Harga minyak bertahan dalam tekanan dan diperdagangkan mendekati level terendah sejak awal Juni, dengan fokus pasar tertuju pada keputusan OPEC+ terkait potensi kenaikan produksi pada pertemuan hari Minggu mendatang. West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati $65 per barel setelah turun 0,6% pada hari Senin, sementara Brent untuk kontrak September ditutup di bawah $67. Menurut survei Bloomberg, OPEC dan sekutunya diperkirakan akan menyetujui peningkatan pasokan keempat secara bulanan, seiring upaya Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar global.
Dalam tiga bulan terakhir, harga minyak mengalami penurunan sekitar 9%, mencerminkan tingginya volatilitas. Harga sempat anjlok tajam pada bulan April usai pengumuman tarif impor oleh Presiden Donald Trump, lalu melonjak pada bulan Juni setelah serangan Israel ke Iran, sebelum kembali tertekan saat ketegangan mereda. Dengan meredanya gejolak geopolitik, perhatian pasar kini kembali tertuju pada faktor fundamental seperti keseimbangan pasokan dan permintaan, serta kebijakan produksi OPEC+.
Selain itu, pasar juga mencermati perkembangan negosiasi dagang Amerika Serikat menjelang diberlakukannya kembali tarif impor pada 9 Juli untuk sejumlah mitra dagang utama. Setelah libur nasional AS pada 4 Juli, pembicaraan perdagangan masih berlangsung namun menghadapi kendala dengan beberapa negara seperti Jepang.
Sementara Presiden Trump bahkan mengancam akan mengenakan tarif tambahan terhadap Jepang, dengan alasan ketidaksediaan negara tersebut menerima impor beras asal AS. Ketidakpastian ini menambah tekanan sentimen pasar terhadap aset energi.(yds)
Sumber: Bloomberg
Harga minyak mencatat sedikit kenaikan pada hari Jumat(17/10), tetapi hampir mengalami kerugian mingguan hampir 3% setelah IEA memperkirakan kelebihan pasokan yang semakin besar, dan Presiden AS Donal...
Minyak tertatih-tatih menuju penurunan minggu ketiga, terbebani oleh tanda-tanda pasar akan mencapai surplus yang telah dinantikan para analis. Harga West Texas Intermediate diperdagangkan mendekati $...
Harga minyak menuju penurunan mingguan ketiga karena investor berfokus pada pasokan dan dampak dari ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang kembali terjadi. Harga minyak West Texas Intermediate diper...
Harga minyak anjlok lebih dari 1% pada hari Kamis(16/10) setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk segera bertemu di Hongaria guna membahas u...
Harga minyak bertahan stabil di dekat level terendah dalam lima bulan di tengah sinyal beragam terkait desakan Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan pembelian minyak mentah Rusia oleh India. Ha...
Yen Jepang melemah di awal pekan ini setelah laporan bahwa Partai Demokrat Liberal (LDP) dan Partai Inovasi Jepang (JIP) sepakat membentuk koalisi pemerintahan. Kesepakatan ini membuka peluang bagi Sanae Takaichi menjadi perdana menteri perempuan...
Harga emas berayun antara untung dan rugi di awal pekan ini setelah sempat mengalami penurunan tajam pada hari Jumat lalu. Saat pasar Asia dibuka Senin pagi, harga emas batangan bergerak tak jauh dari level sebelumnya, melanjutkan volatilitas yang...
Indeks Hang Seng dibuka melonjak lebih dari 2,5% pada Senin pagi, seiring meredanya kekhawatiran investor terhadap ketegangan perdagangan global dan stabilitas sektor perbankan. Indeks utama naik 637 poin ke level 25.884, dipimpin oleh penguatan...
Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, mengatakan pada hari Kamis bahwa ia mendukung pemangkasan suku bunga lagi pada pertemuan kebijakan...
Tiga indeks saham utama AS berfluktuasi antara kenaikan dan penurunan tipis pada hari Jumat (17/10), dalam sesi yang berpotensi kembali bergejolak....
Saham-saham di AS menguat pada hari Jumat(17/10) karena investor bereaksi positif terhadap pernyataan Presiden Trump yang meredakan kekhawatiran...
Tiongkok pada hari Kamis menuduh AS memicu kepanikan atas pengendalian tanah jarangnya dan mengatakan Menteri Keuangan Scott Bessent telah membuat...