
Harga minyak turun dalam perdagangan Asia pada hari Kamis (23/1), memperpanjang kerugian di tengah ketidakpastian atas bagaimana tarif dan kebijakan energi yang diusulkan Presiden AS Donald Trump akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi.
Minyak mentah Brent berjangka turun 38 sen, atau 0,5%, menjadi $78,62 per barel pada pukul 07.16 GMT dalam kerugian hari keenam berturut-turut, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun untuk hari kelima, turun 39 sen, atau 0,5%, menjadi $75,05.
"Pasar minyak telah mengembalikan beberapa keuntungan baru-baru ini karena berbagai faktor pendorong," kata analis pasar senior Priyanka Sachdeva di Phillip Nova. "Faktor-faktor utama termasuk ekspektasi peningkatan produksi AS di bawah kebijakan pro-pengeboran Presiden Trump dan meredanya tekanan geopolitik di Gaza, menghilangkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut dalam gangguan pasokan dari wilayah-wilayah penghasil utama." Implikasi ekonomi yang lebih luas dari tarif AS dapat berdampak lebih jauh pada pertumbuhan permintaan minyak global, imbuhnya.
Trump mengatakan bahwa ia akan menambahkan tarif baru pada ancaman sanksi terhadap Rusia jika negara itu tidak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perangnya di Ukraina. Ia menambahkan bahwa tarif ini juga dapat diterapkan pada "negara peserta lainnya".
Ia juga berjanji untuk memukul Uni Eropa dengan tarif, mengenakan tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko, dan mengatakan bahwa pemerintahannya sedang membahas bea masuk hukuman 10% terhadap Tiongkok karena fentanil dikirim ke Amerika Serikat dari sana.
Pada hari Senin, ia juga mengumumkan keadaan darurat energi nasional. Hal itu dimaksudkan untuk memberinya kewenangan untuk mengurangi pembatasan lingkungan pada infrastruktur dan proyek energi serta mempermudah perizinan untuk infrastruktur transmisi dan jaringan pipa baru.
Akan ada "lebih banyak potensi pergerakan menurun yang tidak menentu di pasar minyak dalam waktu dekat karena kurangnya kejelasan pemerintahan Trump mengenai kebijakan tarif perdagangan dan pasokan minyak yang lebih tinggi dari AS yang akan datang karena...dorongan untuk menjadikan AS sebagai eksportir minyak utama", kata analis pasar senior OANDA, Kelvin Wong dalam sebuah email.
Mengenai persediaan minyak AS, persediaan minyak mentah naik sebesar 958.000 barel dalam minggu yang berakhir pada 17 Januari, menurut sumber yang mengutip angka-angka American Petroleum Institute pada hari Rabu.
Persediaan bensin naik sebesar 3,23 juta barel, dan persediaan sulingan naik sebesar 1,88 juta barel, kata mereka. (ayu)
Sumber: Investing.com
Harga minyak stabil pada hari Rabu(29/10) karena investor mempertimbangkan optimisme atas pertemuan antara para pemimpin konsumen utama AS dan Tiongkok, dibandingkan dengan perkiraan peningkatan kuota...
Harga minyak mempertahankan penurunan tiga hari karena investor menilai dampak sanksi Barat terhadap produsen minyak mentah terkemuka Rusia, di samping estimasi industri yang beragam mengenai perubaha...
Harga minyak anjlok sekitar 2% pada hari Selasa, menandai penurunan hari ketiga berturut-turut karena investor mempertimbangkan dampak sanksi AS terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia terhadap ...
Harga minyak anjlok 2% pada hari Selasa(28/10), menandai penurunan hari ketiga seiring investor menilai dampak sanksi AS terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, serta potensi rencana OPEC+ untu...
Harga minyak stabil setelah penurunan dua hari karena investor mempertimbangkan tanda-tanda kelebihan pasokan dan dampak sanksi Barat terhadap produsen Rusia. Harga West Texas Intermediate diperdagan...
Pada konferensi pers pasca-pertemuan, Ketua The Fed Jerome Powell menjelaskan mengapa para pembuat kebijakan memutuskan untuk menurunkan Rentang Target Dana Federal (FFTR) menjadi 3,75%“4,00% setelah pertemuan Oktober dan menjawab pertanyaan dari...
The Federal Reserve menurunkan suku bunga dana federal (FFR) sebesar 25bps ke kisaran target 3,75%“4,00% pada pertemuan Oktober 2025, sejalan dengan ekspektasi pasar. Langkah ini menyusul pemangkasan serupa pada bulan September, yang membawa...
Dolar AS bergerak stabil cenderung menguat tipis pada Rabu, 29 Oktober 2025, setelah sempat menyentuh posisi terlemah dalam sekitar satu minggu. Indeks dolar (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, berada di kisaran...
Pasar saham Asia dibuka menguat pada hari Rabu (29 Oktober), didorong oleh sentimen positif dari Wall Street. Investor yakin bahwa tren kecerdasan...
Sesi Eropa Selasa, 28 Oktober 2025 dibuka dengan nada lebih hati-hati. Setelah reli beruntun dan rekor baru di STOXX 600 awal pekan ini, pasar...
Saham-saham Eropa lanjut menguat pada Senin, 27 Oktober 2025, karena pasar makin pede setelah AS dan Tiongkok bilang mereka sudah punya kerangka...
Federal Reserve policymakers are widely expected to reduce U.S. short-term borrowing costs this week by a quarter of a percentage point for the...