Harga minyak turun dalam perdagangan Asia pada hari Senin(11/8), memperpanjang penurunan lebih dari 4% minggu lalu karena investor menunggu hasil pembicaraan antara AS dan Rusia akhir pekan ini terkait perang di Ukraina.
Kontrak berjangka minyak mentah Brent turun 62 sen, atau 0,93%, menjadi $65,97 per barel pada pukul 06.31 GMT, sementara kontrak berjangka minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 69 sen, atau 1,08%, menjadi $63,19.
Ekspektasi meningkat terhadap kemungkinan berakhirnya sanksi yang telah membatasi pasokan minyak Rusia ke pasar internasional, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk merundingkan akhir perang di Ukraina.
Pembicaraan ini menyusul meningkatnya tekanan AS terhadap Rusia, yang memunculkan kemungkinan bahwa hukuman terhadap Moskow juga dapat diperketat jika kesepakatan damai tidak tercapai.
"Jika pembicaraan damai gagal dan konflik berlarut-larut, pasar bisa dengan cepat berbalik menjadi bullish, yang berpotensi memicu lonjakan tajam harga minyak," kata Sugandha Sachdeva, pendiri SS WealthStreet, sebuah perusahaan riset yang berbasis di New Delhi.
Trump menetapkan tenggat waktu pada Jumat lalu bagi Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022, untuk menyetujui perdamaian atau pembeli minyaknya akan menghadapi sanksi sekunder. Pada saat yang sama, Washington menekan India untuk mengurangi pembelian minyak Rusia.
Konsultan Energy Aspects memperkirakan kilang-kilang India telah membeli WTI sebanyak 5 juta barel untuk pengiriman bulan Agustus, dengan tambahan 5 juta barel dimungkinkan tergantung hasil tender, serta 5 juta barel untuk pengiriman bulan September.
Peluang arbitrase WTI ke Asia masih terbuka, dan India diperkirakan akan terus menyerap minyak mentah AS untuk saat ini, kata Energy Aspects dalam catatan mingguan.
Tarif impor yang lebih tinggi dari Trump terhadap puluhan negara, yang mulai berlaku pada hari Kamis, diperkirakan akan membebani aktivitas ekonomi karena memaksa perubahan rantai pasokan dan mendorong inflasi yang lebih tinggi.
Terbebani oleh prospek ekonomi yang suram, Brent turun 4,4% selama minggu yang berakhir Jumat, sementara WTI turun 5,1%.
"Arah pergerakan jangka pendek akan bergantung pada beberapa peristiwa penting, termasuk pertemuan 15 Agustus antara presiden AS dan Rusia, pidato-pidato mendatang dari pejabat Federal Reserve, serta rilis data CPI AS," kata Sachdeva.
Sementara itu, data dari Biro Statistik Nasional pada hari Sabtu menunjukkan harga produsen di China turun lebih besar dari perkiraan pada Juli, sementara harga konsumen tetap datar, menyoroti lemahnya permintaan domestik dan ketidakpastian perdagangan yang terus menekan sentimen konsumen dan bisnis. (azf)
Sumber: Reuters
Harga minyak mentah global turun pada awal pekan ini setelah mencatat penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juni. Penurunan ini terjadi menjelang pertemuan penting antara Presiden AS Donald Trump da...
Harga minyak turun setelah penurunan mingguan terbesarnya sejak akhir Juni sebelum pertemuan antara para pemimpin AS dan Rusia pada hari Jumat, yang meningkatkan prospek berakhirnya perang di Ukraina ...
Harga minyak melemah tipis pada hari Jumat dan bersiap untuk penurunan mingguan tertajam sejak akhir Juni, didorong oleh laporan kesepakatan antara AS dan Rusia, dan prospek ekonomi yang terdampak tar...
Harga minyak mulai stabil setelah mengalami penurunan beruntun, seiring para pelaku pasar menanti langkah selanjutnya Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan perang di Ukraina, setelah ia memberla...
Harga minyak stabil pada hari Jumat(8/8), namun berada di jalur penurunan mingguan terdalam sejak akhir Juni, dipicu oleh prospek ekonomi yang terpukul tarif dan kemungkinan pertemuan antara Presiden ...
Pound Sterling (GBP) melanjutkan tren positifnya untuk hari kelima berturut-turut terhadap Dolar AS (USD) di awal pekan ini. Pasangan GBP/USD melonjak ke sekitar 1,3480, terdorong oleh performa lemah Dolar AS yang tertekan oleh meningkatnya...
Dolar AS relatif datar pada Senin(11/8), menjelang tenggat waktu Selasa bagi Washington dan Beijing untuk mencapai kesepakatan tarif serta laporan inflasi penting AS yang dapat menentukan apakah Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga...
Sekitar 55% dari ekspor barang dagangan India ke Amerika Serikat akan dikenai tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, kata pemerintah India pada hari Senin(11/8). Minggu lalu, Trump mengenakan tarif tambahan sebesar 25%...
Saham Eropa ditutup menguat tajam pada hari Jumat (8/8), mencatat kenaikan tajam di pekan pertama Agustus seiring pasar terus menilai...
Federal Reserve dinilai semakin mungkin memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan September, menyusul nominasi Presiden AS...
New Delhi menangguhkan rencana pembelian senjata dan pesawat militer baru dari Amerika Serikat, menurut tiga pejabat India yang mengetahui langsung...
Saham AS ditutup menguat pada hari Jumat, dengan S&P 500 naik 0,8%, dan Nasdaq naik hampir 1%, sementara Dow Jones menguat 206 poin. Saham...