
Saham-saham Asia beragam pada hari Kamis(30/10) setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, menekankan bahwa pemangkasan suku bunga pada bulan Desember belum pasti. Indeks acuan di kawasan ini hampir tidak berubah, sementara indeks berjangka saham AS berfluktuasi antara naik dan turun. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun berada di kisaran 4,07%, menambah tekanan pada aset-aset berisiko. Emas sempat menguat setelah empat hari melemah.
Di sisi emiten, hasil pendapatan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi beragam: Meta turun 7,7% dalam perdagangan setelah jam kerja, Alphabet melonjak 6%, dan Microsoft melemah. Di Asia, Samsung Electronics menguat setelah labanya melampaui estimasi. Saham-saham Korea Selatan juga menguat, dibantu oleh kesepakatan perdagangan terbaru dengan AS.
Setelah The Fed memangkas suku bunga untuk kedua kalinya berturut-turut dan mengonfirmasi penghentian kontraksi neraca pada 1 Desember, para pelaku pasar kini mengurangi ekspektasi pelonggaran lebih lanjut. Fokus selanjutnya beralih ke Bank of Japan dan Bank Sentral Eropa, yang akan memberikan sinyal arah kebijakan mereka hari ini. BOJ secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di 0,5%, tetapi nada yang lebih hawkish dapat meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga.
Di sisi geopolitik, pasar menantikan pertemuan Trump-Xi di Korea Selatan untuk kemungkinan detente perdagangan yang dapat melonggarkan beberapa tarif dan pembatasan ekspor. Setiap tanda kemajuan di bidang perdagangan, dikombinasikan dengan arah kebijakan bank sentral, akan menjadi penentu utama arah saham Asia di masa mendatang. (asd)
Sumber: Newsmaker.id
Pasar saham Asia dibuka melemah mengikuti kejatuhan Wall Street, ketika investor kembali menghindari aset berisiko. Saham di Jepang dan Australia turun, diikuti kontrak berjangka Hong Kong. Tekanan da...
Saham AS ditutup anjlok tajam pada hari Rabu, dengan S&P 500 turun 1,2% menandai sesi keempat berturut-turut mengalami kerugian. Nasdaq turun 1,8%, sementara Dow Jones berakhir 228 poin lebih rend...
Saham-saham Eropa sebagian besar turun pada hari Rabu, membalikkan kenaikan awal dan memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut. STOXX 50 turun 0,7%, sementara STOXX 600 ditutup sedikit be...
Saham-saham AS naik pada hari Rabu (17/12) setelah S&P 500 mencatat sesi penurunan ketiga, karena investor mempertimbangkan data ekonomi AS yang baru dirilis. S&P 500 diperdagangkan 0,1% lebi...
Saham-saham Eropa secara umum dibuka lebih tinggi pada hari Rabu(17/12) karena investor bersiap untuk keputusan bank sentral. Tindakan bank sentral akan dipantau secara ketat oleh pelaku pasar Eropa ...
Perak hari ini 18/12/2025 masih bertahan di area $65-$66/oz setelah baru saja mencetak rekor baru. Pasar lagi "nahan napas" menunggu data inflasi AS (CPI), karena kalau inflasi terlihat melunak, peluang pemangkasan suku bunga The Fed bisa makin...
Harga minyak menguat untuk hari kedua karena pasar kembali memasang "premi risiko" akibat tensi geopolitik Venezuela dan Rusia. Brent sempat mendekati $61/barel sebelum memangkas kenaikan, sementara WTI bertahan di atas $56/barel. Pemicu utamanya...
Indeks dolar AS bergerak naik-turun di sekitar 98,4 pada Kamis(18/12), namun masih bertahan di zona penguatan dari sesi sebelumnya. Pasar terlihat hati-hati karena investor mulai ambil posisi menjelang rilis CPI AS November yang diperkirakan...
Presiden Federal Reserve New York, John Williams, mengatakan pada hari Senin bahwa pemotongan suku bunga bank sentral AS pekan lalu menempatkannya...
Saham-saham AS naik pada hari Senin (15/12) dipimpin oleh berbagai nama karena para pedagang berspekulasi data yang akan dirilis pekan ini akan...
Saham AS sedikit turun pada hari Selasa (16/12) karena para pedagang mengkaji penundaan rilis laporan ketenagakerjaan November.
S&P 500 turun...
Saham-saham Eropa dibuka menguat pada awal pekan ini. Indeks Stoxx 600 naik sekitar 0,38%, dengan hampir semua sektor dan bursa utama bergerak di...