Tuesday, 07 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Minyak Bersiap Penurunan Mingguan Terbesar Sejak Juni
Friday, 8 August 2025 16:45 WIB | OIL |Oil,

Harga minyak stabil pada hari Jumat(8/8), namun berada di jalur penurunan mingguan terdalam sejak akhir Juni, dipicu oleh prospek ekonomi yang terpukul tarif dan kemungkinan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Futures minyak mentah Brent naik 21 sen, atau 0,32%, menjadi $86,64 per barel pada pukul 09.01 GMT. Futures minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 18 sen, atau 0,28%, menjadi $84,06 per barel.

Brent diperkirakan turun 4,3% sepanjang minggu ini, sementara WTI akan berakhir 4,9% lebih rendah dibandingkan penutupan Jumat lalu.

Kenaikan tarif AS terhadap sejumlah besar mitra dagang mulai berlaku pada Kamis, meningkatkan kekhawatiran terhadap aktivitas ekonomi dan permintaan minyak mentah, kata analis ANZ Bank dalam sebuah catatan.

Tarif terbaru ini muncul di tengah kondisi pasar tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan dan pengumuman Kremlin pada Kamis bahwa Putin dan Trump akan bertemu dalam beberapa hari mendatang, di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan pelanggan minyak Rusia.

Trump pekan ini mengancam akan menaikkan tarif terhadap India jika negara tersebut terus membeli minyak Rusia, yang oleh pasar dianggap sebagai upaya lebih lanjut untuk menekan Rusia agar mencapai kesepakatan dengan AS, kata analis independen Tina Teng.

Trump juga mengatakan China, pembeli terbesar minyak mentah Rusia, bisa dikenakan tarif serupa seperti yang dikenakan terhadap impor India.

Kemungkinan pertemuan tersebut memicu ekspektasi akan adanya solusi diplomatik untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang dapat menyebabkan pelonggaran sanksi terhadap Rusia, dengan saham-saham Rusia menguat setelah berita tersebut.

Namun, beberapa analis tetap berhati-hati

"Pemimpin Rusia diperkirakan akan bersikeras agar tuntutan teritorialnya dipenuhi, sesuatu yang sulit diterima oleh negara yang diserang, sementara mitra AS-nya akan mendorong tercapainya gencatan senjata," kata analis PVM, Tamas Varga.

"Tidak ada terobosan yang diantisipasi, dan ancaman AS untuk memberlakukan sanksi sekunder terhadap pihak yang berurusan dengan energi Rusia termasuk China dan India masih menjadi kemungkinan." (azf)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
OPEC+ Dalam Fokus, Minyak Sedikit Berubah...
Tuesday, 7 October 2025 07:03 WIB

Harga minyak stabil setelah kenaikan dua hari setelah OPEC+ menyetujui peningkatan kuota pasokan yang moderat, dengan para pedagang juga mencermati sinyal dari harga Arab Saudi yang lebih rendah dari ...

Harga Minyak Naik Seiring OPEC+ Memilih Kenaikan Produksi...
Tuesday, 7 October 2025 05:27 WIB

Harga minyak mentah berjangka WTI naik 1,3% menjadi $61,7 per barel pada hari Senin setelah OPEC+ menyetujui peningkatan produksi yang lebih kecil dari perkiraan, meredakan kekhawatiran akan lonjakan ...

OPEC+ Tahan Gas, Minyak Naik 1%...
Monday, 6 October 2025 15:36 WIB

Harga minyak menguat lebih dari 1% pada hari Senin setelah OPEC+ hanya menaikkan produksi November sebesar 137.000 bph, lebih kecil dari yang mempengaruhi pasar. Pada 08:08 GMT, Brent naik 1,2% menjad...

OPEC+ Menahan Produksi, Namun Harga Minyak Masih Anjlok - Apa yang Terjadi?...
Monday, 6 October 2025 07:11 WIB

OPEC+ kembali bermain hati-hati. Untuk bulan kedua berturut-turut, kelompok produsen minyak terbesar dunia ini hanya menambah pasokan sebesar 137.000 barel per hari-angka yang jauh lebih rendah dari e...

Minyak Anjlok! Pasar Waspadai Keputusan OPEC+ Soal Pasokan...
Friday, 3 October 2025 19:57 WIB

Minyak menuju kerugian mingguan terbesar sejak akhir Juni karena para pedagang bersiap menghadapi keputusan penting OPEC+ tentang pasokan akhir pekan ini. Minyak berjangka Brent sedikit menguat pada h...

LATEST NEWS
Hawkish vs Rate Cut: Siapa Menang?

Indeks Dolar AS (DXY) lanjut menguat untuk hari kedua dan sempat berada di sekitar 98,20 pada sesi Asia, didorong komentar hawkish Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid. Ia menegaskan The Fed harus menjaga kredibilitas melawan inflasi, menyebut...

Harapan Fed Cut, Tekanan DXY

Perak bergerak melemah di awal sesi Asia, berkisar dekat $48,45 setelah sempat menyentuh level tertinggi 14 tahun. Penguatan kembali Dolar AS-seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS-membuat komoditas berdenominasi USD terasa lebih mahal bagi...

Indeks Saham Jepang Dibuka Menguat

Saham-saham Jepang menguat pada hari Selasa (7/10) karena meningkatnya harapan bahwa pemimpin partai berkuasa yang baru terpilih, Sanae Takaichi, akan mengambil langkah-langkah fiskal yang lebih agresif untuk merangsang perekonomian. Saham-saham...

POPULAR NEWS
Pasar Asia Melonjak: Yen Jatuh, Emas, dan Saham Melejit!
Monday, 6 October 2025 08:00 WIB

Saham Asia melonjak ke level tertinggi baru, dipimpin oleh Nikkei 225 Jepang, yang melonjak lebih dari 4% setelah terpilihnya anggota parlemen...

Langkah Baru Menuju Damai Gaza, Tapi Proses Tak Akan Mudah
Monday, 6 October 2025 16:23 WIB

Para pejabat Hamas berada di Mesir pada hari Senin(6/10) menjelang perundingan dengan Israel yang diharapkan AS akan menghentikan perang di Gaza dan...

Indeks S&P 500 & Nasdaq Cetak Rekor Baru Didukung Reli AMD
Tuesday, 7 October 2025 03:19 WIB

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi pada Senin, dipicu optimisme atas peningkatan aktivitas merger dan akuisisi...

Saham Eropa Ditutup Melemah
Monday, 6 October 2025 23:54 WIB

Pasar Saham Zona EuroSaham-saham Eropa sebagian besar ditutup melemah pada hari Senin karena gejolak politik baru di Prancis yang kembali memicu...