
Harga emas akhirnya bangkit setelah dua hari berturut-turut mengalami tekanan. Kenaikan tipis ini muncul karena para pelaku pasar mulai menimbang ulang peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan depan. Sebelumnya, sentimen pasar sempat terpukul oleh melemahnya harapan bahwa The Fed akan segera menurunkan biaya pinjaman.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pejabat The Fed menyampaikan pandangan yang cukup hati-hati. Mereka menilai inflasi bisa saja melambat lebih lama atau kembali tersendat, sehingga penurunan suku bunga belum tentu dilakukan dalam waktu dekat. Beberapa pejabat seperti Jeff Schmid dan Susan Collins bahkan secara terbuka menolak pemangkasan suku bunga Desember. Sementara itu, Raphael Bostic memilih bersikap menunggu dan melihat perkembangan ekonomi berikutnya.
Di sisi lain, emas mendapat dorongan dari ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan menambah likuiditas ke pasar keuangan. Perkiraan terbaru dari Barclays menunjukkan bahwa bank sentral bisa mulai membeli obligasi Treasury lebih cepat dari jadwal sebelumnya, yaitu pada Februari mendatang. Langkah ini biasanya dilihat sebagai sinyal pelonggaran kondisi keuangan, yang cenderung membuat emas lebih menarik.
Pada perdagangan Senin pagi di Singapura, emas naik sekitar 0,3% ke level $4.097 per ons. Harga perak ikut menguat, sementara paladium dan platinum bergerak mendatar. Meski kenaikannya belum besar, perkembangan ini menunjukkan bahwa pasar emas masih sensitif terhadap perubahan sikap The Fed dan kondisi ekonomi global. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Harga emas turun 3% pada hari Jumat (14/11)karena aksi jual di pasar yang lebih luas, dipicu oleh pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve AS, yang meredupkan harapan penurunan suku bunga pada ...
Emas turun karena optimisme bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan terguncang oleh ketidakpastian yang berkelanjutan atas data ekonomi, menyusul penutupan pemerintah terpanjang da...
Emas (XAU/USD) menarik beberapa penjual setelah pergerakan intraday yang lebih tinggi ke level di atas $4.200 dan turun ke level terendah harian baru di awal sesi Eropa pada hari Jumat. Semakin banyak...
Emas menguat di awal sesi Asia di tengah potensi aksi beli saat turun setelah potensi aksi ambil untung. "Orang-orang masih memperkirakan aksi beli oleh bank sentral akan berlanjut," ujar Fawad Razaqz...
Harga emas turun 1% pada hari Kamis(13/11), turun dari level tertinggi tiga minggu di awal sesi perdagangan di tengah aksi jual di pasar luas menyusul pembukaan kembali pemerintahan AS. Harga emas sp...
Harga perak (XAG/USD) bergerak stabil di kisaran $50,84 per ons pada 17 November 2025, naik tipis setelah koreksi bulan lalu. Sentimen didukung oleh fakta bahwa pasar logam mulia secara keseluruhan tengah berada di bawah sorotan menyusul berbagai...
Dolar Australia turun ke kisaran $0,652 pada Senin(17/11) setelah dolar AS menguat tajam. Penguatan Greenback terjadi karena sejumlah pejabat The Fed mulai meragukan perlunya pemotongan suku bunga pada Desember, bahkan ada yang langsung menolak...
Pasar saham Hong Kong kembali tertekan pada awal pekan karena investor memilih berhati-hati menjelang rilis data non-farm payrolls (NFP) AS bulan September pada hari Kamis - data penting pertama sejak penutupan pemerintah selama 43 hari....
Mengutip kekhawatiran tentang inflasi dan tanda-tanda stabilitas relatif di pasar tenaga kerja setelah dua kali pemangkasan suku bunga AS tahun ini,...
Saham AS pulih dari penurunan tajam di awal perdagangan pada hari Jumat(14/11), tetapi masih ditutup datar hingga melemah karena investor membeli...
Saham-saham AS melemah pada hari Jumat, dengan S&P 500 turun 1% dan Nasdaq anjlok 1,6%, keduanya mencapai level terendah dalam satu...
Sebagian besar negara berkembang besar, termasuk Tiongkok, Brasil, dan India, dapat menghadapi tarif AS tanpa rasa sakit yang berlebihan, sebuah...