Harga minyak mentah WTI naik lebih dari 1% menjadi $74 per barel pada hari Selasa (28/1), didorong oleh risiko pasokan di Libya meskipun ada kekhawatiran atas potensi tarif perdagangan AS. Para pengunjuk rasa menuntut penutupan dua pelabuhan utama Libya, Ras Lanuf dan Es Sider, yang mengancam gangguan ekspor minyak mentah yang signifikan. Penghentian ini dapat memengaruhi ratusan ribu barel mulai hari Selasa. Sementara itu, Presiden Trump menyatakan dukungannya terhadap tarif yang lebih tinggi dari 2,5% untuk barang-barang buatan luar negeri, termasuk baja, aluminium, dan tembaga. Hal ini menyusul penurunan harga minyak mentah sebesar 2% pada hari Senin karena data manufaktur Tiongkok yang lemah dan sentimen penghindaran risiko global yang dipicu oleh jatuhnya saham teknologi.(AL)

Sumber: Trading Economics