertinggi dalam satu minggu pada hari Kamis setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan "konsekuensi serius" jika perundingannya dengan Presiden Rusia Vladimi...

Minyak Menguat Sesaat, Tren Mingguan Melemah...
Thursday, 14 August 2025 19:58 WIB

Harga minyak naik pada Kamis(14/8) karena pasar fokus pada dampak pertemuan mendatang antara pemimpin AS dan Rusia terhadap pasokan global. Pada 08:45 ET (12:45 GMT), kontrak berjangka Brent pengirim...

LATEST NEWS
Sentimen AS Turun, Inflasi Dikhawatirkan

Sentimen konsumen AS turun ke 58,6 di Agustus dari 61,7”penurunan pertama sejak April. Survei University of Michigan dilakukan 29 Juli“11 Agustus, dengan kekhawatiran tarif kembali menekan kepercayaan. Ekspektasi inflasi setahun ke depan naik...

Trump Hajar Semikonduktor, Tarif Hingga 300%

Presiden Donald Trump mengatakan ia akan menetapkan tarif untuk semikonduktor dalam dua minggu ke depan, menjadi indikasi terbaru bahwa ia tengah menyiapkan perluasan signifikan dari rezim tarifnya. "Saya akan menetapkan tarif pekan depan dan...

Minyak Turun, KTT Alaska & Data China Redup

Harga minyak turun pada awal perdagangan Jumat(15/8) menjelang pertemuan puncak antara Amerika Serikat dan Rusia, sementara China merilis data ekonomi yang lemah. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September terakhir...

POPULAR NEWS
Ritel AS Diperkirakan Tumbuh di Tengah Ancaman Tarif
Friday, 15 August 2025 13:06 WIB

Biro Sensus Amerika Serikat akan merilis laporan Penjualan Ritel negara tersebut pada hari Jumat. Analis pasar memperkirakan pertumbuhan bulanan...

laporan ketenagakerjaan Australia: Tingkat pengangguran diperkirakan akan sedikit menurun
Thursday, 14 August 2025 06:02 WIB

Australia akan merilis laporan ketenagakerjaan bulanan bulan Juli pada hari Kamis pukul 1:30 GMT, menyusul keputusan Bank Sentral Australia (RBA)...

Bessent Desak The Fed Mulai Pangkas Suku Bunga di September
Thursday, 14 August 2025 08:43 WIB

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Rabu (13/8) bahwa suku bunga jangka pendek seharusnya 1,5 hingga 1,75 poin persentase lebih...

Fed San Francisco: Pasar Tak Perlu Antisipasi Pemangkasan Besar
Thursday, 14 August 2025 17:46 WIB

Presiden Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa pemangkasan suku bunga 50 basis poin bulan depan bisa...