Tuesday, 07 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Minyak Tertekan Menjelang KTT Alaska
Friday, 15 August 2025 18:21 WIB | OIL |brent oil

Harga minyak melemah pada Jumat (15/8) saat pelaku pasar menanti hasil pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diperkirakan sebagian pihak dapat membuka peluang pelonggaran sanksi terhadap Moskow terkait perang di Ukraina.

Kontrak berjangka Brent turun 50 sen atau 0,8% menjadi $66,34 per barel pada pukul 09.23 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 57 sen atau 0,9% menjadi $63,39 per barel.

Dalam pertemuan di Alaska tersebut, gencatan senjata di Ukraina menjadi agenda utama. Trump menyatakan yakin Rusia siap mengakhiri perang, namun ia juga mengancam akan memberlakukan sanksi sekunder pada negara yang membeli minyak Rusia jika pembicaraan damai tidak mengalami kemajuan.

"Pasar sedang menunggu apakah akan ada gencatan senjata atau tidak. Ekspektasi gencatan senjata berarti potensi peningkatan produksi Rusia," kata Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS. "Pertanyaannya adalah, apakah akan ada eskalasi atau de-eskalasi?"

Meski ada kesepakatan, pelonggaran sanksi terhadap Rusia kemungkinan akan memakan waktu karena harus melalui persetujuan Kongres AS, tambah Staunovo.

Sepanjang minggu ini, WTI diperkirakan turun 0,7% sementara Brent naik 0,4%.

Data ekonomi Tiongkok yang lebih lemah juga menambah kekhawatiran permintaan bahan bakar. Data resmi menunjukkan pertumbuhan output pabrik anjlok ke level terendah dalam delapan bulan dan pertumbuhan penjualan ritel melambat ke titik terendah sejak Desember, meskipun throughput kilang minyak meningkat 8,9% secara tahunan pada Juli. Namun, throughput ini lebih rendah dibandingkan Juni yang menjadi level tertinggi sejak September 2023.

Selain itu, ekspor produk minyak Tiongkok bulan lalu juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang mengindikasikan penurunan permintaan domestik.

Prospek surplus pasokan minyak global yang membesar ikut menekan sentimen, apalagi dengan kemungkinan suku bunga AS yang bertahan tinggi lebih lama. Analis Bank of America dalam catatan Kamis (14/8) memperlebar proyeksi surplus pasar minyak akibat meningkatnya pasokan dari OPEC+, yakni organisasi negara pengekspor minyak yang mencakup Rusia dan sekutunya.

Mereka kini memperkirakan rata-rata surplus sebesar 890.000 barel per hari dari Juli 2025 hingga Juni 2026. Proyeksi ini mengikuti perkiraan Badan Energi Internasional (IEA) awal pekan ini yang menyebut pasar minyak tampak "kebanjiran pasokan" setelah kenaikan produksi OPEC+. (azf)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
OPEC+ Tahan Gas, Minyak Naik 1%...
Monday, 6 October 2025 15:36 WIB

Harga minyak menguat lebih dari 1% pada hari Senin setelah OPEC+ hanya menaikkan produksi November sebesar 137.000 bph, lebih kecil dari yang mempengaruhi pasar. Pada 08:08 GMT, Brent naik 1,2% menjad...

OPEC+ Menahan Produksi, Namun Harga Minyak Masih Anjlok - Apa yang Terjadi?...
Monday, 6 October 2025 07:11 WIB

OPEC+ kembali bermain hati-hati. Untuk bulan kedua berturut-turut, kelompok produsen minyak terbesar dunia ini hanya menambah pasokan sebesar 137.000 barel per hari-angka yang jauh lebih rendah dari e...

Minyak Anjlok! Pasar Waspadai Keputusan OPEC+ Soal Pasokan...
Friday, 3 October 2025 19:57 WIB

Minyak menuju kerugian mingguan terbesar sejak akhir Juni karena para pedagang bersiap menghadapi keputusan penting OPEC+ tentang pasokan akhir pekan ini. Minyak berjangka Brent sedikit menguat pada h...

Minyak Menuju Penurunan Mingguan...
Friday, 3 October 2025 16:25 WIB

Harga minyak sedikit menguat pada hari Jumat, tetapi tetap berada di jalur penurunan mingguan sekitar 7-8% setelah berita potensi peningkatan pasokan OPEC+. Minyak mentah berjangka Brent naik 43 sen,...

Oil Menuju Rugi Mingguan, Mata ke OPEC+...
Friday, 3 October 2025 06:57 WIB

Harga minyak berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juni, menjelang pertemuan OPEC+ yang diperkirakan akan mengakibatkan kembalinya lebih banyak barel minyak yang menganggur, memperbu...

LATEST NEWS
Saham Eropa Ditutup Melemah

Pasar Saham Zona EuroSaham-saham Eropa sebagian besar ditutup melemah pada hari Senin karena gejolak politik baru di Prancis yang kembali memicu kekhawatiran akan ketidakstabilan fiskal di antara negara-negara dengan ekonomi terbesar di Zona...

Perak Naik Akibat Penutupan Pemerintah AS yang Berlangsung

Harga perak naik di atas $48,3 per ons pada hari Senin, level tertinggi sejak April 2011, karena penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung dan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve lebih lanjut mendorong permintaan aset safe...

Saham AS Menguat, AMD Melonjak Berkat Kemitraan dengan OpenAI

Saham AS menguat pada hari Senin (6/10), dengan S&P 500 naik 0,3%, Nasdaq menguat 0,5%, dan Dow Jones menguat sekitar 60 poin, karena kemitraan terkait AI terus mendukung sentimen investor. Saham AMD melonjak lebih dari 30% setelah perusahaan...

POPULAR NEWS
Penutupan ekonomi berarti tidak ada laporan ketenagakerjaan
Saturday, 4 October 2025 01:44 WIB

Jumat pertama setiap bulan terasa berbeda tanpa membaca laporan ketenagakerjaan bulanan Biro Statistik Tenaga Kerja yang banyak disorot, jangan...

Dow Jones Perpanjang Rekor Tertinggi
Saturday, 4 October 2025 03:41 WIB

S&P 500 ditutup relatif datar pada hari Jumat. Dow Jones memperpanjang rekor tertingginya dengan naik 240 poin dan berakhir di level 46.758...

The Fed memperingatkan tekanan inflasi masih berlanjut
Saturday, 4 October 2025 01:54 WIB

Presiden Federal Reserve (Fed) Bank of Dallas, Lorie Logan, menyampaikan nada gugup pada hari Jumat, memperingatkan bahwa meskipun pasar tenaga...

Pasar Asia Melonjak: Yen Jatuh, Emas, dan Saham Melejit!
Monday, 6 October 2025 08:00 WIB

Saham Asia melonjak ke level tertinggi baru, dipimpin oleh Nikkei 225 Jepang, yang melonjak lebih dari 4% setelah terpilihnya anggota parlemen...