Harga perak bertahan di bawah $49/oz setelah anjlok sekitar 7%-terdalam sejak 2011-hingga kini turun ±10% dari rekor minggu lalu. Penyebab utamanya sederhana: ambil untung besar-besaran setelah reli panjang sepanjang tahun, jadi penurunan cepatnya saling memicu.
Di saat yang sama, selera risiko membaik karena tensi AS-Tiongkok agak reda dan ada harapan shutdown pemerintah AS segera usai. Pasar juga menunggu data inflasi AS Jumat sebagai panduan terakhir sebelum pemangkasan suku bunga The Fed yang sudah lama dinanti pekan depan. Ke depan, kunci arah perak ada di gerak Dolar AS, yield obligasi AS, arus ETF perak, dan kabar permintaan industri (panel surya & elektronik).
Harga perak pada saat analisis ini dirilis adalah $48.738
Disclaimer:
Artikel ini bersifat analitis dan bukan referensi definitif. Harap mempengaruhi perkembangan fundamental dan teknis dalam perdagangan sebelum membuat keputusan investasi apa pun.
Sumber: Newsmaker.id
Potensi deal AS“India yang mengurangi impor Rusia bisa mengalihkan kebutuhan India ke grade alternatif (Timur Tengah/AS/Afrika) sehingga permintaan naik; laporan stok crude AS menurun plus rencana i...
Emas tertekan di sesi Asia pada hari Rabu (22 Oktober 2025) karena dolar AS menguat dan imbal hasil riil Treasury tetap tinggi, meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset non-imbal hasil. Sentimen...
Harga emas sempat turun tipis pada hari Selasa(21/10), namun tetap berada dekat level tertingginya. Kebutuhan investor akan aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi membuat emas tetap diminati. Keti...
Harga perak stabil di sekitar $52 per ons. Minat beli kembali muncul setelah koreksi, didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga dan imbal hasil yang lebih rendah. Dolar yang tidak terlalu kuat ikut m...
Perak turun ke sekitar $51,7 per ons pada Senin(20/10), memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya setelah sempat mencetak rekor tertinggi pekan lalu. Penurunan ini dipicu aksi ambil untung investor...
Dolar AS (USD) berkonsolidasi dalam kisaran sempit karena pasar menunggu IHK September dan PMI Oktober, sementara penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung menambah tekanan pada pertumbuhan dan The Fed mengisyaratkan penurunan suku bunga di...
Harga minyak menguat untuk hari kedua pada hari Rabu, naik sekitar 2%, didorong oleh harapan kemajuan kesepakatan perdagangan AS dengan Tiongkok dan India. Harga minyak mentah Brent naik 96 sen, atau 1,6%, menjadi $62,28 per barel pada pukul 09.24...
The Fed akan rapat 28“29 Oktober 2025. Ini rapat penting karena pasar masih menilai peluang pemangkasan suku bunga ada, tapi arahnya bakal sangat dipengaruhi rilis CPI (inflasi AS) September yang dijadwalkan ulang ke Jumat, 24 Oktober akibat...
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Jumat bahwa ia berharap dapat bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng di...
Penutupan pemerintah federal AS selama 20 hari kemungkinan akan berakhir minggu ini, kata penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett pada hari...
The Federal Reserve akan mengadakan pertemuan kebijakan minggu depan dengan pandangan ekonomi yang dikaburkan oleh penutupan pemerintah AS yang...
Pasar saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Senin (20/10), seiring investor menantikan rilis data ekonomi penting dari China. Para analis...