Thursday, 13 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Thursday, 13 November 2025 09:54 WIB

Saham di Hong Kong melemah pada hari Kamis(13/11) setelah mencapai level tertinggi dalam satu bulan, karena investor memilih untuk menahan diri menjelang rilis laporan keuangan kuartalan dari perusahaan teknologi besar, seperti Tencent dan JD.com, serta data ekonomi Tiongkok untuk bulan November. Indeks Hang Seng turun 0,1% menjadi 26.888,09 pada pukul 10.06 waktu setempat, dengan Indeks Hang Seng Tech turun 0,7%. Di Tiongkok daratan, Indeks CSI 300 dan Indeks Komposit Shanghai mencatatkan sedikit kenaikan, masing-masing 0,4% dan 0,2%. Saham Tencent mengalami penurunan sebesar 0,8% menjadi...

RECENT NEWS
Wall Street Guncang, Asia Terseret
Friday, 7 November 2025 07:40 WIB | Asia

Saham Asia tergelincir di pembukaan Jumat(7/11), mengikuti sesi berombak di Wall Street. Indeks MSCI Asia Pasifik turun sekitar 0,2%, dipimpin pelemahan di Jepang, sementara Korea Selatan dan Australia juga melemah tipis. Di AS, S&P 500 turun 1,1% dan Nasdaq 100 merosot 1,9% untuk kedua kalinya dalam tiga sesi, seiring aksi jual pada saham-saham AI seperti Nvidia hingga Palantir. Indikator volatilitas sempat menyentuh 20, mencerminkan kegelisahan pasar yang meningkat. Di obligasi, harga Treasury melemah tipis di awal sesi Asia setelah reli besar sebelumnya, ketika imbal hasil 10-tahun...

Yen Menguat, Nikkei Terseret
Friday, 7 November 2025 07:27 WIB | Nikkei 225

Bursa Jepang melemah pada Jumat(7/11) setelah kejatuhan saham teknologi AS semalam. Penguatan yen ikut menekan sentimen, dengan saham-saham terkait chip memimpin pelemahan. Renesas Electronics turun 3,9%, SoftBank Group merosot 7,3%, dan Advantest jatuh 6,1%. Di pasar valas, USD/JPY bergerak ke 152,95 dari 153,87 pada penutupan Kamis di Tokyo. Penguatan yen biasanya membebani eksportir karena pendapatan luar negeri tergerus saat dikonversi, sehingga menekan sektor teknologi dan komponen chip. Investor kini menunggu rilis laporan keuangan dan detail langkah ekonomi dari Perdana Menteri...

Saham Eropa Anjlok, Saham Commerzbank Anjlok 2%
Friday, 7 November 2025 01:40 WIB | EUROPE

Saham Eropa ditutup melemah tajam pada hari Kamis setelah sempat menguat pada hari sebelumnya karena investor mempertimbangkan laporan keuangan perusahaan yang beragam dan tanda-tanda peningkatan pengangguran di AS. STOXX 50 turun 1% menjadi 5.613 dan STOXX 600 turun 0,7% menjadi 567. Saham Commerzbank merosot 2% setelah perusahaan tersebut melaporkan penurunan laba bersih yang mengejutkan sebesar 7,9% secara tahunan (year-on-year). Diageo juga turun 6,5% menyusul penurunan prospek setahun penuh, sementara Maersk turun 5,1% meskipun membukukan hasil yang optimis, dan Rheinmetall turun 0,5%...

Saham Merosot Disaat Pekerjaan yang Suram Memicu Reli Obligasi
Thursday, 6 November 2025 22:14 WIB | SahamAS

  Bukti kuat dari pasar tenaga kerja AS yang mendingin menyebar melalui Wall Street, memacu reli obligasi karena para pedagang meningkatkan taruhan mereka bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan Desember. Penurunan megacaps menyeret turun saham. Dengan kelangkaan data yang disebabkan oleh penutupan federal, investor telah beralih ke pembacaan pribadi seperti laporan Challenger, Gray & Christmas Inc. yang menunjukkan perusahaan mengumumkan PHK terbanyak untuk bulan Oktober dalam lebih dari 20 tahun. Mengikuti angka-angka tersebut, pasar uang sekarang menyiratkan...

Indeks Hang Seng Naik 2,1%; Dipimpin Sektor Perdagangan
Thursday, 6 November 2025 15:48 WIB | SahamHongkong IndeksHangSeng

Indeks Hang Seng naik 2,1% ke level 26.485,90 di Hong Kong. Kenaikan ini merupakan yang terbesar sejak kenaikan 2,4% pada 20 Oktober dan menyusul penurunan 0,1% di sesi sebelumnya. Hari ini, saham-saham perdagangan dan industri memimpin penguatan pasar, dengan semua sektor menguat; 83 dari 88 saham menguat, sementara 4 saham melemah. Alibaba Group Holding Ltd. memberikan kontribusi terbesar terhadap penguatan indeks, yaitu sebesar 4,1%. China Hongqiao Group Ltd. mencatatkan kenaikan terbesar, yaitu sebesar 9,9%. (Arl) Sumber: Bloomberg