Friday, 07 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Wall Street Guncang, Asia Terseret
Friday, 7 November 2025 07:40 WIB | MARKET UPDATE |Asia

Saham Asia tergelincir di pembukaan Jumat(7/11), mengikuti sesi berombak di Wall Street. Indeks MSCI Asia Pasifik turun sekitar 0,2%, dipimpin pelemahan di Jepang, sementara Korea Selatan dan Australia juga melemah tipis. Di AS, S&P 500 turun 1,1% dan Nasdaq 100 merosot 1,9% untuk kedua kalinya dalam tiga sesi, seiring aksi jual pada saham-saham AI seperti Nvidia hingga Palantir. Indikator volatilitas sempat menyentuh 20, mencerminkan kegelisahan pasar yang meningkat.

Di obligasi, harga Treasury melemah tipis di awal sesi Asia setelah reli besar sebelumnya, ketika imbal hasil 10-tahun mencatat penurunan harian terbesar dalam sebulan akibat lonjakan data PHK Oktober. Di sisi mata uang, Indeks Dolar Bloomberg bergerak datar setelah penurunan terdalam sejak pertengahan Oktober, sementara nada pejabat The Fed yang hawkish soal inflasi menahan spekulasi pemangkasan suku bunga terlalu cepat.

Secara global, MSCI All Country World Index menuju penurunan mingguan pertama dalam empat pekan. Investor yang sebelumnya mendorong reli karena harapan pemangkasan suku bunga dan tema pertumbuhan AI kini mempertanyakan hasil dari belanja modal jumbo sektor tersebut. Minimnya data resmi akibat penutupan pemerintah AS membuat pasar bergantung pada rilis swasta: Challenger, Gray & Christmas mencatat 153.074 PHK pada Oktober-hampir tiga kali lipat setahun lalu-tertinggi untuk bulan Oktober sejak 2003, memicu pandangan bahwa The Fed perlu lebih berhati-hati meski pasar uang kini menilai peluang pemangkasan bulan depan di atas 70%.

Di ekuitas, sorotan pada kebutuhan pendanaan OpenAI dan sejumlah perusahaan AI kian menekan sentimen-Nasdaq 100 kini hampir 4% di bawah rekor 29 Oktober meski masih naik -20% sejak awal tahun. Dari sisi kebijakan, AS mengusulkan pencabutan tarif impor peralatan industri kapal tertentu dari Tiongkok. Sementara itu, di komoditas, minyak menguat tipis namun tetap menuju penurunan mingguan kedua karena kekhawatiran kelebihan pasokan global. (az)

Sumber: Newsmaker.id

Saham Asia tergelincir di pembukaan Jumat(7/11), mengikuti sesi berombak di Wall Street. Indeks MSCI Asia Pasifik turun sekitar 0,2%, dipimpin pelemahan di Jepang, sementara Korea Selatan dan Australia juga melemah tipis. Di AS, S&P 500 turun 1,1% dan Nasdaq 100 merosot 1,9% untuk kedua kalinya dalam tiga sesi, seiring aksi jual pada saham-saham AI seperti Nvidia hingga Palantir. Indikator volatilitas sempat menyentuh 20, mencerminkan kegelisahan pasar yang meningkat.

Di obligasi, harga Treasury melemah tipis di awal sesi Asia setelah reli besar sebelumnya, ketika imbal hasil 10-tahun mencatat penurunan harian terbesar dalam sebulan akibat lonjakan data PHK Oktober. Di sisi mata uang, Indeks Dolar Bloomberg bergerak datar setelah penurunan terdalam sejak pertengahan Oktober, sementara nada pejabat The Fed yang hawkish soal inflasi menahan spekulasi pemangkasan suku bunga terlalu cepat.

Secara global, MSCI All Country World Index menuju penurunan mingguan pertama dalam empat pekan. Investor yang sebelumnya mendorong reli karena harapan pemangkasan suku bunga dan tema pertumbuhan AI kini mempertanyakan hasil dari belanja modal jumbo sektor tersebut. Minimnya data resmi akibat penutupan pemerintah AS membuat pasar bergantung pada rilis swasta: Challenger, Gray & Christmas mencatat 153.074 PHK pada Oktober-hampir tiga kali lipat setahun lalu-tertinggi untuk bulan Oktober sejak 2003, memicu pandangan bahwa The Fed perlu lebih berhati-hati meski pasar uang kini menilai peluang pemangkasan bulan depan di atas 70%.

