Tuesday, 07 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Minyak Menguat Tipis Jelang Dialog AS-Rusia
Monday, 11 August 2025 19:51 WIB | OIL |Oil,

Harga minyak naik tipis pada hari Senin(11/8), setelah turun lebih dari 4% pekan lalu, seiring investor menantikan pembicaraan antara Amerika Serikat dan Rusia akhir pekan ini terkait perang di Ukraina.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent naik 36 sen atau 0,54% menjadi $66,95 per barel pada pukul 12:02 GMT, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 34 sen atau 0,53% menjadi $64,22 per barel.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk merundingkan penghentian perang di Ukraina.

Pembicaraan ini berlangsung setelah meningkatnya tekanan AS terhadap Rusia, dengan kemungkinan sanksi terhadap Moskow akan diperketat jika kesepakatan damai tidak tercapai. Trump menetapkan batas waktu hingga Jumat lalu bagi Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022, untuk menyetujui perdamaian atau pembeli minyaknya akan menghadapi sanksi sekunder. Pada saat yang sama, Washington mendesak India untuk mengurangi pembelian minyak Rusia.

Harga minyak turun dalam beberapa hari terakhir karena pelaku pasar mengurangi perkiraan gangguan pasokan, kemungkinan karena AS hanya memberlakukan tarif tambahan pada India, bukan pada semua pembeli minyak Rusia, kata analis UBS Giovanni Staunovo.

UBS memangkas perkiraan harga Brent akhir tahun menjadi $62 per barel dari sebelumnya $68, dengan alasan pasokan yang lebih tinggi dari Amerika Selatan dan produksi yang tetap kuat dari negara-negara yang terkena sanksi. Bank tersebut juga menambahkan bahwa permintaan India belakangan ini lebih rendah dari perkiraan, dan OPEC+ diperkirakan akan menghentikan kenaikan produksi kecuali muncul gangguan pasokan yang lebih besar dan tak terduga.

Konsorsium yang dipimpin Exxon Mobil memulai produksi minyak mentah empat bulan lebih awal dari jadwal di kapal keempat floating production, storage and offloading (FPSO) di Guyana, kata Exxon pada Jumat.

Tarif impor yang lebih tinggi dari Trump terhadap puluhan negara, yang mulai berlaku Kamis lalu, diperkirakan akan membebani aktivitas ekonomi karena memaksa perubahan rantai pasok dan memicu inflasi yang lebih tinggi.

Sementara itu, data dari Biro Statistik Nasional Tiongkok pada Sabtu menunjukkan harga produsen turun lebih besar dari perkiraan pada Juli. (azf)

Sumber: Reuters

RELATED NEWS
OPEC+ Dalam Fokus, Minyak Sedikit Berubah...
Tuesday, 7 October 2025 07:03 WIB

Harga minyak stabil setelah kenaikan dua hari setelah OPEC+ menyetujui peningkatan kuota pasokan yang moderat, dengan para pedagang juga mencermati sinyal dari harga Arab Saudi yang lebih rendah dari ...

Harga Minyak Naik Seiring OPEC+ Memilih Kenaikan Produksi...
Tuesday, 7 October 2025 05:27 WIB

Harga minyak mentah berjangka WTI naik 1,3% menjadi $61,7 per barel pada hari Senin setelah OPEC+ menyetujui peningkatan produksi yang lebih kecil dari perkiraan, meredakan kekhawatiran akan lonjakan ...

OPEC+ Tahan Gas, Minyak Naik 1%...
Monday, 6 October 2025 15:36 WIB

Harga minyak menguat lebih dari 1% pada hari Senin setelah OPEC+ hanya menaikkan produksi November sebesar 137.000 bph, lebih kecil dari yang mempengaruhi pasar. Pada 08:08 GMT, Brent naik 1,2% menjad...

OPEC+ Menahan Produksi, Namun Harga Minyak Masih Anjlok - Apa yang Terjadi?...
Monday, 6 October 2025 07:11 WIB

OPEC+ kembali bermain hati-hati. Untuk bulan kedua berturut-turut, kelompok produsen minyak terbesar dunia ini hanya menambah pasokan sebesar 137.000 barel per hari-angka yang jauh lebih rendah dari e...

Minyak Anjlok! Pasar Waspadai Keputusan OPEC+ Soal Pasokan...
Friday, 3 October 2025 19:57 WIB

Minyak menuju kerugian mingguan terbesar sejak akhir Juni karena para pedagang bersiap menghadapi keputusan penting OPEC+ tentang pasokan akhir pekan ini. Minyak berjangka Brent sedikit menguat pada h...

LATEST NEWS
Hawkish vs Rate Cut: Siapa Menang?

Indeks Dolar AS (DXY) lanjut menguat untuk hari kedua dan sempat berada di sekitar 98,20 pada sesi Asia, didorong komentar hawkish Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid. Ia menegaskan The Fed harus menjaga kredibilitas melawan inflasi, menyebut...

Harapan Fed Cut, Tekanan DXY

Perak bergerak melemah di awal sesi Asia, berkisar dekat $48,45 setelah sempat menyentuh level tertinggi 14 tahun. Penguatan kembali Dolar AS-seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS-membuat komoditas berdenominasi USD terasa lebih mahal bagi...

Indeks Saham Jepang Dibuka Menguat

Saham-saham Jepang menguat pada hari Selasa (7/10) karena meningkatnya harapan bahwa pemimpin partai berkuasa yang baru terpilih, Sanae Takaichi, akan mengambil langkah-langkah fiskal yang lebih agresif untuk merangsang perekonomian. Saham-saham...

POPULAR NEWS
Pasar Asia Melonjak: Yen Jatuh, Emas, dan Saham Melejit!
Monday, 6 October 2025 08:00 WIB

Saham Asia melonjak ke level tertinggi baru, dipimpin oleh Nikkei 225 Jepang, yang melonjak lebih dari 4% setelah terpilihnya anggota parlemen...

Langkah Baru Menuju Damai Gaza, Tapi Proses Tak Akan Mudah
Monday, 6 October 2025 16:23 WIB

Para pejabat Hamas berada di Mesir pada hari Senin(6/10) menjelang perundingan dengan Israel yang diharapkan AS akan menghentikan perang di Gaza dan...

Indeks S&P 500 & Nasdaq Cetak Rekor Baru Didukung Reli AMD
Tuesday, 7 October 2025 03:19 WIB

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi pada Senin, dipicu optimisme atas peningkatan aktivitas merger dan akuisisi...

Saham Eropa Ditutup Melemah
Monday, 6 October 2025 23:54 WIB

Pasar Saham Zona EuroSaham-saham Eropa sebagian besar ditutup melemah pada hari Senin karena gejolak politik baru di Prancis yang kembali memicu...