Saham AS anjlok pada hari Jumat, karena investor bereaksi terhadap laporan ketenagakerjaan bulan Juli yang lemah dan gelombang tarif baru yang diumumkan oleh Presiden Trump. S&P 500 dan Nasdaq turun 1,6% dan 2,2%, penurunan tertajam sejak April, sementara Dow Jones turun 542 poin. Jumlah penggajian hanya naik 73.000 pada bulan Juli, jauh di bawah ekspektasi, dengan revisi penurunan tajam dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang menandakan pelemahan pasar tenaga kerja yang lebih dalam. Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun dan peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan September...
Harga logam secara umum menguat karena dolar melemah di tengah sinyal beragam tentang kapan Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih lanjut. Namun, dolar AS masih mempertahankan sebagian besar rebound terbarunya dari level terendah tiga tahun.Sampai berita ini di Rilis,harga Emas Berada pada level $ 3,321 Sumber: CP-Newsmaker.id
Harga perak naik di atas $36,50 per ons pada hari Kamis(10/7), mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut karena pelemahan dolar AS dan penurunan tajam imbal hasil Treasury yang mendorong permintaan logam mulia. Pergerakan ini menyusul risalah rapat terakhir Federal Reserve, yang menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan terbuka untuk memangkas suku bunga akhir tahun ini. Sumber: Newsmaker.id
Ketegangan geopolitik dan kebijakan perdagangan agresif dari Presiden Donald Trump turut memperberat sentimen pasar. Trump menolak perpanjangan untuk tarif yang menyasar 14 negara dan mengumumkan tarif baru hingga 50% untuk impor tembaga, serta ancaman tarif 200% untuk produk farmasi.Sampai berita ini di rilis,Harga Perak berada pada level $ 36,529 Sumber: CP-Newsmaker.id
Ekspektasi bahwa tarif AS yang tinggi akan menopang inflasi dalam beberapa bulan mendatang dan memaksa Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil untuk jangka waktu yang lama tetap mendukung peningkatan imbal hasil obligasi Treasury AS.Sampai Berita ini di rilis,harga enas berada pada level $ 3,288 Sumber: CP-Newsmaker.id
harga spot perak turun tipis sekitar 0,2%. Penurunan ini merupakan bagian dari koreksi terukur setelah rally tajam pada awal Juni, ketika harga sempat menyentuh level tertinggi dalam 13 tahun. Di sisi fundamental, permintaan industri”khususnya untuk sektor teknologi bersih seperti panel surya, kendaraan listrik, dan 5G”tetap menjadi pendorong utama kenaikan. Meski supply global masih ketat, surplus produksi tidak seimbang dengan lonjakan kebutuhan. Demikian pula, tekanan geopolitik menambah minat terhadap logam mulia sebagai safe‘haven. Sumber: Newsmaker.id