Di ekuitas, sorotan pada kebutuhan pendanaan OpenAI dan sejumlah perusahaan AI kian menekan sentimen-Nasdaq 100 kini hampir 4% di bawah rekor 29 Oktober meski masih naik -20% sejak awal tahun. Dari sisi kebijakan, AS mengusulkan pencabutan tarif impor peralatan industri kapal tertentu dari Tiongkok. Sementara itu, di komoditas, minyak menguat tipis namun tetap menuju penurunan mingguan kedua karena kekhawatiran kelebihan pasokan global. (az)

Sumber: Newsmaker.id

RELATED NEWS
Saham Eropa Anjlok, Saham Commerzbank Anjlok 2%...
Friday, 7 November 2025 01:40 WIB

Saham Eropa ditutup melemah tajam pada hari Kamis setelah sempat menguat pada hari sebelumnya karena investor mempertimbangkan laporan keuangan perusahaan yang beragam dan tanda-tanda peningkatan peng...

Saham Merosot Disaat Pekerjaan yang Suram Memicu Reli Obligasi...
Thursday, 6 November 2025 22:14 WIB

  Bukti kuat dari pasar tenaga kerja AS yang mendingin menyebar melalui Wall Street, memacu reli obligasi karena para pedagang meningkatkan taruhan mereka bahwa Federal Reserve akan memangkas su...

Bursa Eropa Tergelincir di Tengah Gelombang Earnings...
Thursday, 6 November 2025 15:43 WIB

Saham-saham Eropa dibuka melemah pada hari Kamis (6/11), karena investor bereaksi terhadap lonjakan laporan keuangan perusahaan. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa melemah 0,3% dalam 20 menit pertama sesi pe...

Wall Street Bangkit, Asia Gaspol...
Thursday, 6 November 2025 07:51 WIB

Bursa Asia dibuka menguat mengikuti rebound Wall Street. Nikkei dan Kospi melonjak sekitar 1% saat pembukaan, sementara kontrak berjangka saham AS bergerak fluktuatif setelah Nasdaq 100 naik 0,7% dan ...

Saham Eropa Ditutup Sedikit Menguat...
Thursday, 6 November 2025 04:00 WIB

Saham-saham Eropa ditutup sedikit menguat pada hari Rabu, mengikuti rebound ekuitas Amerika Utara karena spekulasi imbal hasil AI di masa mendatang terus mendikte sentimen risiko. STOXX 50 Zona Euro ...

LATEST NEWS
Perak Mengilap, Dolar Loyo?

Perak bergerak di kisaran tinggi (kontrak Desember COMEX sekitar $48-49/oz) seiring sentimen "risk-off" meluas dan dolar AS melemah. Data PHK versi Challenger yang melonjak tajam pada Oktober meningkatkan keyakinan pasar bahwa The Fed bisa...

Rebound Emas: Sinyal atau Noise?

Harga emas mendekati $4.000/oz pada Jumat(7/11) setelah data tenaga kerja AS yang lemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. PHK versi Challenger melonjak hampir tiga kali lipat pada Oktober-kenaikan terbesar...

Saham Hong Kong Melemah Jelang Data Perdagangan Tiongkok

Saham Hong Kong melemah 197 poin, atau 0,8%, ke level 26.282 pada sesi pagi hari Jumat, melemah setelah mencatat kenaikan satu hari terbesar sejak pertengahan Agustus di tengah kehati-hatian menjelang data perdagangan Tiongkok bulan Oktober. Ekspor...

POPULAR NEWS
Pasar Asia Terseret Penurunan Saham AI
Wednesday, 5 November 2025 07:22 WIB

Pasar Asia-Pasifik mengalami penurunan pada hari Rabu, mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street, yang dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap...

PMI Jasa ISM AS Diperkirakan Sedikit Menguat pada Oktober
Wednesday, 5 November 2025 18:51 WIB

Institute for Supply Management (ISM) dijadwalkan merilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa untuk bulan Oktober pada hari Rabu. Laporan tersebut,...

Kenaikan November menjelang sidang tarif
Tuesday, 4 November 2025 23:19 WIB

Pasar dunia mengawali November dengan optimisme, di tengah laporan pendapatan perusahaan yang positif dan hubungan perdagangan yang lebih tenang,...

PMI Jasa ISM AS Tertinggi Sejak Februari
Wednesday, 5 November 2025 22:12 WIB

PMI Jasa ISM naik menjadi 52,4 pada Oktober 2025 dari 50 pada September, melampaui perkiraan 50,8, menunjukkan ekspansi terkuat di sektor jasa sejak...