
Harga emas (XAU/USD) melemah menuju sekitar $3.630 pada sesi Asia awal Jumat(12/9), terkoreksi dari rekor tertinggi sebelumnya akibat aksi ambil untung. Meski demikian, meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan mendatang diperkirakan dapat membatasi pelemahan lebih lanjut. Investor kini menanti rilis data Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan yang dijadwalkan Jumat malam.
Penguatan moderat Dolar AS (USD) serta aksi ambil untung menjadi penekan harga emas yang berdenominasi dolar, sementara pelaku pasar terus mencermati laporan inflasi AS yang akan menentukan arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Data terbaru menunjukkan penurunan tak terduga pada inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) serta pelemahan di pasar tenaga kerja. Hal ini semakin memperkuat peluang bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September.
Analis Barclays memperkirakan bank sentral AS akan melakukan tiga kali pemangkasan berturut-turut hingga akhir tahun, masing-masing sebesar 25 basis poin pada September, Oktober, dan Desember. Suku bunga yang lebih rendah berpotensi mengurangi biaya peluang dalam memegang emas, sehingga mendukung permintaan logam mulia non-yielding ini.
Selain itu, risiko geopolitik yang terus berlanjut di Eropa dan Timur Tengah dapat menopang harga emas sebagai aset safe haven. Ketegangan di Eropa meningkat setelah Polandia menembak jatuh drone Rusia yang masuk ke wilayahnya dalam serangan terbaru ke Ukraina. Sementara itu, Israel pada Selasa lalu melancarkan serangan ke Doha, Qatar, dengan target pimpinan senior Hamas. (azf)
Sumber: FXStreet
Harga emas melemah di awal sesi Asia, turun 0,2% ke $3.971,75/oz. Tekanan datang setelah data tenaga kerja ADP dan indeks jasa ISM di AS keluar lebih baik dari perkiraan, membuat minat pada aset tanpa...
Emas (XAU/USD) bertahan stabil dalam kisaran yang familiar pada hari Rabu karena sentimen risk-off yang ringan di pasar global menopang permintaan untuk logam safe haven ini. Pada saat penulisan, XAU/...
Harga emas naik lebih dari 1% pada hari Rabu(5/11), dengan sedikit pelemahan dolar AS dan sentimen risk-off yang meluas mendorong permintaan. Emas spot naik 0,8% menjadi $3.966,54 per ons pada pukul ...
Harga emas menguat pada awal perdagangan Eropa hari Rabu (5/11) karena investor menunggu data penggajian swasta AS untuk mendapatkan petunjuk tentang langkah kebijakan Federal Reserve selanjutnya. Kon...
Emas menguat di tengah kemungkinan pemulihan teknis setelah harga emas berjangka bulan depan ditutup turun 1,3% semalam. Seharusnya tidak terlalu mengejutkan melihat logam mulia ini berkonsolidasi di ...
Emas bergerak mendatar di sekitar $3.980/oz, dekat terendah empat minggu. Data ADP yang menambah 42 ribu pekerjaan dan PMI Jasa ISM yang menyentuh puncak delapan bulan membuat pasar menurunkan taruhan pemangkasan suku bunga The Fed, sejalan dengan...
Dolar Australia stabil di sekitar $0,651 pada Kamis(6/11), menahan kenaikan belakangan ini setelah surplus perdagangan September melebar tajam ke AUD 3,94 miliar (vs revisi Agustus AUD 1,11 miliar), mengalahkan perkiraan AUD 3,85 miliar. Dorongan...
Bursa Asia dibuka menguat mengikuti rebound Wall Street. Nikkei dan Kospi melonjak sekitar 1% saat pembukaan, sementara kontrak berjangka saham AS bergerak fluktuatif setelah Nasdaq 100 naik 0,7% dan S&P 500 +0,4%. Di pasar obligasi, yield US...
Saham Asia dibuka lebih rendah pada hari Selasa(4/11), berbalik arah dari kenaikan Wall Street yang dipicu oleh kesepakatan besar Amazon dengan...
Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) terus mengalami kontraksi pada bulan Oktober, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI)...
Pasar Asia-Pasifik mengalami penurunan pada hari Rabu, mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street, yang dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap...
Saham Eropa dibuka sedikit menguat di bulan November, dengan STOXX 50 dan STOXX 600 menguat 0,2%, setelah penutupan Oktober mendekati rekor...