
Bursa saham Jepang akhirnya bangkit setelah empat hari berturut-turut melemah. Pada perdagangan Kamis, indeks Nikkei 225 naik sekitar 2,7%, sementara Topix menguat 1,7%. Di sesi pagi, Nikkei bahkan sempat melompat lebih dari 4%, kenaikan intraday tertajam dalam lebih dari enam minggu. Pemicu utamanya datang dari Wall Street, setelah Nvidia merilis proyeksi pendapatan yang jauh di atas perkiraan dan langsung mengangkat selera pasar terhadap saham-saham bertema AI.
Sektor teknologi menjadi motor utama penguatan. Saham-saham seperti Advantest, Disco, dan Ibiden mencatat kenaikan tajam, seiring meredanya kekhawatiran bahwa belanja AI akan melambat. Strategis Nomura menyebut hasil Nvidia "nyaris tanpa cela" dan diterima sangat positif oleh investor. Subindeks peralatan listrik di Topix, yang banyak berisi saham teknologi, melonjak kuat dan menjadi salah satu penopang utama reli hari itu.
Selain faktor AI, pelemahan yen juga membantu mengangkat saham eksportir Jepang. Yen sempat jatuh ke sekitar 157 per dolar AS, mengikuti penguatan greenback karena pasar mulai mengurangi harapan pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. Di sisi lain, lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang ke level tertinggi dalam beberapa tahun justru memberi angin segar untuk saham-saham perbankan, yang diuntungkan dari ekspektasi margin bunga yang lebih lebar.
Namun, di balik reli ini, risiko masih cukup besar. Pasar masih menunggu detail paket stimulus ekonomi dari Perdana Menteri Sanae Takaichi yang dikhawatirkan akan semakin membebani posisi fiskal Jepang. Kenaikan imbal hasil obligasi dan pelemahan yen terlalu dalam mulai memicu alarm di kalangan analis. Di saat yang sama, ketegangan diplomatik dengan Beijing juga menjadi faktor yang bisa kembali menekan sentimen jika memanas sewaktu-waktu.(asd)
Sumber: Newsmaker.id
Saham-saham Jepang menguat, pulih dari penurunan empat hari berturut-turut, seiring saham-saham terkait AI menguat menyusul proyeksi pendapatan yang optimis dari raksasa chip AS, Nvidia Corp. Indeks ...
The Nikkei 225 closed down 0.34% to 48,538 on Wednesday, while the broader Topix index fell 0.17% to 3,246. This marked the fourth consecutive day of declines for Japanese stocks. The main pressure ca...
Indeks Nikkei ditutup melemah 0,9% ke level 48.281,47 pada perdagangan hari ini, menghapus seluruh penguatan di awal sesi. Sentimen risk-off kembali mendominasi, sehingga minat beli murah (bargain hun...
Indeks Nikkei 225 merosot 3,2% hingga ditutup pada level 48.703, sementara Indeks Topix yang lebih luas anjlok 2,88% pada hari Selasa(18/11), jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut karena investor men...
Indeks Nikkei ditutup melemah 0,9% ke level 49.890,32, mengikuti pelemahan Wall Street pada perdagangan Senin. Tekanan jual terasa di hampir seluruh pasar saham Jepang, seiring munculnya kembali senti...
Hang Seng ditutup hampir datar di level 25.835 pada hari Kamis(20/11), membalikkan kenaikan pagi hari setelah empat sesi berturut-turut melemah. Penguatan di sektor keuangan membantu mengimbangi penurunan saham teknologi, properti, dan konsumen...
Pasar Eropa menguat pada pembukaan hari Kamis karena investor bereaksi terhadap pendapatan yang kuat dari perusahaan kecerdasan buatan terkemuka, Nvidia. Stoxx 600 pan-Eropa naik 1% dalam beberapa menit pertama perdagangan. Nvidia merilis hasil...
Bursa saham Jepang akhirnya bangkit setelah empat hari berturut-turut melemah. Pada perdagangan Kamis, indeks Nikkei 225 naik sekitar 2,7%, sementara Topix menguat 1,7%. Di sesi pagi, Nikkei bahkan sempat melompat lebih dari 4%, kenaikan intraday...
Bursa Eropa dibuka melemah pada hari Selasa(18/11) karena pasar global melemah akibat kekhawatiran baru atas saham-saham terkait AI.
Stoxx 600...
Wakil Ketua Federal Reserve, Philip Jefferson, mengatakan pada hari Senin bahwa bank sentral AS perlu "melanjutkan secara perlahan" dengan...
Klaim pengangguran awal di Amerika Serikat mencapai 232 ribu untuk pekan yang berakhir pada 18 Oktober, berdasarkan data dari situs web Departemen...
Tiga indeks saham utama di AS bergerak mendatar pada hari Senin (17/11), karena investor bersiap menyambut kembalinya rilis data ekonomi dari...